7. minta maaf

1.4K 113 6
                                    

Happy reading all~!

Pagi ini sesuai dugaan Bumi, Kak Caka marah padanya. Sepanjang sarapan hingga berangkat Caka sama sekali tidak mengobrol ataupun membuka suara padanya. Ini yang membuat batita mungil sepertinya menangis karena frustasi.

Iya, bagaimana cara agar Kak Caka kembali baik padanya?

Untuk sekarang, Bumi tidak bersekolah karena dirinya masih dalam proses pemulihan. Tadi pagi juga saat yang lainnya berangkat, dirinya pergi kerumah sakit.

Sebenarnya, ia kan hanya demam.. tapi kenapa obatnya banyak sekali? Ada 5 obat sirup yang harus ia minum 2× sehari.

Obatnya berbagai rasa, pahit, jeruk, hanya manis, dan satu lagi, hambar.

"Bumi, diminum yuk obatnya.." rayu Sera. Entah sudah keberapa kalinya Bumi menolak obat itu masuk kedalam mulutnya.

"Eundak!" Jawabnya cepat.

"Ibu bilangin Kakak mau?"

Bumi menggeleng berkali-kali, ia tidak mau. Sudah cukup Bumi menyusahkan Caka semalam.. tidak lagi Bumi kapok.

"Eundak! No!!" Serunya.

"Yaudah minum," Bumi mengangguk.

Lalu satu tegukan, ia meminum obat itu. Sekejap, rasanya pahit menjalar keseluruh mulut dan tenggorokannya.

"Pahit!!" Jeritnya tertahan. Sera yang melihat tertawa, karena wajah Bumi begitu lucu dan imut.

"Bhahahahah!! Lucu sekali anak ibu yang satu ini," serunya.

Bumi memajukan bibirnya beberapa centi, siap-siap untuk menangis. Sementara itu, Sera masih asik tertawa hingga perutnya sakit tanpa memperhatikan si kecil.

Satu,

Dua,

Tiga,

"Aku pula-"

"HUAAAA!! IBU JAHAT!!" Bumi menangis dihadapannya, tepat saat Caka menginjakkan kakinya pada depan pintu. Caka yang melihat adiknya sesegukan berusaha untuk abai, walau hatinya tergerak untuk menenangkan Bumi.

Disela tangisnya, Bumi dapat melihat kakaknya berjalan memasuki kamar. Tanpa sapaan seperti biasanya, Bumi akui.. ini lebih sakit dibanding penyakitnya kambuh.

"Aduuh, kok nangis?"

Karena melihat abainya sang kakak, Bumi lebih mengeraskan tangisannya. Benar bukan? Bumi seperti anak manja di depan ibunya.

"Hiks.. i-ibu.. mau.. hiks.. susu," pintanya. Sera yang masih berusaha menenangkan mengangguk. Ia meninggalkan Bumi di ruang tengah sendirian.

Bumi meredakan tangisnya, ia mendekat ke kamar kakaknya. Berniat meminta maaf. Karena sebenarnya ia tidak haus, ini hanyalah alasan agar dirinya bisa terbebas dari jangkauan Sera.

"Kakak.." panggilnya.

Tidak ada jawaban.

"Kakak..!" Panggilnya lagi.

Masih sama, tidak ada jawaban.

"Kakak.. hiks.. kakak...!" Panggilnya sekali lagi.

Lalu terdengar langkah kaki mendekat disusul suara kunci yang terbuka. Caka keluar dengan pakaian santainya menatap Bumi datar, berbeda dengan semalam yang penuh kehangatan.

"Ngapain?"

Hugs!

Cegukan, Bumi terkejut. Lalu disusul dengan tangisan kembali.

"Bumi.. hiks.. minta maaf.. hiks.. Bumi nakal.." ujarnya sesegukan.

"Tahu salahnya dimana?"

"Bumi ndak nulut.. neyel..(ngeyel)"

"Ada lagi?"

"Bumi sakit.. hiks.. tapi Bumi duduk dilual.. malem-malem.." jawabnya lagi.

Caka diam sejenak sebelum mengangguk. Kasihan juga adiknya ini ia abaikan walau kurang dari 12 jam.

"Oke, kakak maafin,"

Binar yang tertera di netranya membuat Caka kembali mengingat waktu itu. Dimana dirinya mencari-cari bocah kecil yang ternyata mengikutinya sedari tadi di belakang dengan bulir-bulir air mata yang mengalir deras. Caka tidak mendengar waktu itu, karena terlalu panik dengan keadaan.

Dirinya terkekeh ringan, "udah nangisnya?"

"Belum.." jawab Bumi polos--yang mana mengundang tawa dari Caka. Caka membiarkan Bumi menangis didepannya tanpa membantu.

"Bumi.. ini susunya.." Sera nampak datang dari balik dinding dapur. Wajah sayu terlihat jelas pada wajahnya, pasti dirinya lelah mengurus Bumi yang rewel hari ini.

Caka mendekat kearah Sera dan mengambil dot penuh susu itu.
"Bu, ibu istirahat saja.. biar Caka yang ngurus Bumi.."

"Udah baikan nih, ceritanya?" Goda Sera seraya menaikkan kedua alisnya berkali-kali. Caka mengangguk pelan sebagai jawaban.

Lalu Sera ikut mengangguk, ia meninggalkan keduanya sendirian.

Bumi digiring masuk oleh Caka kedalam kamarnya, ini bukan pertama kali bagi Bumi untuk tidur siang disini.

AC kamar Caka hidupkan, ia tahu adiknya tidak kuat panas. Bisa-bisa tidur sambil kejang-kejang nantinya. Tapi Bumi juga tidak kuat cuaca dingin.

Jadi bumi itu netral.

Namun siang ini cuacanya sedikit lebih panas dari biasanya. Mungkin karena sudah mulai memasuki musim panas. Yang berarti, liburan musim panas sudah hampir tiba! Senangnya..!!

♪°♪

Nggak nyambung sumpah. Sybill baca berkali kali tetep aneh. Tapi, Sybill suka. Jadilah tetep publish.

Mwahh.

Sehat selalu aunty en uncle 😘😘



DIARY BUMI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang