9. My lil brother

1.4K 107 2
                                    

Happy reading all~!

Baru saja tangannya bergerak melepaskan pelukan hangat, Bumi langsung berjingkrak terkejut dalam tidurnya--yang mana membuat Caka kembali mengurungkan niat untuk melepaskan pelukannya.

"Ini lukanya memang bakalan bekas selamanya ya?" Gumamnya seraya terus memandangi bekas luka melingkar itu. Kulit seputih susu itu membuat bekas lukanya semakin terlihat jelas, hanya saja tertutup oleh rambut lebatnya.

"Takaa.. aku kangen.." gumamnya lagi. Caka kemudian perlahan melepaskan pelukan itu dan beralih ke rak buku di meja belajarnya. Pandangannya tertuju pada rak biru bertuliskan 'punya Taka'.

Ia memandangi Bumi sekali lagi lalu mengambil buku yang sama-sama berwarna biru langit. Disini tertulis 'about Bumi my lil brother'. Dibukanya buku itu, halaman pertama.. terdapat nama panjang Bumi serta foto Bumi bayi. Tertulis tanggal 20-06-2020, tanggal pertama kali Bumi dititipkan di panti asuhan ini.

Tercetak jelas bagaimana excited nya Taka saat Bumi datang melalui tulisannya. Padahal, seingatnya Taka yang paling acuh saat kedatangan si kecil Bumi waktu itu. Ternyata.. Taka amat senang.

Halaman pertama penuh stiker cantik dan meriah, melambangkan kebahagiaan. Tulisan Taka yang sangat khas membuatnya terbuai dalam kerinduan yang amat mendalam.

"Kamu nggak mau nulis lagi, Ka?" Gumamnya lirih.

Dibukanya halaman kedua, begitu seterusnya hingga mencapai setengah halaman dari buku itu.

Cerita Bumi berhenti pas setengah halaman, tulisan tanggal yang terdapat diujung adalah malam hari dimana sebelum kejadian itu terjadi.

Hai, dear..

Semua baru saja selesai makan malam dan hendak tidur. Cahaya lampu belajar yang remang-remang menemaniku untuk menulis tentang Bumi malam ini.

Kau tahu? Orang tua Bumi ternyata.. orang yang aku kenal, hehe (⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~

Tapi aku tak bisa memberitahumu, walau kamu hanya sebuah buku.. siapa tahu ada yang sudah membaca ini bukan?

Hei! Siapa disana?

Caka tertawa, ini aku, Ka..

Aku hanya bersyukur, karena setidaknya mereka tidak jahat seperti dalam bayanganku. Mereka sangaaat baik🌟

Aku juga sudah tau alasan mengapa mereka menelantarkan Bumi, eh! Tidak-tidak, hanya dititipkan sementara. Tadi siang aku bertemu keduanya, sebenarnya cukup mudah karena aku termasuk dalam jalur khusus.

Jika ini sampai di tangan Caka, sampaikan salamku pada mereka yaa..

Terimakasih banyak karena menitipkan Bumi disini dari pada merawatnya. Pasti susah ya? Merelakan anak pertama kalian, jika sudah membaik.. bawa kembali putra sulung kalian..

Bumi menanti kedatangan kalian..

Salam sayang, Takana Alun E.

Selesai membacanya, Caka mendadak kebingungan.

"Apa maksudnya?" Gumamnya bertanya tanya.

"Hei, kau tidak menyembunyikan sesuatu dariku bukan?"

"Jadi.. kau tahu siapa orang tua Bumi?"

"Dan kau mempunyai hubungan dengan mereka.."

"Pintar sekali, kau menyembunyikan ini semua dari kita,"

"Dimana mereka..?"

"Setidaknya beritahu aku dulu,"

Caka melamun hingga alunan suara menyadarkannya.

"Kakak.." panggil Bumi.

Caka mengalihkan pandangannya pada anak berambut singa yang sedang duduk dengan mata bulatnya menatap polos dirinya. Begitu menggemaskan hingga Caka ingin menggig-- Ah, lupakan.

"Hai, Bumi.."

"Halow, kakak.."

"Kok udah bangun? Mau tidur lagi atau main diluar?" Tanya Caka seraya mendekat. Mendekap hangat anak itu supaya nyawanya lebih mengumpul. Sudah menjadi kebiasaan ketika bangun tidur pasti memeluk si kecil Bumi.

"Main.. mau susu,"

"Kan tadi udah?"

"Mau.."

"Bumi mau susu.." rengeknya. Tak mau ambil pusing, Caka menggendong Bumi dan membawanya kedapur.

"Ibu.." panggil Caka.

Sera menoleh, "eh, anak ibu sudah bangun ya?"

"Hu'um.." jawab Bumi.

"Bumi mau susu, Bu.." sahut Caka.

"Loh? Tadi kan sudah,"

"Nanti aja, kalau udah mandi.." ucap Sera.

Bumi memajukan bibirnya kesal. Dua orang telah menolaknya untuk membuatkan susu vanilla kesukaannya.

Bumi langsung menyerobot turun dari gendongan Caka dan berlari keluar. Entah karena nyawanya yang belum terkumpul atau pundung, bocah itu tau-tau sudah terduduk di halaman depan setelah melakukan roll depan.

Bumi tersandung. Roll depan pun tidak bisa dihindarkan.

Anak itu menatap depan linglung sebelum mengeluarkan pekikan tangis yang beradu dengan suara tawa anak panti lainnya.

Holaa!!

Selamat malam aunty uncle, kakak kakak tercinta..

Maaf Sybill nggak nempatin janji karena lebih dari satu Minggu nggak update adek Bumi.

Sybill bad mood, mau nangis pun air matanya udah nggak bisa keluarಥ⁠╭⁠╮⁠ಥ

Kemaren, dikabarin.. kalo bias Sybill, Renjun.. bakalan Hiatus sementara. Sybill perasaannya campur aduk nggak karuan, nangis liat video ig ataupun tt yang selalu bahas njun.

Lihat kan? Seberapa pentingnya menjaga ketikan.

Sybill cuma bisa berdoa supaya njun lekas sembuh, gimana yah..

"ketika dunia punya ribuan alasan untuk menangis, maka setidaknya kamu harus punya satu alasan untuk tetap tersenyum,"
-Huang Renjun-

[*Benerin kalau salah yaa?]

Tapii, gimana? kalau alasanku senyum lagi nggak baik baik aja.

Get well soon, uri renjuniee 🌟💛

Eh? Aduhh.. jadi curhat.

Maaf, maaf.. bisa kalian skip kok.

Jangan lupa voment mwaah💓


DIARY BUMI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang