Happy reading all~!
Malam ini, kamar Bumi sangat ramai oleh anak anak panti yang datang berkunjung. Sangat disayangkan ibu tidak ikut karena harus menjaga layla yang demam.
"Kak, kenapa Bumi tida banun banun?" Tanya Nono, bocah itu menoel-noel pipi sahabatnya yang tertidur pulas di atas brankar.
"Karena Bumi, perlu banyak istirahat biar bisa main lagi sama Nono," Ujarnya seraya mengusak pelan rambut hitam legam Nono.
Nono mengangguk, memang benar bahwa Bumi perlu banyak istirahat agar bisa bermain lagi dengannya, seperti yang dikatakan ibu.
"Na-na-na.. Little stal~, tonight.." Caka terkejut ketika mendengar anak itu bernyanyi dihadapannya.
Caka memiringkan kepalanya, "loh? Tumben nyanyi? Untuk siapa?"
Nono menoleh, "huh? Untuk Bumi bial tidul nenyak!" Jawabnya girang. Caka ber'oh' ria.
"Euh.." Lenguhan terdengar, kelopak mata yang sedari tadi terpejam perlahan terbuka.
"Kaka..?" Panggilnya pelan. Caka yang sedari tadi menatap Nono perlahan menoleh saat mendengar dirinya dipanggil oleh makhluk kecil yang ia rindukan.
Pertama, Caka linglung.. Tidak tahu harus apa. Dan sedetik kemudian, dia tersenyum hangat.
"Eh, Bumi sudah bangun ya?" Ujarnya seraya mengusap pipi chubby itu pelan. Yang ditanya tersenyum lemas hingga matanya hilang, menyisakan bentuk bulan sabit di matanya.
Nono yang sedari tadi melihat kejadian itu memberengut kesal, "humph! Halusna nono yang peyuk peyuk, bukan kakak!"
Caka memencet tombol merah disampingnya, perlahan para dokter datang.
"Sepertinya, kondisi Bumi sudah semakin membaik, mungkin.. Sekitar dua hari lagi? Bumi sudah bisa pulang," Jelas Liam.
"Benarkah? Terimakasih banyak! Baiklah, aku akan fokus untuk kesembuhan Bumi, sekali lagi terimakasih!" Caka membungkuk berkali kali tanda terima kasih. Nono di sampingnya ikut membungkuk.
"Maacih, banak! Doktell!!" Ucap Nono dengan aksen cadelnya. Liam tersenyum girang.
"Ululululu~~ nono lucu sekalii!!" Girang dokter itu. Disampingnya, Shena geleng geleng kepala.
"Malu maluin," Ucapnya seraya bergegas meninggalkan Liam sendirian bersama dua bocah penurut itu. Liam yang melihatnya mendengus kesal, tapi tak ayal ia mengikuti Shena dibelakangnya.
"Eh? Mereka seperti sepasang kekasih.. Kalau jadian nggak kaget sih," Ujar Caka terkekeh melihat interaksi kedua dokter yang saling sinis-sinisan satu sama lain.
"No, ayo masuk.. Bumi pasti nungguin kita," Ajaknya.
~•🌎•~
"Bumi.. Mimpi, kak.." Tutur anak itu tiba-tiba dan membuat Caka langsung menoleh untuk menatapnya.
"Mimpi apa, dek?"
"Bumi mimpi.. Ada laki laki besall ditu(gitu), Bumi tau itu siapa tapi Bumi lupa.. Bumi ndak inet (inget) tlus.. Laki laki itu bilang talau dia Daddy na Bumi.. Wajahnya bumi kenal.. Tapi ndak tauu.. Pokoknya Bumi di sayang di cium sama daddy.."
Caka menatap Bumi yang bercerita panjang lebar dengan ekspresi bingung dan terkejut.
"Hm.. Bumi bener mimpi kayak gitu? Nggak bohong kan?" Tanya Caka memastikan. Bumi langsung menggeleng cepat.
"Ndaak, Bumi ndak boong.." Jawabnya.
Ceklek
"Katanya, ada yang lagi sakit ya?" Ketiganya menoleh kearah sumber suara.
"Eh, o-om?"
"Daddy..?"
♪°♪
HAIIIIIIIIIII
SYBILL HERE!! WUAAHHHH akhirnya rapot sudah di tangan saya. Jujur, nilai sybill turuuuun ueueueue.
Bagaimana kabar aunty uncle kakak kesayangan adek Bumii? Semoga sehat selalu, aamiin.
I hope u like, jangan lupa berikan banyak cinta untuk koala imuts ini🐨🤍
Udah kayak hiatus aja ga up up, sybill say sorry☹️
Akhir akhir ini sybill tuh lebih fokus baca manhwa and menggambar.. Apalagi, bias sybill lagi hiatus dan ga baik baik aja. Kok bisa ya? Ada agensi yang bela sasaeng dibanding idolnya..
Mungkin segini dulu, pay payy~!
Always sweet~sybilla
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY BUMI
Randommembantu ibu panti menjemur pakaian, mencuci piring kotor, menjaga adik-adiknya, ikut berjualan, bukankah itu sudah dikatakan hebat bagi anak seusia bumi? Lantas, mengapa tidak ada yang mengadopsinya? Bumi juga ingin seperti adik dan kakaknya yang m...