Lidia tengah menyendokkan nasi goreng ke atas piring El dan Kimi. Sementara mereka sibuk dengan gadget masing-masing.
"El, mama sudah punya kandidat lain untuk jadi calon istrimu." kata Lidia. Dengan cepat El menoleh ke arah mamanya. Kimi pun demikian.
"Mama sampai kapan sih jodoh-jodohin aku sama perempuan-perempuan di luaran sana. Pokoknya aku nggak mau mama salah pilih lagi kayak si Putri itu." ujar El sambil memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya.
"Emangnya kenapa sama si Putri? Dia cantik dan lulusan luar negeri pula." bela Lidia. Tepat disebelahnya, Kimi mencoba menahan tawanya.
"Mama tanya saja sama Kimi. Dia jauh lebih tau tentang Putri." kata El. Mata Kimi langsung melebar sambil menunjuk ujung hidungnya. Kini pandangan Lidia beralih kepada Kimi yang duduk di sebelah kanannya.
"Hmm..Putri itu emang cantik dan pinter, eyang. Tapi-" Kimi sengaja menggantung ucapannya supaya eyangnya tidak shock mendengar kelanjutannya. "Tapi dia itu suka perempuan alias lesbi. Emangnya eyang mau kalau seandainya om El jadi nikah sama dia tapi setiap hari dia godain aku atau nggak eyang. Ih amit-amit jabang baby deh?" jelas Kimi dengan ekspresi drama queennya. Tubuh Lidia seketika bergidik ngeri.
"Makanya mama jangan asal suka doang. Tapi harus tau bibit bebet bobotnya juga dong. Yaudah aku berangkat dulu. Ayo Kim. Hati-hati ya di rumah, Ma."
El langsung menyambar kunci mobil dan jasnya yang tersampir di leher kursi lalu mencium tangan sang mama.
**
I hate myself for loving you
Can't break free from the things that you do
I wanna walk but I run back to you, that's why
I hate myself for loving you .
Lagu cadas milik Joan Jeff membahana di dalam mobil El. Inilah kerjaan Kimi yang sengaja memutar lagu tersebut. Gadis itu menghentak-hentakkan kakinya sambil memukul-mukul udara layaknya sedang memukul drum.
"Ganti dong lagunya, Kim. Bikin otak nambah keriting saja sih!" protes El.
"Yaelah tinggal dicatok saja pakai catokan baru punyaku yang aku beli di olshop langganan. Om mau minjem?" kelakar Kimi.
Kalau saja disebelahnya ini bukan keponakannya, hampir dipastikan kalau El akan menelan bulat-bulat Kimi.
"Sudah deh diam kamu. Mau om turunin di tengah jalan?"
Kimi memeletkan lidahnya ke arah El. Dan kini suasana kembali hening.
Kalau sudah tiada baru terasa
Bahwa kehadirannya sungguh berharga
Kali ini lagu dangdut mendominasi suasana hening mereka. Bukan berasal dari radio maupun mp3 yang disetel Kimi. Melainkan berasal dari handphone Kimi yang diatur menjadi ringtone.
"Good morning too my lovely." ucap Kimi dengan nada menjijikan di telinga El.
"APAAAA? BENERAN??? SERIUSAAAAN?? KAPANNN?" seru Kimi mendadak. Membuat El harus mengerem mendadak. Beruntung di belakang mereka tidak ada kendaraan apapun.
Terpaksa El merampas handphone Kimi dan mematikan sambungan telepon secara sepihak. "Om apa-apaan sih? Kok main dimatiin saja teleponnya?" gerutu Kimi.
"Kamu yang apa-apaan, teriakan kamu bikin om hampir kena serangan jantung tau nggak. Kalau tadi kita kecelakaan gimana? Kamu tuh bikin om nggak fokus nyetir, KIMIIII!!" berlama-lama dengan Kimi membuat otaknya bukan hanya keriting tapi juga berasap.
"Makanya punya pacar biar ngerasain mesra-mesraan di telepon. Ini dapet sms dari operator saja langsung dibales 'kamu tau nomer aku darimana'?'" gumam Kimi dengan mulut komat kamit.
"Apa? Kamu barusan bilang apa?"
"Nggak bilang apa-apa. Ge to the er. Geer. Mana sini handphoneku balikin!"
Mau tidak mau El mengembalikan handphone milik Kimi yang tadi disitanya.
**
Siang ini El sudah ada janji dengan mamanya untuk bertemu dengan salah satu kandidat sebagai calon istrinya. Tentu saja dia akan merahasiakan ini dari Kimi kalau tidak mau di kepoin habis-habisan oleh gadis itu.
Maka dari itu El pergi saat Kimi masih berada di dapur. Kimi melirik jam yang terpasang di pergelangan tangan kanannya. Sudah jam 12.
Dia menuju ruangan El untuk mengajaknya makan siang. Lebih tepatnya memalak El untuk mentraktirnya makan siang. Kimi menyembulkan setengah kepalanya di balik pintu.
"Om..om El, makan siang yuk!" ajak Kimi. Namun tidak ada jawaban dari El.
Akhirnya Kimi memberanikan diri masuk ke dalam ruangan El. Tetap saja tidak ada tanda-tanda keberadaan El.
"Om..jangan main petak umpet deh. Ayo makan siang dulu. Aku sudah laper banget nih!" seru Kimi sekali lagi dengan tangan yang mengusap perut ratanya. Dia duduk di kursi kebanggan El sambil melihat-lihat apa saja yang ada di atas meja kerja omnya itu.
"Sepertinya om El pergi ninggalin aku. Handphonenya juga nggak ada. Baiklah om El, aku akan mencarimu."
Kemudian dia beranjak menuju pintu dan mencari keberadaan El. Belum tangannya sampai di pintu, keningnya yang mulus harus dapat 'ciuman' dari pintu kaca tersebut.
Duuggg..
"Aww.."
"Maaf-maaf saya nggak sengaja." kata seorang pria yang tampangnya tidak jauh beda dari El. Kimi pun masih belum mengenali siapa sosok malaikat tanpa sayap itu.
"Eh liat-liat dulu dong kalau mau buka pintu. Jidat saya nih jadi korbannya." protes Kimi sambil mengelus-elus keningnya yang sedikit benjol dan memerah.
"Kamu ngapain di ruangan bos kamu, huh?" tanya pria itu. Kimi menyipitkan matanya. Apa pria tampan nan maskulin ini orang baru di Jakarta sampai-sampai dia tidak mengenali dirinya adalah keponakan dari Misael Arkandi Irawan.
"Lah om sendiri ngapain di ruang bos saya?" balas Kimi tak mau kalah.
"Ditanya kok malah dijawab pakai pertanyaan lagi."
"Terserah deh. Lebih baik saya mengobati jidat saya. Bye!" Kimi berlalu saja melewati pria tegap itu tanpa mempedulikan tatapan bingung si pria tampan.
"Gadis yang aneh." batin pria itu.
**
Di restoran sesuai janji, Lidia sedang menunggu kedatangan El bersama dengan perempuan yang akan dikenalkannya pada El. Tidak lama berselang, El muncul dan langsung menghampiri mamanya.
"Maaf El terlambat, ma." kata El dengan nafas tersengal-sengal.
"Nggak apa-apa. Kenalkan ini Zeefana Anandayu. Dan Zee, ini anak saya. Namanya Misael." El dan perempuan bernama Zee itu saling berjabat tangan.
"Kimi kamu nggak ajak, El?" bisik Lidia.
El menghembuskan nafas kasarnya."Kalau dia ikut, yang ada nanti dia ngepoin aku habis-habisan, ma."
Diam-diam Zee mencuri-curi pandang ke arah El yang tengah menyantap makan siangnya.
**
Hii voment plis!! Happy reading guys!!
Cek mulmed, ada Kimi loh alias Ariana Grande. Nggak tau kenapa aku suka banget sama cewek itu. Hehe
Makasih ya..
__Paprika Merah__
KAMU SEDANG MEMBACA
Target Kimi
RomanceMisael Arkandi Irawan belum juga menikah diusianya yang sudah 35 tahun. Maminya sibuk mencarikannya jodoh kesana kemari. Lain halnya dengan sang keponakan Kiminara Utami yang sudah 'kebelet' ingin menikah dengan kekasihnya namun ditentang oleh sang...