Chapter 10

754 124 12
                                    

Silahkan Vote dan Komen~




































___________



Berkat tingkah dari (Y/n) dan Rayne Ames, salah satu Divine Visioner yang rela turun tangan adalah Kaldo. Ya, kan dia yang pungut (Y/n) jadi otomatis dia yang bertanggung jawab.


Kaldo menghela nafas, "Bagaimana bisa kamu bisa bertahan lawan dia?"

"Dia menyebalkan. Kalau kangen adek tinggal peluk malah diolok." jawab (Y/n) yang kini kedua lengan dan lehernya diperban.

"Berani juga kamu dengan Divine Visioner?" senyum Kaldo. (Y/n) hanya mengumpat mengatai Rayne Tsundere atau ga peka.


"Sepertinya kamu lebih kuat daripada pertemuan pertama kita." ucap Kaldo.

"Woiya jelas mang, sihir op nih sihir op." gadis itu langsung tersenyum smug.

"Sihir Hades.." Kaldo mulai berpikir gadis ini semakin menarik. Konon katanya memakai sihir Necromancer itu susah dikembangkan, beda dengan (Y/n).

"Yosh, aku harus pergi sekarang. Jaga baik-baik dirimu." Kaldo tersenyum seperti biasa sambil pat-pat kepala gadis itu sebelum pergi.








































Malam itu, Lance, Finn, Mash, dan (Y/n) menyelinap keluar kamar untuk menyelidiki apa yang disampaikan Silver kepada mereka.

"Kenapa kalian ikut?" tanya Lance.

"Karena aku juga ingin tahu, bodoh!" jawab Dott sambil memberi jari tengah.

"Jangan tinggalkan aku sendirian!" ucap Finn dengan rasa khawatir yang jelas terlihat. (Y/n) mengelus kepala Finn untuk menenangkannya.

"Ucucup, jangan nangis Finn sayang, nanti dihantuin abangmu loh." seketika Finn berhenti menangis setelah mendengar itu.

"Terus kamu ngapain ikut? Lehermu terluka." tanya Lance lagi.

"Aku mau ikut saja." jawab gadis itu dengan santai.


Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Lemon, yang berperan sebagai boneka oleh Abel, sebelum menghilang ketika mereka mencoba mengikutinya hingga mencapai jalan buntu.

Mimin akan melewatkan adegan ini, hingga mereka menemukan pintu rahasia yang dihancurkan secara brutal oleh Mash. Semuanya berlanjut persis seperti yang terjadi dalam animenya, hingga akhirnya mereka dipisahkan oleh musuh.
























































"Gw dimana jir?" (Y/n) sendirian di sebuah penjara. Sejak kapan Lang punya penjara sendiri?

"Ini pun sudah dikunci." gadis itu berusaha membuka pintu. Tetapi dia hanya tersenyum saja. (Y/n) mengambil tongkat sihirnya.

"Specter." tak lama kemudian satu bayangan muncul dari tanah.

"Carikan aku kunci pintu ini." perintah dari (Y/n) dan bayangan itu pun menghilang untuk menjalankan perintahnya.




















































Disisi lain, Dott dan Finn sedang bertarung dengan anggota Lang. Love dan Milo Genius. Cinta dan susu Milo bukanlah kombinasi yang buruk.

Yang bahaya, Dott sudah terluka cukup parah karena bertarung dengan Love. Dan harus lanjut ke Milo.

Pedang besar menyerang Milo sebelum dirinya sempat melukai Dott dan Finn lebih parah.


"Apa.. Itu pedang?" pikir Dott yang baru saja menyaksikan musuhnya terlempar jauh.



"Sihir itu.." gumam Finn langsung melihat ke belakang, disambut dengan sosok abangnya.


"Sialan... Apa yang terjadi? Sihirku hancur dalam sekejap- Rayne Ames?! Kenapa kau ada disini?!"  Milo kesusahan untuk bangkit berdiri.



Seperti di animenya, Rayne menghajar habis-habisan si Milo. Ditendang, diinjek seperti serangga. Diguling, diinjek lagi perut ama punggungnya selama 10 menit.


Sial Rayne di scene ini terlalu tampan.

[MILO TUKER TEMPAT LUW AMA GW JINGAN 😭😭😭]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[MILO TUKER TEMPAT LUW AMA GW JINGAN 😭😭😭]






"Kudengar dia wong Adler... Dia di pihak kita, kan?" pikir Dott menyaksikan pemandangan mengerikan bagi musuhnya.


"Dan apa yang kalian lakukan disini? Cepat keluarlah. Aku akan menggali informasi disini." kata Rayne langsung injek-injek si Milo.



"Ah.. Oke." jawab datar si Dott entah mau shocked atau iri karena ketampanannya. Si Love ikutan saja karena takut.



"Hmm? Apa ini?" Rayne mengambil pin kelinci yang ada di lantai. Pin kelinci itu berwarna putih dengan satu pita merah di salah satu telinganya membuat pin itu terlihat menggemaskan.




"Itu..! Sejak kapan itu terjatuh dari jubahku?!" Finn langsung panik saat menyadari sesuatu telah hilang dari kantungnya.


"Darimana kau beli ini, Finn?" tanya Rayne dengan estetiknya menginjak-injak Milo.



"Etto... Itu dari (Y/n)." jawab Finn merasa gugup.

"Kamu dikasih hadiah oleh (Y/n)?!" Dott langsung terkejut karena dirinya tidak dapat.


"Kalau kakak mau.. Ambil saja.." senyum adiknya dengan imut. Pengen Rayne cubit kedua pipinya tapi gajadi karena gengsi number one.



"Banh udah banh-" batin Milo masih kena injek ama Rayne.





























Tbc.

Mashle x (Y/n) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang