BAB 05. Malam Lailatul Qadar

746 37 0
                                    

               ✨HAPPY READING✨

"Izinkan aku menjadi sebagian dari
  hidupmu, menjadi seseorang yang
  bisa mencintaimu dengan sepenuh
  hati, karena aku merasa bahwa
  engkau adalah bidadari surgaku.'"
      
             ~Gio Pratama Wijaya~

"Setelah selesai shalat tarawih Kyai Abdul mulai berceramah tentang malam Lailatul Qadar."

"Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh."

"Saudara-saudaraku, malam ini kita telah selesai melaksanakan shalat tarawih bersama. Saat yang indah ini, saya ingin berbicara tentang malam yang sangat spesial dalam bulan Ramadhan ini, yaitu malam Lailatul Qadar."

"Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam yang penuh berkah ini adalah saat ketika Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ini adalah malam ampunan, saat semua doa kita didengar dan diharapkan dikabulkan oleh Allah SWT."

"Dalam beberapa hari lagi, bulan Ramadhan yang penuh berkah ini akan berakhir. Mari kita manfaatkan setiap detik yang tersisa untuk beribadah, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah. Mari kita berharap bahwa kita semua bisa mencapai malam Lailatul Qadar dan mendapatkan berkah serta ampunan-Nya."

"Ingatlah, saudara-saudaraku, bahwa setiap detik dalam bulan Ramadhan adalah berharga. Jangan sia-siakan. Mari kita berusaha sebaik mungkin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki diri kita. Semoga Allah SWT menerima semua ibadah kita dan memberi kita keberkahan dalam hidup ini dan di akhirat. Aamiin."

"Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh."

"Setelah ceramah Kyai Abdul Rahman selesai, suasana menjadi hening. Kemudian, Ning Salsa, anak Kyai Abdul, dengan penuh khidmat mengambil tempat di depan jamaah. Dengan suara yang merdu, ia memulai bacaan Al-Qur'an Surah Ar Rahman."

"Dengan penuh khusyuk, Ning Salsa membacakan setiap ayat dengan kejernihan dan keindahan yang memikat hati. Suara melodi dan intonasi yang ia suguhkan membuat jamaah terhanyut dalam keagungan dan kebesaran Allah yang tercermin dalam ayat-ayat suci tersebut."

"Saat bacaan Surah Ar-Rahman selesai, suasana di masjid dipenuhi dengan ketenangan dan kekhusyukan. Jamaah terdiam sejenak, merenungkan makna dan keindahan ayat-ayat yang baru saja mereka dengar. Setiap kata yang disampaikan oleh Ning Salsa terasa begitu mendalam dan menyentuh hati."

"Dalam keheningan itu, jamaah merasakan kehadiran Allah yang begitu dekat dan merasakan keagungan-Nya yang tak tergambarkan. Mereka mengucapkan syukur atas nikmat dan kebaikan yang Allah berikan, serta berharap agar mereka bisa senantiasa berada di jalan yang di Ridhoi-Nya."

"Udah cantik, suaranya bagus lagi, sayangnya belum jadi bidadari surganya Gio Pratama Wijaya." Ujar Gio dalam hati sambil tersenyum melihat Ning Salsa

"Kak Gio, jaga pandangan kak belum sah." Ujar Adam menepuk pundak dan membuyarkan lamunan Gio

"Ck, ganggu aja lo lagi liat bidadari surga juga." Ujar Gio kesal

"Bukan mahram kak, nanti kalo sudah sah boleh pandang sepuasnya deh tanpa ada yang larang." Ujar Adam sambil tersenyum

"Udah lah mau ke kamar lagian udah ndalem." Ujar Gio mood nya hilang

       Assalamu'alaikum guys, segini
     dulu ya ceritanya dan saya mau  
     bilang untuk beberapa Minggu  
     ke depan tidak upload dulu ya.
     Dan saya ingin mengucapkan   
     mohon maaf lahir dan batin.😊🙏🏻

Balapan Cinta Di Pesantren {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang