BAB 22. Kepulangan Sepupu

834 38 3
                                    

✨HAPPY READING✨

"Assalamu'alaikum, Cah Ayuku" Ujar salam Gio

"Wa'alaikumussalam, mas" Jawab Ning Salsa

"Kamu mau kemana?" Tanya Gio

"Ke ndalem mau bantuin Ummi" Jawab Ning Salsa

"Oh iya tadi pas joging didepan mas denger santri-santri pada bilang Gus Zhafian mau pulang, emang Gus Zhafian itu siapa?" Tanya Gio

"Maaf aku gak pernah bilang ke mas kalo aku punya sepupu, Gus Zhafian itu sepupu aku" Ujar Ning Salsa

"Emang dia dimana kok aku gak pernah liat?" Tanya Gio

"Dia kuliah di Mesir dia baru lulus jadi hari ini dia pulang" Jawab Ning Salsa

"Ya aku mau bantuin Ummi masak buat nyambut dia pulang" Ujar Ning Salsa

"Mas ikut, tapi mas mandi dulu" Ujar Gio

"Ya aku tunggu di sini" Ujar Ning Salsa duduk di ruang tamu

Setelah Gio selesai mandi, mereka berdua pun pergi ke ndalem

"Assalamu'alaikum" Ujar Gio dan Ning Salsa

"Wa'alaikumussalam" Jawab pak kyai dan Bu Yai

"Ya sudah Abi pamit dulu mau jemput Zhafian di bandara" Ujar Pak kyai

"Biar saya temani bi" Ujar Gio

"Boleh ayo" Ujar Pak kyai

Beberapa menit kemudian, mereka pun datang dan disambut oleh Bu Yai dan Ning Salsa

"Assalamu'alaikum" Ujar mereka bersamaan

"Wa'alaikumussalam" Jawab Bu Yai dan Ning Salsa

"Cie Ning saya ini udah punya suami aja nih" Ujar Gus Zhafian

"Terus kamu kapan?" Tanya Ning Salsa

"Ya Allah Ning baru selesai wisuda masa ditanyain nikah" Ujar Gus Zhafian

"Siapa tau habis ini kamu dapat jodoh" Ujar Ning Salsa

"Sudah ayo masuk dulu, Ummi udah masak" Ujar Bu Yai

Mereka pun masuk ke dalam dan makan bersama

Saat ingin masuk Gus Zhafian tak sengaja melihat 2 santriwati berjalan bersama, salah satu santriwati menarik perhatian Gus Zhafian

"Cieee yang tatapan sama Gus Zhafian, ingat jaga pandangan belum halal" Ujar Azizah

"Eh astaghfirullah" Ujar Syafia dan langsung menunduk

"Semoga aja kalian jodoh dan nikah, jadi kalo mau tatapan yang lama gak papa" Ujar Azizah

"Mana mungkin santriwati kayak aku jodohnya Gus" Ujar Syafia

"Mungkin aja, nyata anak motor yang waktu itu sekarang jadi suaminya Ning Salsa, siapa tau kamu jodohnya Gus Zhafian" Ujar Azizah

"Itu karena udah takdirnya Zah" Ujar Syafia

"Siapa tau takdir kamu dinikahin Gus Zhafian, Aamiin" Ujar Azizah

"Aamiin in dong" Sambung Azizah

"Iya, Aamiin" Ujar Syafia

"Ya udah kita ke masjid dulu shalat Dhuha" Ujar Syafia

"Ya Allah kita baru selesai shalat Dhuha, kita ke kamar mau ambil buku terus ke kelas" Ujar Azizah

"Eh iya, ayo ambil buku dulu" Ujar Syafia lalu pergi meninggalkan Azizah

"Ya Allah, gara-gara salting taga ninggalin sahabat sendiri" Ujar Azizah sambil menggelengkan kepala lalu menyusul Syafia

Setelah shalat isya Gus Zhafian mengajak Gio untuk menemani berkeliling diarea pesantren sembari mengobrol

"Maaf Gus saya mau tanya" Ujar Gus Zhafian

"Jangan panggil saya Gus, saya bukan Gus gak pantes dipanggil Gus" Ujar Gio

"Kamu itu kan kamu udah nikah sama sepupu saya jadi sekarang saya panggil Gus" Ujar Gus Zhafian

"I-iya Gus, oh iya tadi Gus mau bilang apa" Tanya Gio

"Saya mau tanya gimana caranya kamu bisa dapetin hati Ning saya itu, lamaran Gus Faisal ditolak tapi pas kamu ngajak nikah mau?" Tanya Gus Zhafian

"Jadi saya tuh tanya sama pak kyai bagaimana cara luluhkan hati seseorang, nah Pak kyai jawab luluhkan dia lewat ja

"Lewat sepertiga malam dan Pak kyai juga bilang rayu dulu penciptanya baru ciptaannya" Sambung Gio

"Oh begitu ya" Jawab Gus Zhafian

"Kenapa tanya seperti itu, apa Gus sedang mengincar seseorang di pesantren?" Tanya Gio

"Apa dia seorang Ning juga?" Tanya Gio lagi

"Gak saya cuma penasaran aja Ning saya itu bisa diluluhkan dengan semudah itu" Jawab Gus Zhafian

"Sebenarnya saya mengagumi santriwati yang tadi siang, namun saya belum tahu siapa namanya saya akan cari tahu dan menyebut namanya dalam do'a saya" Ujar Gus Zhafian dalam hati sambil tersenyum

"Maaf Gus kalo gitu saya pamit dulu" Ujar Gio

"Iya, kasihan Ning saya ditinggal suaminya lama-lama" Ujar Gus Zhafian

"Assalamu'alaikum" Pamit Gio

"Wa'alaikumussalam" Jawab Gus Zhafian sambil tersenyum

Balapan Cinta Di Pesantren {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang