BAB 03. Puasa

996 45 2
                                    

               ✨HAPPY READING✨

"Malam itu, Gio merasa sangat canggung karena ini adalah pertama kalinya dia akan melaksanakan sholat tarawih setelah menghafal apa yang diajarkan oleh Kyai Abdul Rahman. Gio mengenakan baju koko, sarung, dan peci yang membuatnya terlihat menawan."

"Setelah sholat tarawih selesai, suasana masjid menjadi hening. Semua jamaah duduk dengan khidmat, menunggu ceramah dari Kyai Abdul Rahman. Dalam keheningan itu, suara lembut Kyai Abdul Rahman mulai terdengar, memenuhi ruangan dengan kata-kata hikmah."

"Kyai Abdul Rahman memulai ceramahnya"

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Alhamdulillah, kita telah diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bertemu dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Bulan di mana pintu-pintu surga dibuka lebar dan pintu-pintu neraka ditutup. Bulan di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya."

"Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, malam ini kita akan memulai shalat tarawih, salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Mari kita niatkan dalam hati kita untuk melaksanakan shalat tarawih ini dengan penuh keikhlasan dan keimanan, semata-mata karena Allah SWT. Mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini sebaik-baiknya dengan meningkatkan ibadah kita dan mendekatkan diri kepada Allah SWT."

"Semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan memberikan kita keberkahan dan hidayah-Nya. Aamiin."

"Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Melaksanakan sholat tahajud dan sahur. Namun, Gio masih berada di tempat tidurnya. Tiba-tiba, Roy, pengawas santri datang untuk memeriksa apakah ada santri yang masih berada di kamar."

"Roy dengan tegas memeriksa setiap kamar untuk memastikan bahwa semua santri telah bangun dan melaksanakan ibadah tahajud serta sahur. Ketika Roy tiba di kamar Gio, ia melihat Gio masih tertidur di tempat tidurnya."

"Roy dengan suara keras memanggil Gio, "Gio! Bangun! Sudah waktunya untuk tahajud dan sahur!" Gio terbangun kaget dan segera bangun dari tempat tidurnya."

"Nggak mau gue masih ngantuk." Tolak Gio

"Awalnya, Gio menolak untuk ikut karena masih ingin melanjutkan tidurnya. Namun, setelah sedikit dipaksa oleh Roy, Gio akhirnya bersiap untuk melaksanakan sholat tahajud dan sahur untuk pertama kalinya."

"Gio merasa sedikit terganggu dengan kehadiran Roy yang memaksa dirinya untuk bangun."

"Setelah selesai sholat tahajud waktunya sahur."

"Gio merasa terkejut melihat lauk pauk yang terdiri hanya dari tumis kangkung, tempe, dan tahu goreng. Mungkin dia mengharapkan variasi menu yang lebih beragam."

"Cuma ini lauknya, ga ada yang lain?" Tanya Gio

"Maaf tidak ada hanya ini saja" Ujar Mbok Inem

"Kyai Abdul datang untuk memimpin doa sebelum makan, beliau memberikan nasehat kepada Gio."

"Rasa syukur dan bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT. Beliau menjelaskan bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan makanan yang cukup, apalagi selama bulan Ramadan yang penuh berkah ini."

"pentingnya mensyukuri setiap hidangan yang ada di hadapan kita, sekecil apapun itu. Makanan yang disajikan, bahwa itu adalah rezeki yang diberikan oleh Allah SWT untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan menjalankan ibadah puasa." Ujar kyai Abdul

"Dengan nasehat dari Kyai Abdul Rahman, Gio merasa tersentuh dan menyadari pentingnya sikap syukur dalam menjalani ibadah puasa. Dia merasa terinspirasi untuk mengubah pandangannya terhadap makanan yang disajikan dan bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT." Nasehat Kyai Abdul

"Setelah doa selesai, Gio bersama-sama dengan santri lainnya mulai menikmati makanan yang disediakan dengan penuh rasa syukur dan kesadaran akan nikmatnya berbagi hidangan bersama dalam bulan Ramadan."

"Setelah selesai sahur lalu para santri bersiap pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah"

Balapan Cinta Di Pesantren {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang