Hari itu, mataku menatap temanku yang dijemput oleh seseorang yang dikatakannya sebagai calon pendamping hidup.
Aku hampir tak percaya sampai kudapati mereka berdua, duduk bersama di atas kuda besi itu.
Dalam seketika, ingatan tentangmu menyelinap masuk, hingga hampir saja kuucap namamu, memintamu menjemputku seperti itu juga.
Namun sayang, aku membawa motor sendiri dan kau juga berada di tempat yang jauh dari sini.
Pada akhirnya, aku memacu motorku pulang, dengan perasaan yang bergolak dan kecepatan yang kuharap bisa meredam kesedihan.
Lebih cepat aku sampai di rumah, lebih cepat pula aku bisa melupakan kejadian tadi.
Aku merindukanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA [LENGKAP√]
Poetry~Sampai kapanpun, kau selalu jadi candu yang kuabadikan lewat karya Puisiku.~ FOLOW DULU SEBELUM BACA😉 Top Range⭐ #1 on masamasaremaja [29-1-2024] #1 on catatanremaja [29-1-2024] #4 on sepi [29-1-2024] #5 on dalamdiam...