"- KAU-!"
Seringai
Orang Asing itu menyeringai melihat [Name] tidak bisa berkutik
'Ah, kapan lagi aku bisa melihat orang yang Angkuh seperti nya berekspresi seperti itu?' Batin nya
.
.
.'Tidak, mari berpikir. Keluarga... Keluarga Near akan datang dan mengurus masalah ini.'
'Juga sudah pasti orang tua dari siswa brengsek itu juga akan datang.'
'benar, Aku tidak perlu khawatir untuk itu. Untuk balas dendam aku bisa melakukan nya belakangan. Dan sekarang orang tua Near pasti akan memberi goncangan besar untuk siswa itu..'
'..mari menunggu dengan tenang dan tunggu hasil rapat mengenai masalah ini.'
[Name] kini sedang menunggu di luar ruang rapat yang ada di Akademi nya
Sudah beberapa hari berlalu sejak insiden 'itu.' [Name] menjadi kesepian, tidak. Ia sangat kesepian..
Ia kerap kali menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Near, ini juga akibat dirinya yang tidak melakukan apa yang Near katakan pada nya sebelum ia tertusuk
Bahkan Abel yang seharusnya menemani [Name] saat ini tidak menunjukan batang hidung nya
[Name] bingung, selama ini mereka selalu bersama.. Dan mengapa di saat seperti ini Abel pergi..?
Mengapa ia tidak bersama [Name] dan membuat rencana untuk Orang Asing itu?
Mengapa?
Isi dari kepala [Name] saat ini bagai Laut yang di terpa badai
Ia kalang kabut karena teman satu-satu nya pergi meninggalkan nya, disaat ia hanya mempunyai orang itu untuk bersandar disini
Satu teman nya pergi meninggalkan nya, dan yang satu lagi.. entah masih bisa ia katakan teman atau apalah.
Ya. Memang seharusnya [Name] tidak berpikir egois seperti ini, ia tidak tahu hal apa yang tengah Abel kerjakan sekarang.
Namun, melihat Abel yang kunjung tidak datang dan membantu [Name]..
Membuat [Name] berpikir egois bahwa Abel yang selama ini berteman dengan nya hanya kepalsuan semata.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVERSUM.
Fantasy!SELESAI! CERITA ini berfokus pada pemeran utama cerita ini, yaitu [Name]. ~Cerita ini tidak terikat dengan alur utama anime/manga~ . . . ...