Malam semakin larut, derap langkah kaki terdengar jelas ketika lewat pada gang sempit yang nampak sepi tidak ada orang sama sekali.
"Sial!" Umpatnya tanpa henti berlari entah ke mana.
Lelaki muda itu sesekali memastikan ponselnya, apakah ada notifikasi yang ia tunggu sejak tadi. Meski lelah mendera ia tetap melanjutkan larinya seraya melihat ke sana ke mari untuk memastikan dirinya aman.
"Lo di mana!" Geramnya tak sabar.
Brakk
Tabrakan terjadi ketika langkahnya berusaha untuk menyeberang jalan. Tubuh lelaki itu terkulai lemas karena terhempas jauh dari posisi ia berada, dengan penuh darah dan pandangan yang buram ia berusaha untuk tetap tersadar.
Langkah kaki menghampiri dirinya yang terkulai pada dinginnya aspal jalanan. Seorang lelaki mulai berjongkok di depannya. Lelaki misterius yang memakai masker untuk menutupi wajahnya.
"L-lo..."
"Dasar nggak berguna!"
Matanya membulat ketika di tengah setengah sadarnya ia mendengar suara yang sangat ia kenal. Tanpa ada rasa kasihan sebuah kaki dengan keras menginjak kepala yang sudah penuh darah itu.
"Mati lo setan!"
Napas terasa semakin di ujung tanduk, Abrian yang terkulai lemah itu merasa jika dirinya berakhir pada malam ini. Sempat terpikir olehnya kenapa ia memilih jalan ini, sungguh tidak pernah terpikir jika dirinya seorang Abrian akan mati mengenaskan seperti ini.
Tapi diakhir hidupnya dirinya masih menyimpan rahasia siapa saja inti geng Eleuther yang sebenarnya, dia sebenarnya menyimpan kartu as ini untuk jaga-jaga namun sebelum kartu as tersebut berhasil melindunginya dirinya sudah terkulai sampai akhir hayat dihadapan lelaki yang tidak pernah ia duga selama ini.
"Sudah mati bang?" Tanya temannya yang juga mengenakan masker, tapi lengkap dengan topi di kepalanya.
Ketika memastikan sudah menjadi mayat, lelaki itu memberi perintah untuk membereskan mayat tersebut. "Lo tau mayatnya musti di apain kan?"
"Selesai kerjaannya, gue kasih hasilnya sama lo."
Senyuman mengembang, ia tidak sabar akan hasilnya nanti. Lelaki itu berlalu dari sana meninggalkan teman-temannya yang melakukan pekerjaan akhirnya yaitu membereskan tubuh yang sudah tidak bernyawa itu.
"Lo nggak berguna Abrian," gumamnya seraya menghisap rokok dan menghilang pada gelapnya malam.
❁❁❁❁❁
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI SALSA (LENGKAP✓)
Adventure[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ] "GUE? JADI ANTAGONIS? YANG BENER AJE LO!" - SALSA KAMANIYA SHAENETTE. "GUE SUDAH MENINGGAL, TAPI RASA GUE SAMA DIA TETAP TERTINGGAL, SLEBEW." - SALSA LESHAM JACQUELINE. Note : Mohon b...