7❤️‍🩹

12 2 1
                                    

》》Butuh《《

Tanpa menyapa siapa saja yang bertemu dengannya serta raut wajah kesal, Danika melangkahkan kaki menuju kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanpa menyapa siapa saja yang bertemu dengannya serta raut wajah kesal, Danika melangkahkan kaki menuju kantin. Sudah ada Yeni disalah satu meja.

Setengah botol air mineral yang Yeni sediakan langsung Danika teguk.

"Buset, lo udah kayak orang nggak nemu air berhari-hari Nik," ujar Yeni.

Danika letakan botol tersebut dengan kasar diatas meja. "Kesel gue," jawabnya.

"Tumben lama, nasi lo udah adem tuh dari tadi gue pesenin."

"Gue abis debat hampir baku hantam sama orang deputi sebelah, Yen."

"Hah, kenapa?"

"Awalnya tuh cowok nge DM IG gue. Sokab gitu, gue jawab seperlunya. Trus tiba-tiba dia bahas Sex sampe ngajak gue cek in. Gue lagi sibuk pengen jadi orang kaya pengen bahagiain bunda tiba-tiba ada yang bahas begituan. Sialan banget, katanya masa gue tahan ngejomblo lama."

"Wah halal buat ditampol itu mah." Yeni jadi ikut emosi.

"Awalnya gue anggap dia bercanda, tapi pas dia ngajak cek in dan itu nggak cuma sekali langsung bikin gue emosi. Tadi gue labrak, gue ancem kalau sampe dia nggak minta maaf gue bakal sebar chat mesumnya."

"Trus gimana, mau dia minta maaf?"

Danika anggukan kepala. "Mau dan ternyata bukan gue doang. Ada anak kepegawaian juga yang dia chat begitu."

"Sumpah Nik, kalau nggak mandang pidana gue mau banget bantuin gebukin tuh cowok."

Danika letakan kembali sendok yang sempat ia pegang. "Gue kayaknya butuh Jehan deh."

"Buat apa?"

"Anter kerja minimal seminggu. Biar orang kantor lihat kalau gue punya cowok."

"Cie elah, jangankan seminggu seumur hidup juga bakal dia jabanin." Yeni terkekeh lalu menyesap es teh manisnya.

Danika yang dipandang penuh ledekan itu hanya bisa merotasikan matanya.
"Lebay lo," ujar Danika kemudian mulai menikmati makan siang yang sudah mulai dingin.

"Nik, si Jehan dulu seberjuang itu nyariin lo. Sekarang pasti bakal dia turutin apapun yang lo mau. Jangankan jadi pacar pura-pura, jadi pacar beneran juga pasti mau."

"Pacaran beneran sama dia? sorry nggak dulu." Danika menggelengkan kepala dengan tegas. Mulutnya sibuk mengunyah.
"Dia mungkin cuma butuh gue jadi obat kesepian karena baru disakitin mantan istrinya dan gue butuh dia biar orang-orang nggak nyangka gue jomblo lagi. Adil."

"Ck, iya dah terserah lo aja. Kalau sampe jadi beneran, gue kayang depan lo."

Danika micingkan matanya, seru juga kalau sampai Yeni melakukan itu.









Jehan DanikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang