bab 6

186 16 0
                                    



⚛》》》》Happy Reading《《《《⚛




Saat ini Nara dan ke 6 anaknya sedang duduk sambil menonton televisi bersama. "Tadi kenapa ga Rora bales ajah pas mereka ngebully Rora, kenapa hmm?" tanya Nara lembut kepada anak bungsu nya.

Aurora menatap sang mommy sambil nyengir. "Hehehe, soalnya Rora males mom, lagian Rora sengaja biar mereka jadi gelandangan. Mereka itu orang kaya ga seberapa ajah belagu nya MasyaAllah, apa lagi kalau sampai sekaya mommy. Bisa-bisa nih dunia dia beli," ujar Aurora ngelantur.

Nara tertawa pelan mendengar itu. "Hhh bisa ajah kamu,"

"Mom, besok Rion pengen nelaktir temen sekelas boleh ga? Sekalian ucapan terimakasih karena mereka udah baik sama kita," ujar Arion kepada mommy nya.

Nara menatap putra sulungnya. "Boleh dong saya, mau kamu teraktir mereka di mall juga boleh. Kalau soal biaya biar mommy tanggung," ujar Nara enteng.

Sedangkan Anak-anaknya hanya bisa geleng-geleng kepala, karena sang mommy yang sangat sangat royal kepada mereka. Bahkan sampai ngasih uang jajan saja tidak tanggung-tanggung.

"Kalian tunggu disini sebentar, mommy mau kekamar dulu. Jangan kemana-mana," ujar Nara lalu beranjak dari tempat duduknya dan berjalan masuk kedalam kamarnya.

Tak lama Nara keluar sambil membawa dompet kecilnya.
Lalu kembali duduk di tempat yang tadi ia duduki.

Nara membuka dompet itu, lalu memberikan 2 kartu untuk satu orang.

"Ini black card sama kartu kredit mom?" tanya Arion memastikan.

"Iyaa," jawab Nara.

"Buat apa mom?" heran Arvin.

"Kalian kan selama ini belum pernah megang kartu kan? Kalau apa-apa pasti selalu lewat handphone, bahkan uang cash ajah jarang megang. Jadi mommy sengaja kasih kalian black card sama kartu kredit buat jaga-jaga, takutnya tiba-tiba handphone kalian mati atau apa gitu di saat dibutuhkan," jelas Nara, mereka menatap Nara haru.

"Mommy kenapa royal banget sama kami? Kami kan-" Laura menunduk sambil menatap kartu di tangannya.

Nara tersenyum saat tau arah pembicaraan sang putri, lalu beranjak dari tempat duduknya dan kembali masuk kedalam kamarnya. Membuat mereka mengira bahwa Nara marah kepada mereka.

Tapi tak lama Nara kembar keluar dan duduk di tempat semula, sambil menaruh 6 amplop yang di atas meja.

Kembar menatap penasaran dengan amplop itu. "Buka ajah gpp kok," ujar Nara lalu mereka pun mengambil amplop itu sesuai dengan nama mereka masing-masing.

Saat mereka membaca isi dari surat tersebut, betapa terkejut nya mereka. "Mom ini,"

Nara tersenyum tipis. "Kalian anak kandung mommy, jadi tidak apa bukan jika mommy royal terhadap anak sendiri?"

"Tapi kapan?" tanya Teo lirih.

"Waktu kalian tidur, mommy sengaja mentes DNA karena mommy tau kalian pasti akan membahas soal ini,"

"Tapi bagaimana bisa," lirih Cakra sambil menatap kertas hasil DNA ditangannya.

"SUTT udah jangan di pikiran, yang penting kalian semua tau kalau kalian adalah anak-anak mommy. Jadi jangan sungkan kalau mau sesuatu tinggal bilang sama mommy, kalian ngerti sayang?"

"Iyaa mom, thank you," ujar mereka lalu memeluk Nara.

"Sama-sama sayang,"

•••

Sistem? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang