2

121 9 0
                                    

aku tak mau mati, ataupun jadi budak mereka, benar aku harus menggunakan kekuatan ku.

aku berhenti berlari dan berbalik, aku memandang para pemburu dan harimau itu, aku menatap mata mereka semua dengan penuh konsentrasi, seketika para pemburu dan harimau teriak kesakitan mereka tersetrum.

mereka pingsan, aku bernapas lega dan terduduk memangkup kepalaku, ini sangat lelah, gila memang.

aku berlari lagi meninggalkan tempat itu, aku harus bertemu Jeonghan dan the8.

setelah dirasa sudah jauh dari tempat itu, aku tidak berlari lagi, hanya berjalan cepat.

"wah kau melumpuhkan mereka, hebat sekali" aku berhenti seketika, aku melihat sekitar tapi tidak ada siapa siapa, apa itu hantu??

aku semakin mempercepat langkah ku "kau buru buru sekali, takut ya?" suara cekikikan itu membuat aku berhenti lagi.

aku melihat sekeliling ku dengan teliti, tapi tetap saja tidak ada apa apa "siapa kau!"

"aku? aku peri paling tampan disini"

"peri?" wah ternyata peri itu memang ada ya? tapi aku tidak percaya, aku lebih was was, siapa tau itu salah satu pemburu yang ingin menipuku.

"buktikan kalau kau memang peri!"

"disini!! heyy lihat aku kemari, aku disini" aku melihat ke arah sumber suara itu dan oh tuhan.

aku jatuh terduduk mataku membulat, melihat makhluk kecil yang terbang dan terdapat serbuk serbuk emas berjatuhan, seperti Tinkerbell ah tidak, maksudku Peter pan.

"hayy" sapa nya, aku tersenyum tipis, sangat tipis.

"bagaimana kau bisa melumpuhkan mereka hmm aku ingin tahu" ucap peri itu sambil mengusap dagu nya kebingungan.

aku berdiri sambil menepuk nepuk bokongku yang kotor oleh tanah "kau, kau tinggal disini?"

peri itu mengangguk "tentu hutan atherlyn adalah tempat tinggal ku" aku mengangguk mengerti.

"okay senang bertemu denganmu, aku harus pergi"

peri itu menghalangi ku "hari sudah mau malam, kau yakin ingin pergi, para manusia serigala akan lebih banyak muncul loh"

"serigala? manusia serigala? wahh gila"

"err bukan serigala juga, ada centaur"

aku bergidik ngeri, hutan ini sungguhan hutan ajaib "ya mau bagaimana lagi, aku harus cepat pulang, kalau tak mau di santap mereka"

peri itu memiringkan kepalanya "bagaimana kalau ke rumahku" aku mengerutkan kening ku.

"kau gila, aku pasti tak bisa masuk rumahmu" peri itu menggeleng.

"ikut aku ayo" aku menghela nafasku, tapi tak tau mengapa aku malah mengikuti nya.

aku berjalan sambil memandang sekitar, ya hari sudah mau gelap, setidaknya aku harus berlindung agar tidak bertemu dengan manusia serigala yang makhluk kecil itu maksud.

"selamat datang di rumahku!" aku mengerutkan keningku "pohon? bagaimana bisa aku msuk?"

"bodoh lihatlah ke atas" aku mendongak dan melihat yang peri itu maksud.

dan ternyata rumah pohon yang sangat tinggi "wahh keren" terdapat lampu lampu kuning yang menghiasi pohon itu, dan hiasan bunga lainya.

"tentu, aku yang membuat nya" aku menatap nya bingung "tapi badanmu kecil"

peri itu tampak memutar bola matanya "otakmu kecil ternyata, pengetahuan mu tak terlalu luas"

"ku mengataiku bodoh?!"

"loh kau sendiri yang bilang, aku tak bilang ya"

"terserahlah" aku brdecak kesal, peri itu tertawa kencang.

"ayo naik"

tanpa babibu aku langsung naik, cukup melelahkan karna rumah itu sangat tinggi, setelah sampai disana aku langsung memandang rumah itu, sederhana dan keren, sungguh rumah idamanku.

"hey bantu aku mengangkat tangga nya" aku tertawa melihat peri kecil itu tengah kesusahan mengangkat tangga.

"wah mengangkat tangga saja kau tak bisa, bagaimana kau bisa membangun rumah ini" peri itu mengabaikan ku, aku membantunya mengangkat tangga gantung, lumayan berat.

"terimakasih, silahkan masuk, kau bisa mengganti pakainmu, kau sangat berantakan" peri itu memandangku dari bawah sampai atas.

"baju apa yang harus ku pakai aku tak bawa baju"

"ambil di lemariku, kau pakai saja bajuku" aku membuka lemari itu, terdapat beberapa baju berukuran pria dan berukuran kecil untuk peri, kenapa peri itu menyimpan baju besar ini, ah masa bodo lah.

aku mengambil piyami biru tua "dimana aku harus mengganti nya"

"disini" kata peri itu "kau mau mengintip ya!"

"tidak, percaya diri sekali, aku akan keluar" ucap peri itu dan keluar dari rumah nya sebentar.

"peri aneh" aku langsung mengganti pakaianku dengan baju yang kupilih, kebesaran ternyata, punya siapa ini.

"sudah belum! lama sekali!"

"sudah sudah" peri itu masuk ke dalam dan tertawa kencang "kebesaran ya? hahaha dan oh! itu baju favorit ku! kenapa kau pilih yang itu"

"kau yang bilang pilih saja kan tanpa terkecuali, ya sudah aku pilih ini"

peri itu memutar bola matanya kesal "yasudah tidur sana, dan kalau kau haus atau lapar, ada makanan disana aku harus keluar dulu" tunjuk nya disebuah meja yang terdapat tudung saji.

aku mengangguk, tapi ngantuk lebih mendominasi, aku lebih memilih pergi tidur, aku tidur tanpa keresahan apapun, walaupun peri itu laki laki, dia tak besar toh, dia hanya peri kecil.

hanya butuh 3 menit aku tertidur lelap, terakhir kali kata yang kudengar "eyy dengan mudah nya dia tidur? dia tidak takut ku apa apakan ya? padahal aku juga lelaki biasa"

ntah apa yang di maksud, aku terlalu ngantuk.

ntah apa yang di maksud, aku terlalu ngantuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My king ✓scoupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang