8

53 7 0
                                    

ternyataaa ada yang baca jugaa ya ceritaa inii hehehe, jadi semangatt buat bikin cerita nya doain ak biar ga buntu yaaa(⁠〒⁠﹏⁠〒⁠).

_______

Zia melangkah kan kaki nya dengan riang, ia masuk ke dalam hutan ingin menemui vernon ntah kenapa ia menjadi rindu dengan peri menyebalkan itu, ia membawa keranjang yang berisi roti gandum buatan nya yang tentu rasanya enak karna ini resep nya nenek the8.

bicara tentang the8 belakangan ini Zia jarang bertemu dengan nya, tidak tau kemana dia pergi setiap Zia kerumah nya pasti dia tidak ada hanya ada nenek the8 yang sedang bersantai di ladang, oh ya nenek the8 sudah tak  sakit kini nenek sudah sehat dan bugar ternyata waktu kita bertiga ke hutan mencari bunga peri itu membuahkan hasil.

dan kali ini ia pergi sendiri tanpa memberi tahu Jeonghan, Jika Jeonghan tau pasti dirinya tak di ijinkan pergi sendiri ke hutan.

sesekali zia bersenandung kecil, menikmati angin lembut di hutan sana, dirinya menikmati angin lembut itu sampai tak menyadari ada sesuatu yang memperhatikan nya.

krekkk

Zia menghentikan langkah nya saat mendengar suara injakan daun kering yang tak jauh dari sana, dirinya memutar tubuhnya menatap sekeliling mencari sumber suara itu.

tapi yang di dapatinya tidak ada apa apa, ia mulai merasa was was dan merutuki dirinya karna dengan sengaja meninggalkan panah busur kesayangan nya.

"aku harus cepat pergi" gumam nya, Zia melangkah kan kaki nya dengan cepat, bukan nya sedikit tenang karna menjauhi tempat itu malah membuat nya semakin panik kala ada suara langkahan kaki yang mengikuti nya.

Zia memilih memberanikan dirinya untuk berbalik, dan ternyata itu ada pilihan yang buruk tiba-tiba seseorang mencengkram leher dengan kuat.

seseorang yang di maksud itu adalah perempuan, ia menyeringai lebar menatap Zia yang sedang menahan tangan perempuan itu agar tak terlalu mencekik nya.

"l-lepaskah ak-uu" zia terbata bata, perempuan itu semakin menyeringai dan memiliki gigi taring yang tajam membuat Zia bisa menebak bahwa dirinya tengah berhadapan dengan vampir.

"TOLONGG!! TOLONG AKUU!!" teriak nya.

Zia tak berpikir jernih sampai sampai ia lupa kalau dirinya mempunyai kekuatan, Zia terus menahan bahu vampir itu agar ia tidak di gigit oleh nya.

mata Zia tertuju kepada ranting pohon besar yang tergeletak tak jauh darinya, kini ia fokus menggerakkan tangan nya dengan susah payah perlahan ranting kayu itu bergerak mengikuti arah tangan nya.

Zia mengangkat ranting itu hingga jatuh mengenai punggung sang vampir, vampir itu berteriak Zia tak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia langsung mendorong vampir itu dan pergi berlari.

"tolongg!! tolongg aku!!" Zia terus berlari kencang, vampir itu tampak mengikuti nya karna kurang nya berhati hati ia tersandung.

vampir itu tertawa "ahh darah maniskuu... kena kau!" saat vampir itu berlari ingin menerkam nya lagi tiba tiba tak jauh dari sana ada seekor black panther yang lebih dulu menerkam vampir itu.

Zia membulatkan matanya terkejut, panther itu menerkam leher sang vampir, kini yang di terkam nya malah tertawa nyaring yang membuat Zia sedikit bergidik.

"hahaha Decker?? si panglima panthera eh??" vampir itu mengejek panther di depan nya, sampai membuat binatang itu mengeram.

setelah vampir itu bicara kini datang satu harimau putih dengan cheetah di samping nya, Zia semakin terkejut dirinya sudah banjir keringat.

tapi ntah kenapa dirinya tak ada rasa takut dengan binatang liar itu, dia hanya sedikit panik dan terkejut, bingung harus berbuat apa.

panther itu tampak memandang cheetah di belakang nya dan tiba tiba melepas kan vampir itu, tentu vampir wanita itu tak menyia-nyiakan kesempatan nya untuk kabur, tapi ternyata Zia salah dikiranya panther itu ingin melepas sang vampir tapi ternyata tidak, cheetah yang ada disampingnya malah pergi meninggalkan mereka mengikuti kemana vampir itu pergi.

kini suasana sedikit hening, panther dan harimau putih itu tampak melangkah kan kakinya menghampiri Zia.

Zia sedikit mundur dengan perlahan, jarinya mulai bergetar 'kutarik ucapan ku saat aku berpikir kalau aku tak takut padanya' batin nya.

yaa dan masih dengan kecerobohan nya, dirinya mundur tanpa melihat sesuatu di belakang nya hingga tersandung membuat kepalanya harus terbentur batu dan jatuh pingsan pada akhirnya.

____________

Zia merasakan ada suara suara seseorang yang sedang mengobrol menyebut nyebut namanya, ia membuka matanya hal yang pertama ia tahu sekarang dirinya tangah terbaring di rumah si peri menyebalkan, vernon.

ia mengambil posisi duduk dengan perlahan sambil meringgis kesakitan memegang kepala nya yang sakit.

"eoh? sudah sadar rupanya" Zia menatap vernon sekilas bergantian menatap bingung kedua pria yang sedang duduk di samping vernon.

"mereka yang menyelamatkan mu sebelum aku menemukan mu yang sedang di gendong oleh nya" ucap vernon menunjuk pria berambut blonde.

"hai aku hoshi maaf karna tadi sudah membuatmu ketakutan, vampir itu sedang dalam penangkapa dan kau jangan khawatir" Zia mengerutkan keningnya.

"maaf? kapan kau membuatku takut yaa?? aku baru pertama kali melihat mu" laki laki berambut hitam yang ada di samping hoshi itu tersenyum lebar hingga ujung matanya berkerut, dan tak di pungkiri nya senyum nya bagaikan virus yang membuat Zia ingin tersenyum juga.

"kau seperti nya kebingungan yaa" ucap laki laki itu "perkenalkan aku Decker"

'ahh jadi pria yang bewarna rambut hitam itu Decker sedangkan yang blonde hoshi'

vernon tampak menghela nafas nya "si panther dan harimau yang kau lihat itu mereka" kata vernon membuat Zia membelakkan matanya terkejut.

"maaf sekali lagi membuatmu takut dan pingsan" kata Decker, Zia masih terdiam matanya masih membulat membuat Decker tertawa.

"wajahmu lucu sekali"

Zia tersipu dia mengusap tekuk belakang nya "terimakasih karna sudah menyelamatkan ku" ucapnya sambil menunduk.

hoshi hanya mengangguk dan tersenyum "lain kali jangan ke hutan sendiri ya, banyak vampir yang berkeliaran sekarang kau harus berhati hati"

"nah dengar! kenapa kau ke hutan sendirian, dimana kakakmu yang payah itu" kata vernon.

Zia menatap sini vernon "aku ke hutan karna rindu dengan mu tau!" vernon menatap Zia keheranan, dan akhirnya tersenyum sombong sambil mengusap rambut nya kebelakang "aku tau.. kau rindu dengan wajah tampan ku ini kan"

Zia berdiri sudah mengambil ancang ancang untuk menghajar vernon, kalau saja hoshi tak menahan nya ntah bagaimana nasib wajah tampan vernon.

menwhile Decker.... just cengar cengir melihat tingkah songong vernon dan menonton kesabaran Zia yang setipis tisu.

 just cengar cengir melihat tingkah songong vernon dan menonton kesabaran Zia yang setipis tisu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My king ✓scoupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang