5

62 9 0
                                    

scoups kini berdiri dibawah pohon dimana 10 tahun yang lalu dirinya hampir mati disana.

scoups duduk disana menutup matanya, menikmati hembusan angin yang membuatnya merasakan ketenangan, tapi ketenangan itu seketika hilang naluri singa nya merasakan ada sesuatu yang akan datang padanya.

ia mengangkat tangan nya menangkap sesuatu yang hampir melukai nya, dia membuka matanya melihat anak panah yang sekarang tengah di genggamannya.

scoups berdiri pergi ke arah dimana anak panah itu berasal scoups berjalan dengan langkah tenang nya tak ada sedikit pun suara langkahan kaki terdengar.

scoups berhenti kini ia melihat seorang perempuan dengan rambut panjang nya yang terurai itu tengah membidik sebuah apel merah di depan dan tepat sekali.

anak panahnya meluncur tepat mengenai apel merah itu hingga terjatuh dan membuat perempuan itu teriak kegirangan.

"yohooo lihatt aku hebatkan" teriaknya, sedangkan si lawan bicara hanya mengangguk ngangguk memberikan dua jempol kepadanya.

scoups kini berjalan pelan menghampiri nya tanpa menimbulkan suara sedikit pun dan berakhir membuat mereka berdua terkejut.

"aishh mengangetkan saja" pekik Jeonghan si laki laki yang memberikan dua jempol kepada adik nya Zia.

tanpa berkata apapun scoups mengulurkan tangannya memberikan anak panah tadi yang hampir mengenainya.

Jeonghan dan Zia saling bertatapan menatap bingung ke arah scoups "ini punya mu kan? cepat ambil, aku pegal!" ketus scoups.

zia yang menyadari itu langsung buru buru mengambil anak panah miliknya dan membungkukkan sedikit badannya "terimakasih dan maaf"

Jeonghan terus menatap scoups kebingungan sekaligus penasaran "kau anak desa ini?" scoups yang di tanya hanya mengangkat satu alis nya tak ada niat untuk menjawab.

"eyy seperti nya bukan, aku tak pernah melihat wajahmu" kata Jeonghan sambil mengelus dagu nya seolah sedang berpikir.

"sudahlah, sekarang kau terlihat aneh Jeonghan!" gerutu Zia sambil memukul belakang kepala Jeonghan "maafkan aku..kakak ku memang seperti ini"

scoups hanya diam menatap Zia, Zia yang risih dengan tatapan scoups membuat nya mundur beberapa langkah bersembunyi di balik baju Jeonghan.

"heyy Jangan lihat adikku seperti itu, kau sekarang seperti orang mesum tau, cepat sana pergi!"kesal Jeonghan.

"apa dia bener kakakmu?" tanya scoups dengan nada dingin nya, Zia mengangguk sebagai jawaban.

"kau yakin?" Zia menatap scoups bingung tapi kemudian mengangguk mengiyakan perkataan nya.

"baguslah jadi aku tak payah menghajar nya"

"maksudmu???" kesal Jeonghan, kini Jeonghan sudah terpancing emosi, mengingat kesabaran Jeonghan seperti tisu di bagi tujuh membuat Zia langsung bertindak untuk menariknya meninggalkan tempat itu.

"sudahlah Jeonghan, maafkan aku yaa" zia menunduk maaf dan menarik Jeonghan untuk pergi dari sana dan tak lupa membawa busur yang kini telah menjadi kesayangannya.

"awas ya! kupatuk nanti lehermu!" Zia menepak mulut Jeonghan sambil menggerutu "diamlah"

scoups hanya memandang diam sepasang adik kakak itu lalu tersenyum miring "i found it".

•••••••

Zia berdecak kesal sambil memandangi piyama biru milik si peri vernon "bagaimana cara aku mengembalikan nya, masa aku harus ke hutan sih.."

My king ✓scoupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang