11

68 7 1
                                    


BRUKKK

Dion mendobrak pintu kamar kakak nya dengan sangat keras, Scoups yang sedang berbaring di ranjang nya menatap sang adik dengan tatapan membunuh kesal karna kehadiran sang adik yang secara tiba tiba membuatnya terkejut setengah mati.

"bisa tidak mengetuk dulu!?" bentak nya.

"maaf tapi, dia.." Dion terengah-engah menompa tubuhnya dengan bersender di dinding pintu kamar.

"apa?" tanya scoups penasaran di campur dengan rasa kesal.

"Jane.. dia datang..."

"menemui kakak" scoups terdiam bahkan kini alis nya mengerut.

"untuk apa dia kemari?" ucap scoups berubah menjadi nada yang dingin.

"aku tidak tau, aku sudah bertanya tapi tidak di jawab"

"suruh dia pergi"

"aku sudah, tapi dia terlalu keras kepala, lebih baik kau temui dulu siapa tau sehabis ini dia akan pergi" scoups berdecak kesal, dengan langkah malas nya ia pergi menemui wanita yang kerap di panggil Jane.

disana sudah ada hoshi, Jun bahkan Joshua. hoshi berdiri di belakang wanita itu dengan raut wajah yang kesal.

scoups duduk di atas singgasana nya dengan raut wajah yang dingin, ia mengangkat satu alis nya "ada apa? jika tak ada yang penting aku akan menyuruh pengawalku untuk mengantar kan mu ke gerbang pintu keluar"

Jane tersenyum, ia mengibaskan rambut hitam pekat nya kebelakang "kau tak merindukan aku? setelah sekian lama kita tak bertemu, dan sekarang kau jauh lebih tampan, bahkan tubuh mu jauh lebih berotot dan besar"

hoshi melangkah kan kaki nya ingin menghajar wanita itu tapi dengan cepat Jun datang menahannya "jaga ucapan mu" kesal Jun.

"jika tak penting, cepat pergi dari sini" suara dingin scoups cukup mengintimidasi orang sekitar nya, bahkan hingga membuat mata kanan scoups sedikit berbinar merah, Joshua yang menyadari suasana yang mulai lumayan mencengkam pun langsung datang mendorong bahkan menggiring wanita itu untuk pergi  dengan sebuah pedang yang masih dengan sarung nya.

"tak sopan sekali" kesal Jane sambil menatap Joshua tajam.

"kau yang tak sopan karna sudah berbicara tak pantas kepada yang mulia" geram Joshua.

wanita itu menyeringai lebar, tiba tiba terdapat asap hitam yang mengelilingi ruangan itu, suasana nya begitu dingin dan mencengkam hoshi yang panik langsung berteriak memberi tahu para rekan nya untuk tak menghirup udara itu.

"Jangan dihirup! asap hitam ini bisa menjadi racun" sontak semua yang ada disana kecuali scoups menutup hidung mereka, menahan untuk tak menghirup udara.

Scoups tiba tiba merasakan ada yang menusuk bahu nya, Scoups tak mengerang sedikit pun ia tak mau terlihat lemah di depan lawan nya.

"menarik, kau semmakin kuat" Jane kini sudah berada di depan scoups, bisikan halus Jane membuat scoups merasa geli mendengar nya.

"menjauh dariku menjijikan" geram scoups, Jane hanya tertawa "kau dulu sangat menyukai tubuh ini bukan? kenapa menjijikan hm?" Jane merapatkan tubuh nya namun dengan cepat scoups mendorong nya hingga jatuh terduduk.

Jane menatapnya dengan kesal, ia bangkit dari jatuh nya dan menatap tajam scoups "harga diriku! sialan" gumam jane "jaga gadis panah lemah mu itu atau aku rebut dirinya seperti aku merenggut wanita tuamu itu" wajah scoups memerah, mata nya pun ikut memerah Jane yang menyadari itu langsung tersenyum licik.

"opss seperti nya aku baru membangun kan monster waktunya pergi byeee love" Jane menyeringai kini kabut hitam mengelilingi tubuh nya Jane telah pergi bersamaan dengan asap yang menghilang.

semua orang kini terbatuk menarik nafas dengan lega saat kabut nya telah menghilang "sialan aku tak bernafas sama sekali" gerutu Jun.

"yang mulia kau.." hoshi kini menyadari perubahan scoups mulai dari raut wajahnya yang dingin dan mata nya yang kembali berwarna merah seperti kejadian dua hari yang lalu.

"Joshua peringatkan para penjaga istana untuk memperketat keamanan castle ini, dan hoshi kutugaskan kau untuk terus mengawasi gadis ku" kata scoups sebelum pergi meninggalkan tempat nya.

"kau mau kemana?" tanya Joshua.

"membunuh penyihir gila itu" Joshua menghela nafas nya menatap punggung scoups yang kini kian menjauh..

"woh?? kemana wanita itu" ucap Dion yang tetiba datang dengan wajah bingung nya.

"telattt, kau terlalu lama idiot" celetuk Jun "ngomong ngomong kalian menyadari tidak kalau bahu kakaku seperti nya terluka" Dion mengangguk cepat.

"aku melihat nya" joshua menghela nafas nya ia mengendurkan bahu nya ke bawah lalu menatap hoshi "panggil tabib untuk mengobati luka nya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My king ✓scoupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang