Bab 9

2.3K 364 26
                                    

Thr hari raya nya up ya haha.. hampir 3000 kata buat chap khusus ini. Anw, minal aidzin walfaidzin semuanya🙏

Sore harinya seperti permintaan Kevano sendiri, dia berangkat menuju rumah sahabatnya dengan diekori satu pria berambut putih.

Tatapan matanya kesal, namun tetap diam karna malas berbicara lebih jauh.

"Jangan malu-maluin!" Peringat Kevano sebelum mengetuk pintu rumah Alen.

Tok

Tok

Tok

"Alen!"

Tok

Cklek

Terpampang wajah datar Alen setelah dia membuka pintunya.

Melihat Alen, Vano lantas menerjangnya dengan pelukan, membuat Kielo yang berdiri dibelakangnya berkedip tak percaya.

"Huee Alen! Vano kangen" kata Vano manis.

Lagi-lagi Kielo mengerjap. Hey, sepupunya itu selalu saja ketus dengan dirinya, tapi malah berucap dengan nada begitu manis dengan orang asing?

Apa-apaan itu.

"Masuk" Alen membawa Vano masuk. Dibelakangnya Kielo segera menyusul.

"Oh iya.. dia namanya aki Alen, dia sepupunya Vano" kata Vano sambil menunjuk Kielo.

"Sembarangan! nama gue Zakielo, biasa dipanggil Kielo-" Kielo menjeda ucapannya, lalu kembali melanjutkannya dengan sebuah pertanyaan "Kalo, lo?"

"Alen"

"Salam kenal" Kielo tersenyum ramah pada Alen, dan ditanggapi anggukan ringan oleh sang empu.

"Kamar kamu dilantai dua, Kielo juga" kata Alen, segera diangguki mengerti oleh Alen.

Alen, Kevano dan Kielo akhirnya duduk terlebih dahulu disofa ruang tamu. Sambil menunggu malam tiba, mereka harusnya mengobrol.

Tapi suasananya menjadi hening karna Kevano yang biasanya cerewet menjadi sedikit diam karna sedikit tak nyaman dengan kehadiran sepupunya.

Dan untuk Nethano, pemuda itu sedang tertidur karna kelelahan. Dia mungkin akan bangun ketika makan malam.

"Udah makan?" Tanya Alen pada Kevano.

Kevano menggeleng. "Vano nggak sempet makan. Tadi waktu pulang bunda udah siapin makan, tapi Vano lupa karna langsung masuk kamar" jelas Vano sambil menyenderkan kepalanya dipundak Alen.

Dia sepertinya kelaparan.

"Gue juga belum, Len" perkataan Kielo membuat Kevano melotot.

"Nggak ada yang nanya lo!"

Kielo mendengus kecil. "Gue cuma ngomong"

Alen menghela nafas pelan. "Minggir dulu" kata Alen sambil menyingkirkan kepala Vano. Tapi sang empu tidak mau untuk sekedar menjauh, membuat Alen dengan pasrah mulai menggendongnya dan berjalan menuju dapur untuk membuatkan makanan.

Bagaimanapun juga, Kevano adalah salah satu kesayangan pemilik tubuh. Antara Alandra, Nethano dan Kevano adalah orang asing yang akhirnya diberi takdir untuk bersama sebagai keluarga.

Walau Kevano sudah memiliki keluarga sendiri, kehadiran dia disamping Alen sebagai sahabat tanpa sadar membuat Alen menganggapnya bagian dari keluarga.

Tentu saja karna sering bersama, dan selalu berbagi apapun tanpa diminta, Alen menjadi tidak tega melihat Vano lemah karna kelaparan seperti ini.

Alandra to Alendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang