Bab 4

3K 377 60
                                    

"Adek serius sekolahin Abang di sekolah besar ini?!" Kata Nethano sambil menatap bangunan sekolah JHS dengan binar kagum.

Sebelumnya Nethano memang tau adiknya ini bersekolah disekolah tempat orang kaya. Tapi dia tidak pernah menyangka akan sebesar ini gedungnya.

Apalagi melihat banyaknya pemuda tampan dan gadis-gadis cantik yang menawan, yang jelas terlihat sangat kaya.

Nethano tidak pernah membayangkan akan bersekolah dengan mereka, para orang kaya.

"Ayo masuk?" Alen mengangkat tangannya, mengode Nethano untuk menggandengnya.

Nethano pun dengan patuh mulai menyambar tangan adiknya, dan memegangnya dengan erat.

"Adek serius?" Tanya Nethano lagi.

"Serius dong. Kan kita udah sampe, masa boongan sih?" Kata Alen sambil terkekeh kecil.

Nethano pun ikut tertawa. "Iya juga"

Mereka berjalan ke arah ruang kepala sekolah, guna menanyakan kelas Nethano.

"Adek.. kok mereka pada liatin kita ya? Abang malu.. gugup juga" Nethano dan Alen memang menjadi pusat perhatian. Sejak kedatangan Alen yang berbeda tempo hari, Alen banyak mendapatkan perhatian dari warga sekolah.

Dan Alen pikir, mereka semua adalah penggila visual.

Tentu saja karna wajah tampannya dia mendapatkan perhatian mereka. Sebelumnya memang ada? tidak.

Jadi wajar saja jika sekarang banyak pasang mata melihat mereka, terutama Alen.

Selain karna wajah Alen yang tampan, disampingnya Nethano mengundang tatapan penasaran dari mereka.

Pemuda imut dengan mata rubahnya, benar-benar tak kalah menawan.

Mereka yang tertarik, mungkin akan mendekati pemuda itu..

Tapi sayang sekali yang berdiri disampingnya adalah Alendra. Alendra yang tidak akan membiarkan siapapun mendekati Nethano barang secuil pun.

Jadi berusahalah sampai mati untuk bisa mendapatkan Nethano.

Alen menatap abangnya sambil tersenyum tipis. "Soalnya Abang mirip peri" kata-kata Alen membuat Nethano membuang muka malu.

"Adek~!!"

Alen menggeleng. Kenapa Nethano sangat pemalu?

***

"Nggak papa kelas 11 lagi?" Tanya Alen kurang enak. Aturannya memang begitu, karna Nethano tidak sekolah dari lulus SMP dan baru mengenyam pendidikan ditingkat SMA, pihak sekolah tidak mengizinkan Nethano untuk langsung naik ke tingkat 3 alias kelas 12 karna kurangnya materi yang harusnya dia terima.

Malah harusnya masuk kelas 10, diulang karna memang begitu.

Tapi karna desakan Alen, akhirnya kepala sekolah mengizinkan Nethano naik satu tingkat menjadi kelas 11. Nethano juga berjanji akan belajar dengan giat terkait materi-materi yang belum pernah dia pelajari selama keluar sekolah.

Akhirnya dengan keyakinan Nethano, dan desakan Alen, kepala sekolah mengizinkan.

"Nggak papa kok.. Abang nggak masalah" balas Nethano tenang.

Alen mengangguk. "Ayo, Alen anter ke kelas"

Nethano menyambar kembali tangan Alen, dan berjalan beriringan dikoridor menuju kelas baru Nethano.

"Jangan biarin siapapun deket-deket, paham?" Tekan Alen didepan Nethano, mereka sudah sampai di depan kelas Nethano.

"Kenapa?" Heran Nethano.

Alandra to Alendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang