12. orang misterius

2 1 0
                                    

Pembicaraan antara keduanya pun berhenti dan sang perempuan hanya tersenyum dengan muka sedikit senang dan tentunya tidak akan semudah itu ia akan langsung merayakannya.

"Lo tunggu nau masih banyak rintangan yang belum Lo coba, gua pastiin Lo bakal nyesel karena berurusan sama gua " ucap sang perempuan.

Akhirnya perempuan itu pun pergi dan menuju kelasnya. Tentunya, saat melewati kelas naufa ia diam diam memandangi wajah itu dan sedikit bergumam.

Adelio cuman punya gua!
Selamanya!

Sedangkan naufa yang sedang menulis merasa dipantau itu hanya cuek saja dan melanjutkan menulisnya.

*****

Sudah saatnya mengisi perutnya dan naufa pun akhirnya berjalan menuju kantin tentunya dengan ketiga temannya dan ada tiga orang lelaki lagi yang ikut yaitu, Akbar, abian dan adriel.

"Eh ikut juga Lo bertiga? " Tanya Daisy yang melihat ketiga nya sudah duduk dikursi dekat Aksa.

"Iya, dari kemaren gua sibuk ngelatih adek kelas basket " jawab adriel kepada Daisy.

Setelahnya baru lah mereka mulai saling mengobrol satu sama lain hingga tak terasa bahkan jam begitu cepat dan bel masuk sudah kembali berbunyi.

Masing masing dari mereka sudah mulai ada yang kembali ke kelasnya dan naufa memutuskan untuk berlari menuju perpustakaan saja. Lagi Pun, sesekali ia ingin mencari ketenangan.

Akhir akhir ini pikirannya terlalu tidak tenang. Dari, adelio yang masih dirawat dirumah sakit, paket misterius yang baru saja temannya alami. Bahkan, dia takut jika justru hal yang seperti ini tak akan terjadi hanya sekali. Ia takut jika justru mereka kembali merencanakan sesuatu yang lebih fatal.

Intinya, pikiran naufa saat ini sangatlah kacau dan butuh istirahat serta ketenangan batin maupun fisik.

*****

*Flashback pagi hari.

Pagi hari disaat Daisy yang masih bersiap akan berangkat sekolah dan sedang menuju ke bawah dan ingin makan serta minum dari buatan sang bibi.

Tiba tiba ia mendengar suara jika sang bibi memanggil dan langsung saja ia mendekati sang bibi.

Bibi pun memberikannya sebuah kotak dan sang bibi seperti sedikit syok.

Bagaimana tidak syok ia sempat mengecek terlebih dahulu isinya dan ternyata tikus mati yang seperti masih baru dan ditengah tengah badannya seperti ditusuk sebuah pisau kecil. Yang nampaknya itulah yang digunakan untuk membunuhnya.

"BI ada apa? " Tanya Daisy pada bi darmi.

BI Darmi salah satu art yang selama ini menjaga Daisy selama orang tua nya sibuk dengan pekerjaannya. Hanya karena sang mama takut anaknya sendirian ia pun mencari art untuk menemani sang anak dan itu adalah BI Darmi.

"I-ini non, paketannya a-agak aneh" jawab bi Darmi yang masih syok.

"Emang ap-" tanya kembali Daisy dan mendekat.

Setelah mendekat dan melihat isi paketan itu ia pun juga ikut terkejut dengan isinya yang begitu menyeramkan.

Daisy memfotonya terlebih dahulu barulah ia mengambil kotak itu dan meminta tolong pada satpam di depan yang kebetulan sedang patroli pagi untuk membuang kotak itu sejauh mungkin.

A Good Girl For Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang