Rhea alveira margatha

122 28 11
                                    

"Selingkuh lagi kamu?!" bentak lelaki yang kisaran berumur 37 tahun an
Pradipto.

"Iya, trus kenapa? Kamu mau marah???!" jawab wanita itu dengan mata melotot menatap ke arah Dipto dengan wajah memerah karna emosi.
Edna susiana

Dua orang kakak beradik yang terpojok di dinding, merasa takut, cemas, panik campur aduk. Dengan marah sang kakak berbicara terhadap adik nya
"Ini semua karna kelahiran kamu Rhea! Bunda sama ayah gak pernah berantem sebelum kamu lahir, tapi semenjak kamu lahir, ayah sama bunda lebih sering berantem, kamu itu pembawa sial, anak sial!" ucap sang kakak tanpa belas kasihan.
Adinda venara ramahaja

Anak kecil yang di bentak adinda hanya bisa menunduk kan kepala nya sambil berjongkok dan menutup mata nya karna ketakutan, ia hanya bisa berdoa semoga kegaduhan ini cepat selesai.
Rhea Alveira margatha.
Satu dua tiga tetes air mata membasahi kedua pipi nya yang memerah, ia sempat menahan tangis nya. Namun, air mata itu berhasil lolos dari kedua bola mata nya, bendungan itu pecah.

*****


Pagi hari,ia bersiap siap berangkat ke sekolah dengan baju merah putih (sekolah dasar) ia baru menaiki kelas 2 tahun ini

"Udah siap non?" ucap pak supir itu dengan kedua kakak beradik yang akan berangkat ke sekolah

Mereka berdua hanya mengangguk.
Perjalanan berlangsung, tak ada komunikasi sama sekali antara mereka, tak ada, sama sekali.

Rhea berjalan ke arah kelas nya,dan kelas itu benar benar ramai, banyak anak anak yang menjual gelang manik manik, stiker, dan ada yang lempar lempar topi, tapi dari sekian 38 siswa, ia tak memiliki teman sama sekali, hanya sekedar tahu nama, dan tak pernah berbicara, mau pun bermain bersama anak anak lain.

"Rhea!" panggil anak kecil yang rambut nya di ikat dua itu
Juwita rashtika, anak paling banyak di temani di kelas 2B

Rhea menatap anak itu, lalu berbicara dengan suara sedikit cempreng
"Apa?"

Juwita yang awal nya duduk di meja, langsung berdiri dan menghampiri Rhea sambil membawa duit 10rb
"Beliin aku minuman, please" ucap nya
"Nanti aku ajak kamu main dehh" tambah nya lagi

"Iya aku juga Rhe, beliin aku telur gulung di kantin dongg, nanti aku main sama kamu" ujar teman juwita

Dan banyak anak anak lain nya yang menyuruh Rhea untuk membeli kan sesuatu, dengan jaminan akan bermain bersama nya.

Rhe yang awal nya sedikit ragu, namun mendengar jaminan bermain bersama, ia langsung membeli kan teman teman nya itu titipan mereka di kantin

Saat kembali ke kelas, tangan Rhea penuh, lalu tanpa mengucap 'trimakasi'. Anak anak itu langsung mengambil jajanan mereka yang mereka titip kan kepada Rhea, namun memang benar, Rhea jadi memiliki teman karna itu.

Ia hanya akan di temani, ketika ia menuruti kemauan teman teman nya.

                    
*****

10 tahun berlalu sekarang perempuan itu berusia 17 tahun
menduduki kelas 12 jurusan IPA1

Ya, tentu saja, ia sudah sedikit pandai bergaul, jadi ia tak perlu menurut kepada teman nya untuk di temani lagi.

"Eh Rhe"

"Apa?"

"Lo masi suka sama tu cowok?" tanya Vlycia agrena samantha, seusia dengan Rhea, namun badan nya lebih tinggi di banding Rhea, ia juga teman baik nya Rhea, saat pertama kali Rhea memasuki SMA AGRA NEGRI Vlycia adalah teman pertama bagi Rhea, walau bukan Rhea yang mengajak nya berkenalan duluan.

"Siapa, Zhico?" tanya Rhea balik sambil merapi kan buku nya di meja
"Masi lah."

"3 Tahun Rhe, kapan lo ungkapin?"

Dengan enteng ia menjawab
"Hari ini" lalu ia menatap ke arah Cia dengan senyuman manis itu
"Dia pasti gak akan nolak gue-"

*****

"Gak." ucap lelaki tegap itu mentah mentah di depan kelas nya.
Zhico mavendra, orang yang Rhea sukai semenjak ia memasuki SMARA.

Di depan kelas lelaki itu, Rhea planga plongo dengan tatapan 'ha?'
"Ha, apa lo bilang tadi?"

"Enggak" ulang lelaki itu

Siswa siswi di kelas itu benar benar mendengar dengan teliti Rhea di tolak mentah mentah, banyak telinga yang menguping
"But, why??" tanya Rhea

"Lo Rhea kan? Anak IPA1?" Rhea mengangguk, dengan tatapan dingin lelaki itu melanjutkan ucapan nya
"Gue engga bisa nerima lo karna satu hal utama."

"Apa?"

"Lo pikir gue bakal kasih tau ke lo?" gantung ucapan nya
"Lo cari tau sendiri." lalu lelaki itu masuk ke kelas nya

Ia mengepal kan tangan nya kesal
*Awas aja lo* oceh nya dalam hati nya

Rhea kembali ke kelas, lalu ia duduk dan menjatuhkan kepala nya di meja

"Kenapa lo? di tolak?" Tanya Cia yang duduk di sebelah nya

Rhea hanya bergumam, lepas tawa cia di buat nya
"HAHAHAHAHAHAH" tawa nya yang menyebal kan itu, argh, semakin membuat mood nya buruk saja
"Maka nya Rhe, jangan percaya diri dulu anjir, lagian elu, ngga ada booking dulu kek, chat dulu ketemuan di mana kan sama dia, ini ngga langsung nyamperin ke kelas ae"

Rhea dan berisik nya LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang