Harapan kecil bagi ku

47 21 2
                                    


Saat jam istirahat, perempuan berambut panjang ter urai panjang itu berjalan ke arah kelas IPS2 dengan wajah berseri

"ZHICO" panggil wanita galak yang memanggil nya.
Cintya qenita adalah ketua kelas di IPS2

Lelaki bertubuh besar, kekar itu menyahut dengan sinis
"Paansi nek lampir teriak teriak gajelas, engga usah teriak teriak kali cin, ngga budek tu si Zhico"
Marvel, lebih sering di panggil ipeh, ntah menyambung dari mana, namun yang boleh memanggil nya dengan sebutan 'ipeh' itu hanya teman dekat nya saja.

"Apaan?" jawab Zhico

"Ada cewek nyariin lo" balas nya

Tanpa basa basi lelaki itu langsung bergerak untuk melihat, siapa perempuan yang mencari nya?

"Curiga gue Zhico melet semua cewek di sekolah kita" ucap Gargo sambil berbisik pada Marvel.
Gargo (Jargo) lebih sering di panggil ago, karna nama nya yang susah, kata  beberapa orang

Marvel melihat Gargo dengan tatapan aneh
"Sirik lo"

"Dih"

"Ngapain?" ucap Zhico dengan kedua tangan nya di masukan kedalam saku celana abu abu nya

Rhea cengar cengir melihat  ketampanan lelaki di hadapan nya ini, mengapa ada lelaki sesempurna Zhico mavendra di muka bumi inii ya tuhan
"Emm, engga ada" ucap nya sambil menatap kagum ke arah Zhico

Lelaki itu berniat masuk ke dalam kelas, namun tangan nya di tahan oleh Rhea
"Lo beneran engga mau jadi pacar gue??" Rhea to the point

Zhico memutar kedua bola mata nya malas, sudah tiga hari perempuan ini mendatangi kelas nya dan selalu melontarkan kata kata 'Mau engga jadi pacar gue?'
"Engga Rhe." Lalu ia menghempaskan tangan perempuan itu dari lengan nya

Tak menyerah, ia menarik lagi lengan lelaki itu
"Ih, alesan nya apa, kok lo engga mau jadi pacar gue, gue butuh alesan!"

"Kita baru kenal, engga mungkin langsung jadian gitu aja" jawab Zhico dengan tatapan dingin

"Lah, emang nya kenapa kalo baru kenal terus langsung jadian? Kan engga bikin kamu koma kann?"

Perempuan ini membuat Zhico ingin melempar nya keluar bumi saking geram nya

"Kapan kapan aja, fokus sekolah aja dulu Rhe, jangan mikirin cinta cinta dulu" ujar Zhico sabar

"Ih, tapi gue bukan anak kecil yang cinta monyet, co" balas nya seperti anak kecil

Zhico menghembuskan nafas sabar
"Sekarang lo masuk kelas,bentar lagi bel masuk" Lalu lelaki itu berjalan meninggalkan Rhea di depan kelas

*Dia nyuruh gue masuk kelas? Dia takut gue di omelin bu Yuli ya? dia perhatian sama gue berarti, YES* batin nya kegirangan

Rhea memasuki kelas dengan kegirangan, sambil jalan dengan loncatan kecil
"Dih, seneng kenapa nih, cerita dong cerita" ujar Vlycia yang melihat Rhea duduk dengan perasaan senang setelah tiga hari murung karena cinta nya selalu di tolak dengan alesan 'fokus sekolah' oleh lelaki itu. Dan sekarang, perasaan nya tampak nya... baik?

"Zhico kayak nya suka sama gue deh, cuman dia gengsi" jawab Rhea sambil tersenyum lebar akibat terlalu senang

"Ha,yang bener lo? engga salah denger kan gue?" ucap Vlycia sambil menepuk nepuk telinga nya, takut ada gajah yang menyumpil di telinga nya
"BENERAN, RHE??" ia menggoyang goyang kan tubuh Rhea

"Eheem" balas Rhea dengan tatap yang tak bisa di deskripsi sambil mengangguk angguk
"Soal nya dia tadi nyuruh gue ke kelas, kayak nya dia takut gue di marahin bu yuli, dia perhatian sama gue, Cyaa"

Vlycia pun memberhentikan aktivitas nya itu, yang benar saja? teman nya ini polos, atau...?
"Rhe?"

Rhea membalas dengan menatap nya
"Gapapa, manggil aja" jawab Vlycia lagi


*****

Jam pulang sekolah tiba, parkiran sekolah pun tampak nya ramai, banyak anak anak yang mengambil kendaraan mereka untuk pulang

Wanita bertubuh pendek, rambut panjang ter urai panjang itu berjalan ke arah suatu motor besar berwarna hitam
"Zhico, nebeng"

Zhico menghembuskan nafas, ntah Zhico lelah atau malas meladeni omelan perempuan pendek ini. Ntah bagaimana, ia langsung mengiyakan ajakan Rhea. Dengan sekali anggukan, Rhea langsung melompat ke arah jok belakang motor itu, dan duduk dengan manis sambil memeluk pinggang Zhico dengan erat

Seperti nya, lelaki itu terpaksa? atau...?

*****

Saat di lampu merah, Rhea melepas kan pelukan nya dari pinggang lelaki itu, dan saat lampu merah berganti menjadi lampu hijau Zhico langsung meng gas motor nya itu, hingga perempuan mungil ini reflek langsung memeluk lelaki bertubuh besar ini dengan erat dan kencang.

"Turun udh sampe, gue mau pulang" ujar lelaki itu di balik helm full face nya

lalu perempuan pendek itu turun, dan mengucap kan terimakasi, tapi aneh nya, Zhico tak langsung pergi, ia menunggu perempuan mungil ini masuk, lalu saat sudah di dalam gerbang, Rhea meng kiss bye lelaki itu, lalu masuk ke dalam rumah

Ada senyuman di balik helm tersebut.

_______________________________________

"Tanpa kau sadari, kau sudah menanam kan benih benih harapan pada hati seseorang karena perilaku manis tanpa perasaan mu."
-Rhea alveira margatha

Rhea dan berisik nya LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang