Saat di lampu merah, Bagas bertanya di balik felm full face nya
"Rhe mau mampir makan bakso di tempat langnan anak anak ngga?""Ha? anak anak? lo udah punya anak?" jawab nya,karna suara di lampu merah yang brisik jadi lah rhea hanya bisa 'ha ha'
Bagas sedikit terkekeh akibat pikiran anak ini yang kejauhan
"Anak pala lo,boro boro njir nikah aja belum. Maksud gue anak anak tuh anak basket"Rhea hanya manggut-manggut,lalu dengan antusias dia menjawab
"Yaudah,ayok"
Lalu lampu merah berganti menjadi lampi hijau,dan Bagas langsung meng gas motor nya.Sesampai nya di warung bakso yang di. katakan oleh bagas di lampu merah tadi,ia langsung memesan 2 bakso untuk dia dan Rhea
"Oy gas,sama cewek ni ye,bening lagi,kiw neng" Ucap salah satu anak basket yang tampak nya sehabis pulang latihannya"Bukan cewek gue" Jawab Bagas
Rhea hanya tersenyum saja karena disini tak ada yang ia kenal, seperti nya tak semua yang berada di sini berasal dari sekolah yang sama dengan nya"Ini gas bakso nya" Ujar kang bakso itu sembari meletakan pesanan mereka
"Loh,udah engga kesini sendiri lagi ya gas,udah sama cewek nya ternyata" Sambung kang bakso itu sambil tertawa"Bukan cewek saya mas, temen aja" Jelas bagas singkat dan padat
"Siapa nama nya cah ayu?" Tanya kang bakso itu dengan menggunakan sedikit bahasa jawa
"Rhea mas" Jawab Rhea sambil tersenyum manis
"Bagus nama nya ya. Yaudah saya mau layanin pelanggan dulu ya ndok" Lalu kang bakso itu pergi untuk melayani pembeli yang lain
Sesudah makan mereka tak langsung pergi,mereka berbincang bincang hangat sampai-
"Wih Rhe,gas berdua ae nih" Sapa Gargo.
Rhea hanya tersenyum saja,tapi mengapa pujaan hati nya ini hanya diam saja? tak biasa nya. Sebenarnya Zhico bukan lah tipe lelaki yang cuek,ia sebenarnya adalah lelaki yang mudah tertawa,ramah,tak cuek,ia cuek hanya kepada 'Rhea' dan pada saat dia sedang marah atau kesal saja."Yaudah,gue mau pulang dulu,masalah nya gue bawa kurcaci kecil ini,ntar rengek minta pulang" Ejek Bagas,Rhea hanya mengerucut kan bibir nya kesal,lalu Bagas meninggal kan nya sebentar untuk membayar
"Eh rhe,jangan terlalu deket sama bagas loh" Ujar Gargo
"Lah,napa njir,cemburu lo?" tanya Marvel
"Bukan gue,tapi ini loh,sebelah" Ujar nya sambil menggerak gerakan bola mata nya menunjuk ZhicoZhico hanya melihat ke Gargo sambil menaikkan alis nya
"Cemburu? buat apa,dia bukan siapa siapa gue" pedas nya kata kata itu,namun Rhea hanya menjawab dengan-
"Liat aja,gue bakal bikin lo-" Ujar nya sambil menunjuk ke arah Zhico menggunakan jari telunjuk nya
"Klepek klepek sama gue" sambung nya"Gua liatin" Balas nya tanpa menoleh ke arah Rhea dan hanya fokus dengan mangkok bakso nya
Lalu Rhea beranjak pergi dan menemui Bagas,Lalu tak lama terdengar lah suara motor bagas yang sudah melaju pergi.
"Eh,lo beneran engga suka sama Rhea Zhic? cakep loh dia,trus effort dia ke lo juga engga main main,apa coba yang buat lo engga mau nerima dia?" Tanya Marvel"Lo nanya?" Zhico bertanya balik
"Gue engga suka ada cewek yang ngejar ngejar cowok duluan,engga ada istilah cewek ngejar cowok,ada nya cowok yang ngejar cewek,dia begitu harga diri nya udah nurun." Jelas Zhico
"Ya engga salah,cuman lo juga harus menghargai effort dia ke elo" Jawab Gargo dan di angguki sama Marvel"Mau ngehargain gimana? jawaban lo ada di penjelasan pertama gue tadi" tegas nya,ia tak suka mengulangi kata nya.
*****
"Makasih ya gas udah anterin gue sama traktir gue bakso" Ucap Rhea
"Iya,santai aja ini juga ucapan maaf gue karna udah lempar bola ke lo tadi" Jawab Bagas
"Yaudah, gue masuk dulu ya"
Bagas hanya mengangguk dan menunggu gadis ini untuk masuk.*****
Gadis berambut panjang sepinggang dan bertubuh pendek ini menuruni tangga, ia tak pergi sendiri pagi ini, karna semalam Bagas mengabari nya lewat chat di wa bahwa ia akan menjemput nya, Rhea sudah sempat menolak namun Bagas tetap kekeh untuk tetap mengantar nya
"Nih" Bagas memberikan helm kepada Rhea,lalu dengan senang hati Rhea mengambil nya,lalu Rhea naik dan motor itu melaju keluar perumahan itu.
Sesampai nya di parkiran sekolah,saat Rhea memberikan helm itu kepada Bagas ada tiga motor memasuki parkiran sekolah dan itu adalah Zhico,Gargo,dan Marvel
"Kemaren makan bareng, sekarang berangkat bareng,besok besok apa lagi,tidur bareng?" Celutuk Marvel,Rhea memandang dengan tatapan kebingungan
"Maksud lo?" tanya nyaMarvel melepas helm nya dan merapikan rambut nya,percaya lah tingkat ketampanan nya meningkat, namun tak menarik bagi Rhea.
"Maksud gue, jangan barengan sama Bagas mulu, ntar di ajak tidur berdua, rusak lo""Maksud lo gue bakal ngelakuin hal yang engga engga ke Rhea?!" Bagas yang sudah tersulut emosi akibat perkataan tak masuk akal dari Marvel
Zhico membuka suara
"Ada bener nya juga omongan Marvel" ujar nya sambil mengambil kunci motor nya,dan Bagas yang mendengar itu emosi nya langsung memuncak"MAKSUD LO APA ANJING!" Bagas menarik dasi Zhico,dan Zhico juga menarik kerah baju Bagas
"Gue cuman membenar kan omongan Marvel ya bangsat!" lalu tanpa aba aba Zhico langsung memukul nya
BUGH*
BUGH*Tak mau kalah Bagas pun ikut memukul nya
BUGH*Rhea yang tak bisa berbuat apa apa diam membeku,Gargo dan Marvel berusaha menenangkan mereka berdua,dan parkiran di situ sangat ramai
"Lo ngomong seakan akan gue bakal ngambil keperawanan Rhea anjing, kenapa lo ngomong gitu?! CEMBURU LO? HAH?" Bagas benar benar hilang kendali,tanpa mereka ber empat sadari, wanita kecil dengan rambut panjang sepinggang ini sedikit tersinggung."Gua bukan cemburu bangsat, lo itu gila, lo engga inget sama Baby dulu?! hah! gue engga mau ya, sampai Rhea lo ilangin keperawanan nya kayak lo lakuin itu ke baby anjing!" Ucap Zhico terang terangan
"Gue lakuin hal itu tanpa sadar tolol, lo kalo gatau jangan sok tau bangsat!" Balas Bagas
"Gue engga akan sampe lakuin itu ke Rhea anjing,GUE BUKAN COWOK YANG BAKAL NGEHAMILIN SEMUA CEWEK DEMI MUASIN NAFSU BANGSAT!" sambung nya,disitu Zhico berusaha menenang kan emosi nya"Rhea!" Panggilan itu berasal dari Vlycia, ia tak sendiri ia bersama satu lekaki yaitu Gerald nanjaya teman dekat dari Bagas
"Lo engga kenapa kenapa kan? Rhe jawab" Saat Vlycia menanyakan hal itu, lelaki yang bertengkar tadi pun menyadari bahwa pembicaraan vulgar mereka menyinggung wanita kecil ini,dan wanita ini sekarang sedang menahan tangis nya.
Rhea menatap tajam ke arah Zhico,mata yang sedang menahan bendungan itu di campur dengan tatapan tajam itu,salah satu ciri ketika ia sudah marah. Zhico mengusap wajah nya kasar, bagaimana ia bisa mengatakan hal itu? di depan Rhea.
Rhea berlari meninggalkan parkiran yang sedang heboh itu,ia berjalan cepat
"Rhea!" Zhico mengikuti nya,berusaha mengejar nya.
Setiap jalan ia mendengar bisikan bisikan,tapi ia tak menghiraukan nya,ia tetap berlari mengejar wanita yang sedang marah iniRhea membuka pintu kelas itu dengan keras,ia melempar tas nya di meja,dan melipat tangan nya lalu menjatuhkan kepala nya di meja,ia menangis, Zhico menyusul nya sampai kelas,seisi kelas yang bingung dan tak mengerti apa yang terjadi hanya bisa diam,karna di kelas nya sekarang adalah Zhico.
"Rhe, Rhea,gue minta maaf Rhe,gua engga bermaksud bilang gitu tadi di depan lo" Ujar nya berusaha membujuk Rhea yang sedang menangis di lipatan tangan nya ituVlycia masuk ke dalam kelas dan mendorong Zhico menjauh dari Rhea
"Lo seharusnya engga ngomong gitu di depan Rhea bego" Vlycia pun ikutan kesalBagas,Gerald,Marvel,dan Gargo ikut menyusul ke dalam kelas Rhea, Bagas masuk dan langsung menarik tangan Rhea keluar dari kelas
"Apasih, gue gamau, lepas engga!" mata Rhea sembab, Bagas melihat dengan jelas,ia menangis"Ikut gue ke belakang sekolah,kita omongin baik baik Rhe! gue engga bermaksud bilang gitu tadi" Bagas tetap menarik narik tangan Rhea
"Lepas..." Ujar RheaBUGH*
Bogem mentah mendarat tepat di wajah bagas,seisi kelas ikut tersentak kaget
"Kalo di suruh lepas, lepas anjing, budek kuping lo?" Bentak Zhico
KAMU SEDANG MEMBACA
Rhea dan berisik nya Laut
Romance"Kau dengan masalah penyakit mu." -Rhea "Dan kau dengan masalah keluarga mu." Zhico Rhea Alveira margatha. Wanita yang sedari kecil di paksa untuk menerima keadaan dengan paksa tanpa sedikit pun mengeluh Ia perempuan berambut panjang sepinggang deng...