Elnath menepuk bahu Tyara, si gadis menoleh dan seketika bibirnya mengulas senyuman. Melihat apa yang disodorkan Elnath. Sebuah boneka kelinci berwarna merah muda. Si gadis menyambut dengan senang hati, ia mengucapkan terimakasih sembari memeluk boneka kelinci itu.Tyara membaca kertas origami yang menempel di perut boneka kelinci.
Apa kamu suka?
"Suka banget, ini boneka favoritku. Makasih," jawabnya berseri-seri. Elnath tersenyum senang. Lalu menarik lembut lengan Tyara, mengajak menuju wahana bianglala. "Kamu ngajak naik ini?" tanya Tyara. Elnath mengangguk.
"Ayo!" seru Tyara antusias. Mereka masuk kedalam salah satu gantungan kerangka wahana itu. Duduk saling berhadapan.
"Waaahhh, indah banget ya!" Tyara berdecak kagum begitu juga dengan Elnath. Sudah lama ia tidak naik wahana ini. Suasana pun berbeda, dulu ia bersama neneknya dan sekarang ... dengan orang yang bisa membuatnya sangat bahagia walaupun dengan hal-hal sederhana. Namun, terasa istimewa.
Elnath membuka bungkusan jajanan yang
sedari tadi digenggamnya, ada kentang goreng, telur gulung dan minuman. Ia memberikan pada Tyara. Mereka makan bersama. Pemandangan dibawah berkali-kali lebih indah dilihat dari atas.Begitu indah, pemandangan di bawah jika dilihat dari atas. Bola-bola lampu menghiasi perumahan dan setiap tempat. Langit bertaburan bintang dan bulan purnama. Orang-orang tertawa bahagia.
"Elnath makasih banyak ya udah ngajak aku
di sini," ucap Tyara disela mengigit telur gulungnya." Aku senang banget, udah lama gak ke sini." Elnath mengangguk dengan senyuman terukir. Ia bahagia bisa membahagiakan Tyara.Tyara menghidupkan radio mininya terdengar music yang menarik. Menambah suasana kebahagiaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evening Day
Teen FictionTyara Trisha, gadis manis yang berhati peri dibalik badut kelinci imut. Suka menolong dan menghibur orang lain. Terlahir di keluarga yang kejam dan ringan tangan, terutama Gena, ibu Tyara dan tidak dianggap atau lebih tepatnya tidak pedulikan Anom...