3. teks lagu

737 101 3
                                    


Belum direvisi

"Kau tidak merasa aneh pada matthias belakangan ini?" Tanya bastian

"Aneh bagaimana maksudmu?" Sahut reitte

"Dia tampak sering melamun dan sebentar bentar menghilang"

Riette tertawa menanggapi pertanyaan bastian yang menurutnya konyol, apakah bastian tidak tahu perbedaan yang menonjol dari mereka berdua dan matthias?

"Hey kau lupa bahwa dia itu duke? Ya tentu saja dia itu sangat sibuk"

Bastian mengerti bahwa matthias memang pria yang sibuk karena sudah menjadi kepala keluarga diumurnya yang 18 tahun, dan itu bukan sembarangan keluarga, Keluarga terkemuka dan terkenal yaitu herdhart

"Ah kau benar"

"Bagaiman dengan claudin?"

Riette terdiam sejenak tapi kembali pada emosi semula. Memangnya ada apa dengan dirinya dan claudin

"Bagaimana apanya?"

"Anak itu.."
Kau menyukainya kan?"

Pupil matanya melebar mendengar ucapan bastian dan itu mengundang gelak tawa bastian

"Melihat reaksimu, sepertinya aku benar"

"Kau tahu dari mana?"

"Menebak"

"Dasar brengsek kau pikir itu bisa kau jadikan bahan tebakanmu ha?"

Bastian tertawa lagi, dibandingkan dengan matthias menganggu riette lebih menyenangkan, dia benar benar heran kenapa watak kedua pria ini benar benar bertolak belakang padahal mereka masih terikat darah yah meskipun sepupu

"Riette riette"
"Tingkahmu sudah menjelaskan semuanya, kau tahu?"

"Benarkah? Tapi aku akan lebih percaya jika kau mengatakan kau punya semacam indra untuk meramal"

"Kau pikir aku utusan dewa?"

"Tidak tidak. Mana mungkin aku berpikir kau adalah utusan dewa? Jika itu benar maka itu tandanya kiamat"

"Yayayaa.. jadi maksudmu aku jauh dari kata suci ya"

"Lalu? Apakah itu salah calon marquess?"

"Ya.. seenggaknya aku tak menyukai anak dibawah umur saat aku sudah berumur 17 tahun"

"Dasar sialan"

                           ********

Koridor gelap, tak ada siapa siapa yah memangnya orang normal mana yang akan keruangan musik malam malam? Kecuali jika berlangsung even untuk beberapa hari maka ruangan ini mungkin banyak penghuninya.

Satu dari beberapa ruangan, ruangan ditengah terlihat bercahaya. Mungkin disana yang duke maksud

"Permisi duke"

Tidak ada jawaban.

Launa memutuskan untuk masuk kedalam ruangan itu karena sedari tadi ia tak mendapat jawaban apapun. Ruangan ini besar, dan ada beberapa alat musik didalamnya dan apa dia sedang tertidur? Bagaimana bisa dia ceroboh tidak menguncinya bagaimana jika ada orang yang ingin berniat jahat?

"Permisi duke" launa mendorong pintu besar yang sudah kian terbuka. Masuk, dan memperhatikan sekitar sesuai ekspetasi ruangan ini lumayan bersih untuk orang seperti launa

Dilengkapi oleh lantai berbahan marmer dan meja yang penuh dengan kertas kertas yang berserakan lalu ada senapan yang tergantung pada pertengahan ruangan. Disebelahnya ada sofa yang sepertinya ditempati oleh seseorang untuk beristirahat, dan itu adalah duke herdhart

Launa mendekat, kenapa disaat seperti ini duke terhormat ini harus tertidur
"Duke"

Meskipun sengaja membesarkan volume suaranya, pria dihadapannya ini belum membuka netranya juga. Hah? Pria ini tak mungkin belum bangun juga ketika melihat kepribadiannya dinovel yang sangat siaga dan terdidik secara militer

"Duke, sepertinya anda kelelahan. Kalau begitu saya akan kembali besok" launa segera berbalik, melangkah keluar

"Nona luana"

Gadis itu terdiam, satu langkah lagi ia akan mencapai pintu keluar tapi gagasan itu tidak didukung oleh suara serak dibelakangnya. Membalikkan badan, pria itu sudah mengubah posisi dengan menduduki badannya

Hening. Tidak ada percakapan, keduanya hanya saling menatap satu sama lain. Launa mengelus tangan dibalik sarung tangannya yang panjang

Apasih kenapa dia diam? Bikin kagok saja

"Duke"

"Ya?"

Ya? Apa pria ini sudah tak waras? Memangnya sekarang dia datang tanpa diundang ha? Atau dia hilang ingatan jika kedatangannya disini adalah mengambil teks lagu?

"Anda yang mengirim surat kepada saya kan?"

"Ya"

"Anda menyuruh saya untuk mengambil  teks lagu, benar?"

"Benar"

"Jadi itulah tujuan saya kemari" launa menunggu reaksi duke

Matthias tersenyum menanggapi, sepertinya gadis ini benar benar tak bisa menyembunyikan emosinya dengan baik. Kekesalannya bahkan ia tunjukan terang terangan tanpa tahu dihadapannya ini siapa

Pria jakung itu berdiri menuju meja yang memiliki kertas berserakan diatasnya mengambil salah kertas yang sudah tertata rapi lalu melangkah mendekati gadis yang masih berdiri ditempatnya semula

Menyodorkan dihadapan launa dan diterima dengan baik oleh gadis itu

"Baik, terimakasih duke"

Gadis itu hendak pergi tapi dihentikan oleh matthias

"Tapi sepertinya nona launa" jeda matthias

Launa berbalik lagi

"Kau berlatih disini"

"Ya.. apa?"

"Apakah kurang jelas?"

"...Maksudku kenapa?"

"Ini lagu baru, dan rilis belum lama. Beberapa orang profesional sangat sulit memahaminya"

Jadi maksudnya launa mungkin tidak sanggup memainkanya dan ia harus mengawasinya? Hah benar benar, bisakah pria ini berhenti meremehkan orang lain?

"Baik duke"

"Besok petang"

"Baik" 

Matthias mengangguk pelan, meskipun gadis ini keliahatan keras kepala ujung ujungnya gadis ini tetap menurutinya
"Ada apa?"

"Ada apa apanya?" Tanya launa balik

"Apa masih ada yang kau katakan?"

"Tidak ada" balas launa

"Lalu?"

"Saya khawatir duke, anda akan memanggil saya lagi ketika saya sudah berada diluar ruangan ini"

Matthias terkekeh pelan, apa dia sedang menyindirnya sekarang?

"Tidak lagi. Kembalilah"

"Saya permisi duke" launa menundukkan kepalanya pelan lalu membawa langkahnya keluar pintu

Matthias tersenyum tipis, kakinya ia langkahkan menuju meja yang memiliki data data penting.

Launa lawelyn

Memiliki nama belakang yang sama dengan anak tukang kebun dikediamannya, rambut dan wajah mereka juga sedikit memiliki kesamaan satu satunya yang membedakan mereka adalah bola mata dan satu lagi kepribadian mereka.
                      

                             *******

Pendek ya? Aduh jujur upnya kurang semangat, ngerasa banget yang lihat ada tapi yang ngevote cuma beberapa doang. Sebenernya hal umum sih untuk yang buat cerita, tapi sering ovt plus patah semangat ngerasa ceritanya gak bagus

Maaf ya, tapi aku bakalan sering update....

Terimaksih yang udh vote dua chapter lalu

menjadi karakter yang tidak pernah adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang