12. Ulang tahun Duchess

536 75 9
                                    

Typo bertebaran....

  

                       Happy readingg

                             *********
          


Ketukan pintu terdengar berisik digendang telinganya, matanya yang kian terpejam sekarang harus terbuka paksa karena gangguan diluar kamarnya. Menggerutu pelan sembari berpikir siapa yang mengunjunginya larut malam seperti ini

"Permisi lady"

Ini adalah seorang pelayan yang berkisaran sudah kepala tiga. Untuk apa orang ini kesini

"Maaf mengganggu tidur anda lady"

Lady? Siapa dimuka bumi ini yang mau memanggil yatim piatu rendahan ini lady?- pikir launa

"Tuan duke menyuruh saya memberikan ini kepada lady" tangannya memberikan kotak besar kehadapan launa

"Siapa dukemu?" Tanya launa sembari menerima kotak dengan pikiran menebak nebak isinya didalam apa

"Duke herdhart lady"

Oh iya memangnya siapa lagi

"Baiklah. Terimakasih kasih"

Launa menutup kembali pinth kamarnya lalu meletakkan diatas kasurnya. Diwaktu yang sama, burung putih menabrak nabrak jendela kacanya. Secarik kertas berada diparuhnya

Membuka jendela lalu mengambil kertas dari burung itu

Besok pakailah gaun
yang kuberikan! Lalu, mana kesepakatan kita sebelumnya? Kenapa aku belum mendapatkan apa apa!


Launa meletakkan secarik surat itu keatas nakas. Tangannya melepas penutup kotak hingga gaun biru yang memang sangat indah

Ilustrasi pakaian yang diberikan matthias

"Apa dia pikir aku tak mampu membelinya?" Launa menghela nafas kasar, ia benar benar tidak suka dipandang remeh seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa dia pikir aku tak mampu membelinya?" Launa menghela nafas kasar, ia benar benar tidak suka dipandang remeh seperti ini

Ia kembali menutup kotak itu, lalu meletakkannya diatas lemari. Gaun yang diberikan matthias memang sangat indah dan tampak mahal, tetapi ia juga punya selera sendiri

Gaun yang sudah ia pesan jauh jauh hari juga tidak kalah indah dan lebih sesuai dengan seleranya

Matanya melirik pot biru hasil rajutannya seminggu yang lalu. Matthias ternyata serius mengingini rajutannya dengan sering menagih nagih kesepakatan mereka, seperti tidak mampu membeli saja.

                      
                            ********

Lady Vyower dan launa kini sama sama terdiam, sehingga yang menjadi suara pemecah keheningan adalah suara tunggangan dan telapak kaki kuda. Launa menatap pemandangan diluar jendela kereta yang akan berubah ubah seiring dengan berjalannya kereta tersebut

menjadi karakter yang tidak pernah adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang