Cover by pinters
Terinspirasi dari novel cry even better if you beg
Eun hye merasa dirinya kehilangan kewarasannya sesaat ketika menyadari bahwa harus hidup kembali pada zaman, waktu, dan semua dunia yang sangat berbeda yang ia tinggali. pada umur...
Ketukan pintu terdengar berisik digendang telinganya, matanya yang kian terpejam sekarang harus terbuka paksa karena gangguan diluar kamarnya. Menggerutu pelan sembari berpikir siapa yang mengunjunginya larut malam seperti ini
"Permisi lady"
Ini adalah seorang pelayan yang berkisaran sudah kepala tiga. Untuk apa orang ini kesini
"Maaf mengganggu tidur anda lady"
Lady? Siapa dimuka bumi ini yang mau memanggil yatim piatu rendahan ini lady?- pikir launa
"Tuan duke menyuruh saya memberikan ini kepada lady" tangannya memberikan kotak besar kehadapan launa
"Siapa dukemu?" Tanya launa sembari menerima kotak dengan pikiran menebak nebak isinya didalam apa
"Duke herdhart lady"
Oh iya memangnya siapa lagi
"Baiklah. Terimakasih kasih"
Launa menutup kembali pinth kamarnya lalu meletakkan diatas kasurnya. Diwaktu yang sama, burung putih menabrak nabrak jendela kacanya. Secarik kertas berada diparuhnya
Membuka jendela lalu mengambil kertas dari burung itu
Besok pakailah gaun yang kuberikan! Lalu, mana kesepakatan kita sebelumnya? Kenapa aku belum mendapatkan apa apa!
Launa meletakkan secarik surat itu keatas nakas. Tangannya melepas penutup kotak hingga gaun biru yang memang sangat indah
Ilustrasi pakaian yang diberikan matthias
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa dia pikir aku tak mampu membelinya?" Launa menghela nafas kasar, ia benar benar tidak suka dipandang remeh seperti ini
Ia kembali menutup kotak itu, lalu meletakkannya diatas lemari. Gaun yang diberikan matthias memang sangat indah dan tampak mahal, tetapi ia juga punya selera sendiri
Gaun yang sudah ia pesan jauh jauh hari juga tidak kalah indah dan lebih sesuai dengan seleranya
Matanya melirik pot biru hasil rajutannya seminggu yang lalu. Matthias ternyata serius mengingini rajutannya dengan sering menagih nagih kesepakatan mereka, seperti tidak mampu membeli saja.
********
Lady Vyower dan launa kini sama sama terdiam, sehingga yang menjadi suara pemecah keheningan adalah suara tunggangan dan telapak kaki kuda. Launa menatap pemandangan diluar jendela kereta yang akan berubah ubah seiring dengan berjalannya kereta tersebut