Mohon maklum dengan typo typonya ya..
*******"Bagaimana tawaran saya?"
Menatapnya dengan penuh harap, Marchioness Vyower memegang tangan kanannya dengan kedua sudut bibir melengkung. Semangatnya membujuk layak dipuji, tetapi sayangnya Launa bukanlah orang yang berperasaan. Dia akan melalukan yang memberinya keuntungan bukan untuk menjaga perasaan orang lain.
Launa meletakkan gelas diatas meja.
"Maafkan saya. Tapi saya menolak"Marchioness Vyower menghela nafas kasar. Bagaimana itu hal yang sulit dilakukannnya. Ia hanya ingin agar gadis berbakat ini hanya tampil diacara keluarga mereka.
"Apakah biayanya kurang? Saya akan menambahkannya"
Kekeuh. Ia berencana menahan Launa agar menjadi pemusik khusus Marquess Vyower. Keuntungan besar ia tawarkan kepada Launa yang mungkin saat ini mustahil ia dapat untuk saat ini, artinya dikondisi yang sekarang Launa mungkin dapat memperbaiki kehidupannya secara instan. Namun gadis ini malah menolak. Pikir Marchioness Vyower
"Ini bukan masalah biaya. Dan saya menolak" ungkapnya tegas. Launa memang membutuhkan uang tetapi ia tidak ingin diisolasi, ia ingin bebas mengepakkan sayapnya dan memperkenalkan dirinya didunia sosialita para bangsawan, tentunya dengan membawa namanya sendiri.
Elysee sebagai pendengar beserta dengan Marchiones Lidman akhirnya menunjukkan kebosanan dengan pembicaraan yang kedua orang itu lakukan. Elysee mengetuk ngetuk meja kaca dengan jari tengahnya
"Sepertinya Launa tidak setuju. Tidakkah anda berencana mencari musisi lain?" Marchioness Lidman angkat bicara
Marhioness Vyower tampak berpikir dan ingin kembali mengutarakan pemdapatnya, namun ia mengurungkannya dan mengangguk pelan.
"Sepertinya anda benar. Sangat disayangkan jika bakat Launa disia siakan seperti ini"Disia siakan? Launa berpikir dirinya akan lebih disia siakan jika dia menjadi musisi khusus untuk keluarga Vyower. Ia mungkin dikenal dalam dunia sosialita tetapi itu sudah pasti dibawah nama Marquess Vyower. Mungkin sekarang ia akan beruntung tetapi ia yakin jika ia menjadi musisi terkenal diseluruh wilayah kerajaan ini, keuntungannya lebih berlimpah.
"Apakah Marquess Etman sudah memutuskan sesuatu?" Elysee beralih menatap wanita disebelahnya
"Ia berencana mengikuti Duke selama beberapa hari. Kemudian akan kembali"
Jawab Marchioness Etman"Keputusan yang bagus" Elysee mengangguk, jika putra Marquess Etman sudah dewasa mungkin akan mempermudah masalah saat ini. Melakukan ekspansi tiba tiba tentu membutuhkan orang orang yang ahli pemgobatan, tetapi Marquess Etman juga sangat dibutuhkan disini.
Mengikuti Duke? Kemana pria otak selangkangan itu akan pergi apakah itu hal yang mendesak? Tampaknya iya. Launa berusaha mengingat ingat plot dari novel dan hasilnya selalu nihil. Tidak ada satupun ingatan yang tertinggal kecuali karakter karakter dalam novel ini.
Marchioness Etman beralih menatap kedua orang dihadapannya. Keduanya sepertinya sudah menyelesaikan obrolan perihal panawaran. Tapi dilain sisi Marchioness Etman merasa wajah Launa terasa familiar, tekstur wajah dan warna rambutnya seperti tidak asing.
Beberapa tahun terakhir, Kyle selalu mengikutinya ketika ia ingin mengunjungi Arvis. Banyak tanda tanya dibenaknya alasan Kyle yang tidak suka bepergian itu selalu ngotot ikut bersamany. Namun, melihat gadis muda dengan rambut pirang yang bersamanya sepanjang waktu, dia jadi tau segalanya.
Ya benar, gadis kecil yang sering bersama dengan Kyle sangat mirip dengan Violinis jenius dihadapannya. Apa itu hanya sesuatu yang kebetulan? Launa seperti Versi besar dari Layla meski beberapa sudut sudut berbeda
![](https://img.wattpad.com/cover/366546026-288-k396635.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
menjadi karakter yang tidak pernah ada
FanfictionCover by pinters Terinspirasi dari novel cry even better if you beg Eun hye merasa dirinya kehilangan kewarasannya sesaat ketika menyadari bahwa harus hidup kembali pada zaman, waktu, dan semua dunia yang sangat berbeda yang ia tinggali. pada umur...