5. jemari

713 83 2
                                    

Suara gonggongan anjing mengusik kegiatannya yang sedang mengelap meja dengan kain basah yang mengandung anti septi, ia membuka jendela kayu yang ditengahnya berbalut kaca itu dengan hati hati

"Hallo kimmy" sapanya pelan

Anjing itu menggoyang goyangkan ekornya kekanan dan kekiri sambil menjulurkan lidah, ia terus mengaung kecil kepada launa. Untung saja kamarnya berada dilantai bawah jadi akan sengat dekat ketika kimmy mengunjunginya.

"Kemana kakekmu, huh?" Melipat tangannya dijendela kamar ia terus menatap anjing putih berbadan gempul itu

Anjing itu terus mengaung kecil dan sedikit merangkak ditembok berusaha mendekatinya, tapi usahanya tampak sia sia karena tembok itu lumayan tinggi dibanding panjang tubuhnya

"Mr smith membuangmu?"

Anjing itu terus menatapnya dan memggoyang goyangkan ekornya

"Baiklah baiklah. Kau boleh masuk, tapi aku harus memandikanmu dulu" 

Hutan yang luas berdampingan dengan belakang kamar dari asrama putri, sehingga sedikit tidak cocok untuk mengadakan lomba berburu disini karena mungkin dapat menimbulkan bahaya.

"Bagaimana duke, Haruskah kita tetap menggunakan hutan ini?"

"Kita akan tetap menggunakannya"

hutan yang biasanya digunakan untuk lomba berburu kini sudah rusak akibat kecelakaan yang dilakukan oleh anak semata wayang count frizz, eksprimen yang gagal itu kini malah membuat kondisi saat ini sulit.

Denda sebagai pertanggung jawaban dari count frizz membuat ekonomi count frizz pada saat itu hampir jatuh, tetapi hingga saat ini sejumlah biaya yang ia kenakan belum dapat menyelesaikan permasalah hutan berburu yang sudah sebagian sudah tandus, dan hewan hewan didalamnya lenyap dari kobaran api

"anda yakin ini tidak berbahaya?"  kepala keamanan akademik khawatir tentang ini

"Kita hanya perlu membuat batasan untuk ini"

Matthias melangkah keluar hutan, menganalisis sampai mana wilayah yang dapat dibatasi, kepala keamanan akademik juga mengekorinya dari belakang.

"Sepertinya ini sudah cukup"

Matthias mengangkat batu besar dan meletakkannya dibatasan yang sudah ia tentukan

"Astaga"

Matthias menoleh kearah pria paruh baya yang tadi mengungkapkan keterkejutannya, mengikuti arah pandang pria itu dan sesaat setelahnya matanya perlahan membesar sedikit dan mengerti pada situasi yang sedang terjadi

Matthias tertawa pelan, membuat  pria paruh baya itu menoleh juga kearah matthias

"Anak itu benar benar"

Matthias menunduk dan tersenyum, berbeda dengan kepala keamanan itu kembali terpana ketika tawa pria muda disebelahnya. Pria ini dibesarkan dengan martabat sempurna, sebagai pria bangsawan sejati ia akan selalu menunjukan sikap tenang dan beretika yang benar tak akan sembarangan tertawa didepan orang lain

Tetapi matthias kini tertawa karena sebuah gadis bersurai emas yang berusaha mengangkat anjing yang lebih besar dari tubuhnya sendiri melewati tembok tinggi

"Saya kenal dia, dia murid kesayangannya mr. Smith" ungkap pria paruh baya itu sedikit terkekeh memandang gadis itu masih berusaha mengangkat anjing putih

Matthias hanya mengangguk angguk, kini ia menepuk nepuk tangannya bermaksud menghilangkan debu dari kedua telapak tangannya

"Sebaiknya kita pergi, cuaca sedang tidak bagus"

menjadi karakter yang tidak pernah adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang