Sorak sorai menggema diruangan ketika tuts terakhir ditekan oleh launa. Gadis cantik diatas panggung berhasil menuai banyak pujian dari semua bangsawan ditempat ini"Dimana anda menemukan gadis berbakat ini duchess?"tanya marquess lidman menatap kagum launa yang sedang disambut baik oleh beberapa bangsawan yang tengah memujinya
"Putraku yang membawanya"
"Selain itu.. dia sangat cantik" tutur machioness lidman
Elysee hanya tersenyum menanggapi, pujian mengenai paras launa itu memang tidak salah. Penampilan gadis itu sudah cukup untuk dikatakan hampir sempurna. Proporsi badannya sangat indah, ditambah gaunnya saat ini berhasil membentuk lekuk tubuhnya dengan sempurna.
Sangat menganggumkan, dari satu sampai sepuluh launa sudah mendekati sembilan koma lima. Elysee tahu latar belakang launa yang berhasil jadi hambatan kesempurnaannya, ditambah dengan kelakuan bangsawan yang akan ada saja datang untuk merendahkannya
"Hallo lady" pria berambut merah datang dengan kedua wine ditangannya lalu menyodorkannya dihadapan launa
"Trimakasih" launa mengggnggam wine itu datar
"Kau dari bangsawan mana?" Pria itu mengambil tempat disebelahnya
"Maaf. Tapi aku bukan bangsawan"
"Lalu dari mana duchess memungutmu"
Memungut? Apa dia pikir aku sampah
"Aku siswa akademik yang sama dengan duke" jawab launa
"Bagaimana kau bisa masuk diakademik sebesar itu? Kau bangsawan yang jatuh?"
Launa menghela nafasnya kasar. Matanya langsung bertemu dengan mata biru milik matthias, sialnya pria itu seperti sudah sejak tadi mengawasinya. Ah sial membuat moodnya makin turun saja
"Maafkan saya. Tapi saya rasa kita tidak cukup dekat untuk tahu kehidupan satu sama lain" launa menunduk sopan
"Dan satu lagi" ucapnya, matanya menajam kearah pri itu" aku bukan sampah yang bisa seenaknya menggambarkanku dengan 'memungut'. " launa kemudia meninggalkan lelaki itu kesal
Cantik tapi garang
Launa merasa kakinya akan patah sekarang juga. Ia lelah sungguh lelah, tangan kanannya masih menggenggam wine dan langkahnya ia bawa keluar ruangan ini
"Taman ini sangat indah"
Sudah sejauh mana ia berada? Ia was was jika ia malah akan tersesat dikediaman duke herhardt. Jika itu terjadi maka ia akan merasakan malu itu untuk seumur hidupnya, membayangkan ekspresi elysee dan norma membuat ia semakin bergidik dan melangkah cepat
Bug
"Agh"
Ia menabrak orang. memangnya siapa yang berkeliaran dimalam malam sejauh ini?
"Siapa itu?" Launa bertanya. Terang bulan yang menjadi alat penerang saat ini membuat launa berusaha melihat siapa yang ia tabrak
"Maafkan aku lady"
Itu seorang anak kecil. Launa yakin itu
"Tidak apa apa! Apakah kau baik baik saja?"
"Iya aku baik baik saja lady"
Launa menatap anak kecil dibawah remang remang bulan
"Siapa kau?"
"Leyla"
"Apa?"
"Leyla lawelyn"
********
KAMU SEDANG MEMBACA
menjadi karakter yang tidak pernah ada
FanficCover by pinters Terinspirasi dari novel cry even better if you beg Eun hye merasa dirinya kehilangan kewarasannya sesaat ketika menyadari bahwa harus hidup kembali pada zaman, waktu, dan semua dunia yang sangat berbeda yang ia tinggali. pada umur...