"Aku akan menjemputmu saat selesai ujian nanti" Diersa terus terang. "Aku akan membawamu ke suatu tempat".......
"Entah kenapa hari ini seperti hari yang sudah ditakdirkan? diersa tiba-tiba berubah menjadi cowo yang pengertian, apakah cowo yang sudah memiliki pacar akan seperti ini biasanya?" gumamnya tak jelas memikirkan hal yang sepele sambil menatap tulus diersa. "Astaga, kenapa aku memikirkannya, aku harus fokus kepada bukuku, dimana dia" paniknya mencari buku tebal itu.
"Buku ini?" tanya diersa. Dan haruko mengangguk pelan, diersa memberikan buku pelajaran itu untuk haruko baca, namun bagaimana dengannya? tak belajar saja ia bisa mengerjakan soal yang tak bisa dibilang mudah itu, apalagi jika belajar?
"selamat tinggal, ini adalah waktu ku untuk mengerjakan ujian, tunggu disini sampai waktumu tiba, setelah ujian aku langsung pergi menemuimu disini" terus terang yang tak kunjung gelap.
Lagi-lagi si mungil itu hanya mengangguk dan menikmati sarapannya sambil membaca buku tebal itu.
▪︎ Stalker'ish ▪︎
Sebentar lagi akan tiba waktu haruko untuk ujian akhir yang terkenal mematikan itu, tetapi diersa tak kunjung datang, ia menunggu, dan menunggu sambil mengayunkan kakinya agar tak cepat bosan.
"Huft" Haruko menarik nafas dalam, menunggu kepastian dari sang kekasih pura-puranya.
Diersa dari belakang, tiba-tiba meletakkan tangan besarnya itu dan mengacak-acak rambut Haruko yang sudah bosan menunggunya.
"E-eh ! Diersa !!" Serunya tersenyum senang melihat diersa.
"berdiri." Diersa cuek dengan muka yang datar nan tampan itu.
Haruko hanya meng-iyakannya saja, lagi pula dengan adanya diersa disini, membuat hatinya tenang, namun hal yang ia kejutkan tiba saja terjadi.
Tangan diersa berada dipinggang mungil Haruko itu langsung saja mendorong pinggang haruko untuk mendekat kepadanya, dan tanpa aba-aba. Dengan reflek, sang mungil itu langsung memeluknya dan dibalas dengan sang dominan.
Pelukan hangat diantara mereka semakin membuat haruko nyaman dengan adanya Diersa disisinya, walaupun sebenarnya haruko dahulu adalah seorang stalker yang selalu menguntit Diersa, tak disangka ternyata rasa sayang dari kekasih pura-pura itu betul sekali nyamannya, bahkan rasanya jika bisa diulangi setiap detik, sepertinya ia tak akan lelah dipeluk oleh sang dominan yang gagah nan tinggi itu.
"eung ? kenapa tiba-tiba?" Haruko heran, tumben sekali diersa menjadi pria yang pengertian, ia tau saja kalau haruko menginginkan pelukan.
"gapapa." sang dominan membalas percakapan dan melepas pelukan. "sebentar lagi mulai, kamu masih mau disini?" sepatah kalimat peringatan yang membuat Haruko sadar.
"Eh !" Paniknya sambil mengemas buku, menutup kotak bekal, dan berlari menuju kelas. "Eh??? Ada apa?" langkah si tubuh mungil itu terhenti karena tasnya ditarik oleh diersa, ia bingung. Ada apa????
Tak bicara sepatah katapun, dengan tatapan diersa kepada haruko, diersa langsung menarik tubuh mungil itu untuk mendekat, dan memasukkan dua buah hotpack kedalam jaket abu-abu itu, dan diakhiri dengan mengacak rambut stalkerish itu.
"sana" usirnya menyuruh Haruko untuk masuk kedalam kelas ujian.
Haruko mengangguk kecil dan berlari masuk ke dalam gedung kampus, untung saja ia tak terlambat mengikuti ujian, jika saja terlambat, dia bisa dipastikan akan mengulang.
Matahari terik itu berubah menjadi berawan, sama halnya dengan Diersa yang jual mahal dan minim senyum, jika bertemu dengan Haruko, senyum itu keluar entah mengapa, ini seperti bulan dan bintang, saling melengkapi satu sama lain.
"aku harap ingatanmu bisa pulih, Haruko." Batin Diersa yang masih berharap akan keajaiban.
▪︎ Stalker'ish ▪︎
Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, sesi ujian Haruko sudah selesai, syukurnya saja haruko bisa menjawab hampir semua pertanyaan yang ada, mungkin ia masih mempunyai harapan untuk lulus ke semester selanjutnya?? pasti.
Kenapa ujianya lama sekali? karena ada enam paket ujian berdasarkan dengan 3 materi dalam 1 mata kuliah disemester itu.
teriakan mulai terdengar ditelinga diersa, sosok haruko yang menggunakan kemeja putih itu berlari kearah diersa dengan perasaan senang dalam hatinya. "Diersaa !!!" Kata itu berhasil mendapatkan sebuah perhatian khusus dari sang dominan yang sudah lama menjaganya itu.
Diri mungil itu memeluk tubuh besar diersa dengan senangnya, tanpa berbicara apapun kepadanya, membuat sang dominan terdiam.
Diersa tak ingin menunggu lama, ia melepaskan pelukan haruko itu dan langsung menarik tangan kecil pacar pura-puranya untuk ia bawa ke suatu tempat.
"Kita mau kemana?"
"Lihat saja nanti" Lagi-lagi, sikap dingin sang dominan menjawab pertanyaan itu.
Pohon rindang, jalanan yang sepi, dan suasana yang mendukung, membuat suasana hati haruko semakin senang, yang ada dibenaknya hanya Diersa, Diersa, dan Diersa.
Tak disangka, ternyata Diersa mengajak haruko kedanau kota yang terkenal dengan kerindangan dan keasriannya itu, namun ada apa? apa tujuan diersa mengajak haruko kesana? entah.
"Ini seperti tak asing??" batin haruko. "tapi apa??" Kepalanya tiba-tiba saja pusing kunang-kunang, rasanya seperti jiwa yang ingin dibebaskan dari raganya.
"aduh !" ringisnya karena kepalanya yang sakit sehingga membuat perjalanan haruko dan diersa itu berhenti.
..........
"Diersa !" Serunya, dan diersa menoleh kearahnya. "Mari kita jumpa lagi pada sepuluh tahun lagi, aku akan menunggumu disini !" sambung haruko.
"untuk apa menunggu sepuluh tahun jika aku bisa bertemu dengan mu hari ini?" Diersa tersenyum kecil dan menjawab pertanyaan itu dengan seksama.
"Kalau begitu, bagaimana jika kita berjanji akan bertemu pada saat musim gugur ? jadi sekarang kita bertukar buku untuk kita baca masing masing, namun saat musim gugur tiba, kita bertemu di bawah pohon ini dan mengembalikan buku kita?" Sebuah ajakan itu disetujui oleh sang dominan yang status nya adalah teman paling dekat haruko.
"Baiklah, ini bukuku" Ia menyerahkan sebuah buku novel bertajuk "国境のないじだい" atau dalam artian "Dunia tanpa batas"
"Wah, buku ini tebal juga!" Haruko senang dan menyerahkan buku novel yang ia sedang baca juga kepada Diersa. "Ini bukuku, bacalah ! aku menyukai buku itu, simpan dengan baik ya !" sambil menyerahkan buku bertajuk "Sherbet Pink" itu kepada Diersa.
"Ok" Singkatnya.
TO BE CONTINUE
Nungguin ga? engga kan, wkwkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker'ish ! ▪︎Jumil
FanfictionMahasiswa sedingin dan sepopular diersa, menyukai anak aneh yang bernama haruko? Originaly Written By Sarayasagaka