Alasan ini sangat simple sebenarnya, tetapi jika hujan turun, ingatannya tentang kejadian orang tuanya dibunuh saat hujan petir itu kembali menghantuinya, entah ingatan itu kembali atau tidak, tergantung takdir, jika ingatan itu kembali maka, takdir itu bersifat abadi, atau fatalis, jika tidak? maka itu termasuk takdir yang bisa berubah kapan saja takdir lain merubah jiwa atau raga pemilik takdir.
..........
"hujan turun ya......" Lirih haruko, mungkin saja takdir ini bersifat fana.
Gemuruh mulai berdatangan, suara menggelegar itu terdengar secara lantang ketika masuk ke organ pernapasan haruko.
Tangannya bergetar, tubuhnya bergetar, bahkan kakinya pun benar benar tak kuat menopang tubuh kecil itu untuk berdiri, seketika tubuhnya benar benar melemah, raganya seperti akan menghilang dan suaranya mulai menghilang.
Diersa tak tinggal diam, ia langsung merapikan meja makan, meletakkan piring kotor ke mesin pencuci piring itu dan membersihkan meja makan itu.
Jgerrrrrr
Suara alam itu bergemuruh dengan lantangnya, seperti sedang marah, layaknya alam, suara guntur dan kilatan petir itu menggemuruh.
"tidak ! Aaarrggh!" lantangnya kesakitan.
Suara kursi terjatuh itu berhasil mendapatkan sebuah perhatian mengkhawatirkan dari si dominan.
Tanpa berbicara apapun, asa langsung menghampirinya, melihat diri haruko yang tersungkur dari kursi, apakah ada yang terluka? bahkan ia tak mengetahui jawabannya.
Haruko berubah secara drastis, sifat pria penyayang itu berubah menjadi pria takut akan segala hal disekitarnya, bisa dibilang seperti orang gila, dengan mental yang sudah campur aduk itu, wajah berantakan itu, rambut yang berantakan itu, tubuh yang berbaring setengah duduk itu, ketakutan, ia bahkan seolah tak mengetahui dimana ia sekarang.
"Hah?!?!? . . . Hah?!?!?, Hah !!! Tolong jangan bunuh aku, tolong jangan bunuh aku, aku mohon— aku mohon" Haruko ketakutan, benar benar tak asa perasaan lain dalam dirinya selain ketakutan.
Selagi asa mendekat satu langkah, maka haruko akan mengambil langkah mundur sebanyak tiga langkah, benar benar tak habis pikir, tetapi memiliki alasan yang lumayan penting untuk diperhatikan.
'Saat hujan petir ataupun hujan biasa turun aku harap kalian tak mengunjungi aku, atau bahkan mendekatiku, aku tak ingin melukai kalian.' Sepatah kalimat yang Haruko tulis pada buku hariannya ditanggal 14 September, Tepat pada 5 tahunnya orang tua haruko dibunuh.
Tetapi diersa tak menyadari itu. . . . dengan bodohnya, ia mendekati tubuh mungil itu dengan perasaan untuk melihat apa yang salah pada haruko.
"Haruko! Haruko! ini aku, asa!" Diersa berusaha menenangkan haruko yang ketakutan itu
"tidak! jangan— jangan bunuh aku" haruko memohon ketakutan, entah ia berbicara dengan siapa.
Ketika ingatan itu menghantuinya siapapun yang mendekatinya, dia akan mengira bahwa itu adalah anak buah yang membunuh ayah dan ibunya.
...........
15 September 2019
Sebuah tempat luas tak beratap itu ada 5 orang anak buah ayahnya dan haruko yang tersiksa karena kedinginan dan menangis terus menerus karena kehilangan dua sosok penting bagi hidupnya, yakni orang tuanya.
Lalu kemanakah haruko? sebelum orang tua mereka tahu bahwa mereka sudah diincar oleh anak buah ayahnya, haruko sudah dikirim ke luar negeri bersama pamannya untuk menimba ilmu disana, agar tak menjadi incaran anak buah itu, paman haruko benar benar menutup semua hal yang berhubungan keluarga asli haruko.
Namun, haruko tau semuanya, akhirnya ia balik kenegara asalnya dan mencari orang tuanya, ternyata? nihil, setelah melakukan pencarian dengan seksama, haruko berhasil menemukan orang tuanya di lapangan terbuka, berlutut diikat dengan tali dengan mulut yang ditutupi dengan isolasi hitam.
Bagaimana dengan saat itu? ia mengikuti jalur ombak, yaitu terombang-ambing bagaikan kapal ditengah laut yang menerjang ombak bersama orang tuanya, namun apa hasilnya? nihil, bukannya berhasil menerjang ombak itu, kapal kecil itu malah terbawa ombak dan ombak itu membalikkan posisi kapal, layaknya sebuah puzzle yang belum disusun, 'berantakan'.
ternyata salah satu anak buah itu menemukan haruko yang bersembunyi, daripada menyia-nyiakan momen itu, akhirnya ia diseret oleh anak buah keparat itu, dan melihat pembunuhan orang tuamya itu.
...............
Haruko terpojok pada suatu sudut, Asa langsung memeluk tubuh ringkih itu untuk menenangkan dirinya, tapi haruko berusaha untuk menolak, seolah-olah bahwa ia tak ingin dekat dengan asa.
"lepaskan aku!! lepaskan aku dasar keparat! bajingan dirimu, lepaskan aku!" haruko menyumpahi asa, kata-kata itu benar benar sakit jika dimasukkan kedalam hati, untungnya asa mengerti kondisi haruko saat ini, dan menganggap itu sebagai omong kosong semata.
"aku bilang lepaskan! lepaskan!!" geram haruko berusaha mendorong asa untuk menjauh darinya, namun pelukan itu terlalu kuat sehingga tak bisa di longgarkan sekalipun.
"Haruko! Haruko! sadarlah, ini aku asa" ia putus asa, tak ada cara selain menyadarkan submissive yang tiba tiba berubah kepribadian menjadi sensitif akan segala hal itu.
Ketakutan itu akhirnya dapat berubah menjadi kesedihan, haruko menangis tersedu-sedu, seakan tak terima orang tuanya dibunuh begitu tragis.
"Hiks, jahat— jahat— jahat!" tangisnya tersedu-sedu.
Sang tubuh mungil itu dibiarkan menangis sampai ia menyudahinya sendiri, asa menggendong haruko yang memeluknya itu dan membawanya ke kamar untuk tidur, sedangkan ia akan tidur diruang tamu dengan mengandalkan bantal dan selimut yang lumayan tebal untuk menutupi dirinya.
Diersa membaringkan Haruko yang menangis itu, namun haruko tak melepaskan pelukan erat itu, seolah-olah tak menginginkan asa pergi meninggalkannya.
"Tetaplah bersamaku, kamu lah satu-satunya orang yang aku percayai didunia ini" gumam haruko.
Mendengar perkataan itu, asa yang sebelumnya akan tidur sendirian, menjadi tidur disebelah pacarnya itu.
Mereka berbaring layaknya orang yang akan tidur, meskipun jam masih menunjukan bahwa masih belum masuk jam tidur, namun pengecualian untuk hari ini, mereka tidur lebih cepat dari yang biasanya.
Posisi yang sebelumnya saling memisah itu, menjadi posisi yang serasi, keduanya saling memeluk satu sama lain, saling melengkapi, benar-benar serasi!
TO BE CONTINUE
semoga suka yaa!! dukung terusss !!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker'ish ! ▪︎Jumil
FanfictionMahasiswa sedingin dan sepopular diersa, menyukai anak aneh yang bernama haruko? Originaly Written By Sarayasagaka