Hotpot dan tamu tak diundang #11

17 3 0
                                    

Meskipun dirinya rindu, namun hatinya bagaikan kulkas 1001 pintu, Sifat gengsinya tinggi, namanya juga pria dingin, apa apa dibalas dengan singkat, padat, dan jelas, kenapa harus menjawab dengan panjang jika point dari percakapan itu sangat singkat? jawab saja seadanya.

▪︎ Stalker'ish ▪︎

Benar saja, salju turun dengan cuaca dinginnya itu, haruko baru saja keluar dari gedung kampus, dirinya lapar sekali, belum sarapan apa-apa dari pagi tadi.

Perut kosong itu mulai mengeluarkan suara borborygmi sebagai tanda bahwa ia sangat memerlukan makan.

Haruko mengelus-elus perut langsing miliknya itu, rasa lapar benar-benar menyiksanya dari tadi, akhirnya ia memutuskan untuk tetap berjalan mencari minimarket terdekat untuk membeli makanan.

"Dingin sekali" gumamnya bergetar dan berusaha berjalan.

"Haruko!! tunggu aku dong!" Seru Dikta berlari kearahnya.

Ia menggandeng pundak sahabat sejak kecil itu, dan berlari kecil tanpa menunggu kekasihnya yang lambat itu.

"Kau mau kemana???" tanya dikta yang juga sedang kelaparan.

"Aku lapar" haruko sedang tidak mood untuk berbicara, ia hanya ingin makan dan pulang.

"dingin-dingin gini enaknya makan kimchi-jjiggae, atau sundubu-jjigae ya? hotpot kuah mala aja deh! yuk!" Seru dikta menarik tangan haruko dan berlari kerestoran terdekat.

"Memangnya ada dekat sini??" Haruko bertanya.

"Sudah ikut saja, tempat ini baru, dekat sini juga, jadi tak jauh ayoo" Dikta kegirangan.

Mereka berlari, berlari, dan berjalan cepat sedikit, sampai akhirnya mereka sampai direstoran hotpot itu, Gedungnya besar, pengunjungnya tak terlalu ramai, dan tempat yang hangat, setidaknya bisa membuat tubuh menggigil haruko menjadi hangat dan tidak berubah menjadi batu.

"Selamat datang di Reveal Hotpot, untuk berapa orang?" Tanya salah satu pelayan restoran.

"Tiga orang kak" dikta menjawab singkat.

"Baik, silahkan mengikuti saya kak" kata pelayan itu sambil mengarahkan jalan ke meja kosong yang tersedia.

Mereka berjalan dan sampai ke meja tujuan, dua bocah itu duduk lalu memesan apa saja yang mereka inginkan.

"kamu pesan apa??" tanya haruko yang masih menggulir menu pada tablet yang telah disediakan oleh pihak restoran itu.

"US Shortplate, terus pasta udang, terus apa lagi ya? oh sayuran, terus kamu mau mie lebar?? masuk, lalu kulit tahu, lalu kuahnya Schezuan Mala, sama sup jamur, udah" Tak salah bicara, jika dikta dihubungkan dengan makanan, satu restoran bisa ia habiskan dengan tubuh yang langsing dan cerah itu.

"Banyak sekali, aku hanya makan sedikit" Haruko merasa tidak enak, meskipun sudah dekat sejak kecil, tetap saja rasa tidak enak itu muncul.

"Aishh tak perlu malu-malu, kamu selalu seperti itu sejak kecil, tenang saja, aku sudah menabung untuk makan ini bersamamu" Dikta terus terang.

"Lagi pula, jika kita tidak habis, masih ada pacarku! sebentar lagi dirinya akan muncul, dalam satu, dua, tiga!" Dikta menjelaskan.

"Nara!" Lelaki gagah nan perkasa milik dikta itu memanggil kekasihnya, tetapi? Nara itu siapa? Nara adalah nama panggilan khusus dari Deva untuk kekasihnya, agar ia bisa merasa bahwa dirimya special.

"Nah kan datang" Gumam dikta kepada deva.

...........

Hidangan pesanan mereka telah datang mereka mulai memasak hidangan tersebut agar bisa disantap dengan lezatnya.

Sedangkan dirumah Diersa hanya ada Diersa dan dika seorang, tetapi mereka tak merasa kesepian sekalipun.

"Kak!" Seru dika kepada kakaknya. "Mainlah bersamaku, sebentar saja" dika memohon.

"baiklah" diersa hanya mengiyakan saja, karena apa yang ingin ia lakukan? tak ada, jadi dari pada ia bosan dikamarnya, lebih baik menghabiskan waktu dengan bermain bersama adiknya.

"oh iya kak, teman kakak kapan pulang?" tanya dika yang fokusnya teralihkan karena dirinya memikirkan sesuatu.

"Tidak tahu" Diersa menjawab singkat, sepertinya sudah menjadi kebiasaan, yang diajak bicara harus memiliki kesabaran yang tinggi menghadapi pria kulkas ini.

"baiklah" Sang adik membalas.

Hubungan kakak adik itu menjadi lumayan dekat sejak mereka bermain bersama, mereka saling mengganggu agar salah satu dari mereka kalah, menghabiskan waktu bermain mereka itu ditutup dengan perasaan yang senang dengan aktivitas itu, meskipun awalnya dika mengira bahwa kakaknya sudah tak menyayanginya, tetapi? kenyataan berbanding terbalik, ternyata tak ada salahnya memberi harapan pada orang terdekat kita.

▪︎ Stalker'ish ▪︎

Kepala haruko terasa pening, entah apa lagi yang ia alami kali ini, ingatan itu terus muncul, ini yang kedua kalinya hari ini, namun kenapa ingatan ini terasa lebih berat dibanding yang sebelumnya??

.......

Ketika masih dikelas :

Kepala haruko pusing, ia mengira mungkin karena lapar, tetapi pusing itu semakin parah, seperti ditusuk oleh pisau, ia memejamkan matanya sebagai tanda bahwa ia tak kuat menahan itu, air matanya keluar setetes demi setetes, tubuhnya seperti tak berdaya, tak bisa bergerak, ingatan itu terus muncul.

"baby, are u still mad at me?" sosok laki-laki asing dalam ingatan tersebut. "im sorry, but im obsessed with ur body, aku ingin lagi" sambung pria tersebut.

dalam ingatan itu, haruko dan sosok lelaki itu terbaring dikamar seseorang, entah siapa dirinya dan kenapa bisa disebelahnya.

siapa lelaki itu? kenapa dia bisa bersama ku? kenapa aku memeluknya? apa ysng telah terjadi? ini gila, ini pasti bukan aku, ini bukan aku!

........

"Hey! Haruko! apa yang kau pikirkan?" ingatan gelap dirinya itu akhirnya terkaburkan dan disadarkan oleh dikta yang mengamati tingkah haruko yang aneh.

Setelah acara makan? makan itu selesai, mereka berjalan menyusuri jalanan menuju rumah mereka masing-masing.

Haruko memandang sekitar, perhatiannya teralihkan dari seberang jalanan, terdapat sosok lelaki menggunakan pakaian serba hitam, mengamati dirinya, ia memandang pria tersebut, tapi hasilnya nihil, ia tak mengenal pria itu bahkan wajahnya pun tak terlihat karena memakai masker, membuatnya bingung dan penasaran, karena memang belakangan ini, ia merasa sedang diikuti oleh pria yang sama, yang sedang memandanginya saat ini.

"Pria itu, kenapa aku seperti pernah melihat dirinya" Batin haruko yang masih memandangi Pria itu.

TO BE CONTINUE

Wkwkwkwkw misteri misteri, seru juga, dukung terus!!

Stalker'ish ! ▪︎JumilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang