Posisi yang sebelumnya saling memisah itu, menjadi posisi yang serasi, keduanya saling memeluk satu sama lain, saling melengkapi, benar-benar serasi!
▪︎ Stalker'ish ▪︎
Malam gelap itu, mulai berubah warna menjadi terang, turunnya bulan dan terbitnya matahari pagi, membangunkan Diersa itu sebagai tanda mulainya hari baru bagi diersa.
Diersa menguap, mencoba mengumpulkan nyawanya, mencerna apa saja yang ada dipikirannya, ia melihat-lihat sekitar, mendapati sang tubuh mungil itu menghilang dari pandangannya.
Asa panik tak terhentikan, rasa panik itu mengelabuhi pikirannya, ia tak tahu dimana haruko, bahkan haruko tak berkata apapun kepadanya, saat asa ingin mengambil gawai miliknya itu, terdapat sebuah kertas catatan, bertuliskan :
'asaaa !! haruko pergi kuliah dulu yaaa, tadi ada telepon masuk, kalau dosen dari salah satu mata kuliah aku mengadakan pembelajaran tambahan untuk semester depan, jadi aku ikut!! aku ada di kampus kok ! tenang saja' Secarik kertas itu ia baca dan resapi arti dari sepatah kata yang singkat, dirinya menarik napas lega, untung saja haruko tak menghilang, setidaknya ia masih sempat mengabari diersa.
Setleah membaca secarik kertas tipis yang berisikan catatan dari haruko untuk asa, diersa langsung menghubunginya melalui gawai itu.
Diersa :
Kapan kamu pulang?: Haruko
Sekitar 1 jam dari sekarang !!!!Diersa :
Aku akan menjemputmu: Haruko
Tak perlu,
Aku akan menggunakan bus !Diersa :
Cepatlah pulang, cuaca memperkirakan akan turun salju, pakailah pakaian yang hangat: Haruko
Salju? cepat sekali sudah memasuki musim salju, perasaan baru saja kemarin turun hujan ! Baiklah
Terima kasih!Diersa :
(Hanya dibaca)........
Tanpa memikirkan hal negatif, diersa tau bahwa haruko hanya mengenakan sebuah kaus tipis berwarna putih dan luaran sweater berwarna hitam itu tak cukup untuk menerjang lautan salju yang turun dihari ini.
"Apakah ia sanggup? aku harus menjemputnya... tetapi dia bilang bahwa dia akan menggunakan transportasi umum" Batin diersa.
Ting!
Getaran suara dari lonceng yang terdapat pada mesin pemanggang roti itu terdengar dan mengalihkan perhatian sang dominan yang sempat mengkhawatirkan submissivenya.
Khayalan itu kabur, dirinya kembali kedunia nyata, diersa mengeluarkan dua potong roti itu untuk ia santap sebagai sarapanmya bersama teh bunga telang yang dicampur dengan lemon.
Hidup itu seperti teh, kadang terasa manisnya, kadang tawar, kadang juga asam karena ditambahkan lemon, begitu juga dengan kehidupan, kadang kita merasa senang akan sesuatu, namun kadang kita juga merasa bosan dan biasa-biasa saja, tetapi dalam kehidupan itu ada yang namanya masalah, masalah itu seperti lemon, sama sama mengejutkan jika kita tidak tahu apa-apa mengenai konflik yamg dimaksud.
"Sudahlah aku akan mandi saja, daripada memikirkan hal sepele" Gumamnya berbicara sendiri.
Dengan gagahnya, ia berdiri dan berjalan menuju kamar mandi dengan membawa handuk dan baju ganti.
Pintu dibuka, handuk diletakkan, baju dan segala macam aksesorisnya dilepas, diersa memulai rutinitas kesehariannya itu dengan tenang dan tentram, layaknya burung yang sedang berkicauan disarangnya dan suara kendaraan berjalan kesana-kemari.
Klik- Klik- Klik-, Ting !
Pintu rumah terbuka, nampaknya ada seorang oknum yang memasuki rumah Diersa, tetapi siapa? tak mungkin haruko, ia sedang berada dikampus, tak mungkin juga orang tua diersa, mereka sedang menjalani trip bisnis bersama dengan perusahaannya. Siapa yang memasuki rumah itu????
"Kakak! Ayah! Ibu! dimanakah kalian?" Suara lantang itu menggema sampai ke bagian belakang rumah mereka.
Langkah kaki terdengar, sepertinya sedang membawa sebuah barang? benar saja, oknum yang masuk kerumah mereka itu ternyata adalah Dika, adik diersa yang baru saja datang dari luar kota setelah lulus dari universitas ternama dikota itu.
Sepertinya ada yang janggal? Kata 'adik' namun sepertinya itu bukanlah 'adik'? kenapa dika bisa lulus duluan dibanding diersa yang lebih tua darinya?
Sejak mereka masih kecil, Diersa dipandang remeh oleh orang tuanya karena adiknya yang dimasukkan program kelas percepatan (Akselerasi) disekolah mereka, lantas apa tang membuatnya diremehkan?
Hal ini berawal dari sepiring telur goreng, ibu mereka menggoreng tiga telur mata sapi untuk anaknya, yaitu satu untuk diersa, dan 2 sisanya? untuk dika, anak tersayang itu merasakan kasih sayang ibu dan ayah mereka sejak dika mengikuti program kelas akselerasi.
Bagaimana dengan diersa? diersa hanya menjalani hidup yang bosan itu dengan belajar, belajar, dan belajar sampai ia jatuh sakit dan hampir mati.
Ketika dika diberikan kata penyemangat seperti 'Kamu kelak akan lebih sukses dari kakakmu' atau mungkin seperti 'mama memang tak salah untuk mengandalkanmu daripada kakakmu', meskipun orang tua diersa tak berbicara langsung didepan diersa, tentu saja ia bisa mendengar percakapan lingkup kecil yang tak menyertakannya itu, karena kamar dika dan diersa yang bersebelahan.
'Sudahlah, tak ada manfaatnya mencari perdebatan dengan orangtuaku, biarkan saja, nanti pasti akan berhenti dengan sendirinya' Batinnya pada saat itu, tapi ternyata? kalimat itu sangat menghantuinya dikala ia sedang fokus pada sekolahnya.
........
"Kenapa hatiku terasa tak enak?" batinnya keluar kamar mandi itu dengan handuk yang masih digesekan ke kepalanya agar cepat kering.
"Kakak!" Dika melambaikan tangannya ketika melihat diersa keluar dari kamar mandi.
"Ayah dan ibu dimana?" Dika bertanya.
"Kerja diluar kota" ia mendapati seorang laki-laki dengan koper ditangannya dan tas dipunggungnya itu ternyata adiknya.
"Oh baiklah, lalu sandal siapa yang ada di rak sepatu itu kak?" Dika menunjuk rak kayu yang berisikan sandal atau sepatu di dekat pintu masuk itu.
"Temanku, dia tinggal disini sementara" Diersa membalas singkat.
Meskipun dirinya rindu, namun hatinya bagaikan kulkas 1001 pintu, Sifat gengsinya tinggi, namanya juga pria dingin, apa apa dibalas dengan singkat, padat, dan jelas, kenapa harus menjawab dengan panjang jika point dari percakapan itu sangat singkat? jawab saja seadanya.
TO BE CONTINUE
Gimana?? suka gaa??
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker'ish ! ▪︎Jumil
FanfictionMahasiswa sedingin dan sepopular diersa, menyukai anak aneh yang bernama haruko? Originaly Written By Sarayasagaka