III - MONEY

277 37 6
                                    

Stephen menatap heran Tony dan Vivien tengah mengobrol sesuatu yang serius. Apalagi dia tak sengaja mendengar bahwa mereka akan pergi ke suatu tempat, hanya berdua saja.

"Stark." Panggil Stephen membuat keduanya berbalik.

"Paman Stephen!" Vivien berujar ramah yang dibalas senyuman oleh pria itu. "Aku dan paman Tony akan pergi sebentar untuk mengambil uang."

"Uang? Di bank?"

"Banknya para penyihir tentu saja." Ucap Tony. "Btw, kau melihat Loki?"

"Sedang memulihkan energi untuk mencari tau cara untuk kita pulang, ke garis waktu masing-masing."

"Wah dia menjadi orang sibuk rupanya." Tony lalu menggandeng tangan Vivien dan berpamitan pada Stephen.

" Tony lalu menggandeng tangan Vivien dan berpamitan pada Stephen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat datang di Diagon Alley." Ucap Vivien pada Tony yang melihat arsitektur bangunan-bangunan yang disekitarnya dengan mulut terbuka.

"Apa ini Skotlandia?"

"Bukan. Ini Diagon Alley. Dan apa itu Skotlandia? Semacam tempat seperti duniamu?" Tanya Vivien pada Tony yang tengah berjalan di sebelahnya sembari masih memegang erat tangan kecilnya.

"Sebuah negara lebih tepatnya. Aku kaget bangunan disini mirip dengan Skotlandia." Katanya dan terus mengobrol dengan Vivien untuk mendapatkan informasi terbaru.

"Kemarin kau bilang kalau ada sekolah disini?" Tony mengingat ucapan Vivien kembali.

"Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry. Itu nama sekolahnya. Para penyihir disini biasanya menyebutnya Hogwarts. Hampir sebagian besar penyihir di London bersekolah disana."

"Apa sekolahmu seperti sekolah pada umumnya? Kau tau, menerima murid baru tiap tahun."

Vivien mengangguk. "Setiap tahunnya akan ada penerimaan siswa baru di Hogwarts, salah satu sekolah sihir paling ternama di Inggris. Dan ketika kau mendapatkan surat, maka secara teknis kau sudah menjadi siswa baru tahun pertama Hogwarts, setelah disortir ke asrama masing-masing tentunya."

"Hm, jadi sampai kapan kalian akan bersekolah?"

"Tujuh tahun."

"Ini jauh lebih membuatku penasaran. Kau punya dunia yang aneh tapi keren. Apa disini kalian punya musuh kuat ataupun seseorang yang mengancam duniamu?"

Vivien melihat sekeliling dan menyuruh Tony untuk menunduk. "Ada, tapi jangan bicarakan disini. Orang-orang terlalu sensitif saat mendengar namanya." Bisik Vivien pada Tony.

"Sekuat itu?" Tanya Tony ikut berbisik yang dijawab anggukan oleh Vivien. "Baiklah."

Vivien kini digendong oleh Tony karena langkah gadis kecil itu yang terlalu lamban. Lagipula, tubuh kecil ini juga sangat rapuh, pikir Tony yang menggendong Vivien sambil menelusuri Diagon Alley. Vivien juga sadar kalau Tony merasa tidak nyaman karena terus diperhatikan karena gaya berpakaiannya yang seperti gelandangan. Masih memakai baju yang sama dengan sedikit lumpur di pakaiannya.

SECRET TIMELINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang