―HOGWARTS 1998, SCOTTISH HIGHLANDS; SACRED TIMELINE.
"Lari, lari! Aku harus lari!" Ucap Loki yang tengah berlari sekuat tenaga menuju hutan terlarang dengan sisa tenaga yang ada. Dibelakangnya dia dikejar oleh beberapa orang berpakaian hitam yang terus melemparkan banyak mantra padanya.
Sesekali Loki berbalik dan melihat segerombolan orang-orang itu yang semakin dekat. Lalu tiba-tiba saja, Time sliping kembali terjadi dan Loki menghilang sebelum salah satu dari mereka berhasil meraih Loki.
Loki terjatuh di depan sebuah rumah. Pintu rumah terbuka memperlihatkan sepasang sepatu hitam mengkilat dengan decakan payah yang membuat Loki menghela nafas.
"Perjalanan waktu yang menyenangkan, trouble maker?"
"Tutup mulutmu sebelum kau ku lempar ke Azkaban, Stark."
Tony dengan sweater abu-abunya dan jaket kulit hitam kini berdiri di depan pintu rumah sambil tersenyum mengejek pada Loki.
"Aww, mengerikan sekali―persetan dengan itu." Tony merotasikan mata malas.
Setahun setelah kedatangan tiba-tiba mereka kemari. Banyak hal yang mereka bertiga lakukan untuk memperbaiki kehidupan mereka―lebih tepatnya Vivien, yang sangat menyedihkan.
Berkat kepintaran Tony dalam berbisnis dan otak jeniusnya, dia berhasil membangun usaha kecil-kecilan dalam bidang persenjataan yang sering sekali dipakai orang-orang dan juga diakui oleh pemerintah. Tidak ada bedanya dengan dirinya di garis waktu asalnya.
Stephen sendiri memilih menetap di dunia dunia sihir karena bidangnya dalam hal itu. Dia dikenal sebagai penyihir yang sangat cerdas dan berhasil menarik perhatian Kementerian sihir yang ingin merekrutnya bekerja.
Berbanding terbalik dengan kedua pria yang mendapatkan banyak perhatian dari para penyihir ataupun non penyihir, Loki sendiri disibukkan dengan Time Sliping yang mulai muncul kembali setelah hampir enam bulan lamanya tak muncul. Kadang ketika dia sedang membaca ataupun duduk mengajari Vivien, dia tiba-tiba akan hilang dan pergi ke harus waktu sakral yang lain mau itu masa depan atau masa lalu.
"Ini sangat merepotkan." Ucapanya sembari membersihkan bajunya yang terkena debu. "Mereka berdua sudah datang?"
"Belum." Jawab Tony. "Mereka berdua lumayan sibuk."
Tony mempersilahkan Loki masuk dengan gaya malasnya. Setelah mendapatkan cukup banyak uang, Tony membeli sebuah rumah di Victoria Street, Edinburgh karena usul Stephen yang melihat adanya kesamaan antara tempat itu dan Diagon Alley.
Perlu setahun bagi mereka mempelajari tentang dunia sihir. Vivien dan Hagrid mau dengan sabarnya menjawab semua pertanyaan yang kadang membuat mereka lelah menjawab sendiri melihat ketiganya merupakan orang-orang cerdas yang bahkan membuat Hagrid mengatakan dengan pasti jika mereka bertiga disortir, topi seleksi langsung akan mengucapkan 'Slytherin' saat itu juga.
Masuk ke dalam ruangan utama, Loki membanting dirinya di sofa sedangkan Tony sibuk dengan berkas-berkas kerjanya mengingat tidak ada teknologi cerdas di zaman seperti ini. Dia tidak mungkin membuat robot cerdas di zaman ini atau garis waktu akan bercabang. Mereka bertiga berusaha untuk meminimalisir semua kemungkinan yang ada.
"Kenapa lama―"
Perapian yang berada di samping tembok tempat Loki duduk kemudian berubah warna menjadi hijau dan keluarlah Stephen diikuti Vivien.
"Sekali." Loki menganga sebentar dan melihat Tony yang tidak terkejut dengan hal itu. "Apa-apaan itu?" Tanyanya sambil menunjuk perapian dengan tatapan kaget.
"Bubuk Floo. Transportasi yang bisa membawa penyihir melakukan perjalanan melalui Jaringan Floo, yang menghubungkan perapian di hampir setiap rumah dan bangunan penyihir." Jelas Stephen sambil terbatuk-batuk sesekali karena debu. Dia lalu mengeluarkan sapu tangan dan membersihkan wajah Vivien yang kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TIMELINE
FanfictionAvengers x Harry Potter x Oc [BAHASA INDONESIA] What if.. Garis waktu yang sudah ditata perlahan hancur, Loki dengan kekuatannya berusaha untuk kembali merapikan garis waktu yang berantakan hingga tanpa sadar membawa dirinya dan dua orang anggota Av...