"Vivien sudah tidur?" Tanya Tony pada Stephen yang baru saja keluar dari kamar gadis kecil itu.
Stephen mengangguk lalu duduk di sofa sambil melamun. Tony yang melihat itu kemudian bertanya. "Sesuatu menganggumu?"
"Ya. Um, Dumbledore memintaku menjadi guru di Hogwarts."
"Tidak, tidak bisa." Ucap Tony. "Kita tidak bisa mengubah lebih jauh alur yang ada! Bahkan dikenal orang bahkan tidak boleh!"
"Tapi ini bagus, Stark! Bukan hanya Loki, kita juga dapat mencari tau alasan mengapa kita terlempar di garis waktu ini dan mungkin saja, aku mendapatkan jalan keluar masalah ini." Stephen menjawab positif tapi Tony tetap tidak setuju.
"Kau menolak permintaan Kementrian Sihir saat itu'kan? Maka lakukanlah hal yang sama seperti itu pada permintaan Dumbledore!" Balasanya tetap menolak.
Stephen semakin dibuat pusing dengan penolakan keras dari Tony. Padahal jika dia menerima tawaran tersebut maka mungkin saja dia dapat menemukan sesuatu supaya mereka bisa kembali ke garis waktu asal mereka.
"Bagaimana dengan Vivien?" Tanya Stephen masih berusaha meyakinkan.
"Ayolah, Strange. Dia bukan kita yang dari 'dunia lain'."
"Dia masih anak-anak."
Tony menatap datar Stephen sambil mecebik bibir kesal. "Ingatkan aku bahwa kau seorang Ravenclaw yang sangat cerdas."
"Tentu aku cerdas. Lagipula, orang cerdas tidak membuang-buang kesempatan untuk sebuah ilmu." Katanya sambil tersenyum sombong membuat Tony berdecih sebal.
"Hm," Tony menghentikan kegiatannya sebentar. "Sebaiknya Loki menemukan hal bagus atau dirinya akan kulempar ke Azkaban."
"Dia seorang dewa yang dengan mudah bebas bahkan sebelum Dementor menyadari kepergiannya."
"Oh tentu saja! Dan jangan lupa dia seorang Varian dari Loki yang asli. Kita disini karena dia yang mengacaukan garis waktu sakral." Tony bangkit berdiri sambil memukul meja dan berjalan pergi namun sebelum itu, dia berbalik pada Stephen untuk mengucapkan selamat malam. "Good night, Strange."
"Selesai mengemas?" Celetuk Tony pada Vivien yang baru saja turun dengan tas ransel yang dibelinya dari dunia Muggle.
Vivien mengangguk pasti. Tony lalu mengantar Vivien ke stasiun King's Cross. Sesampainya di dalam sana, Tony mencari-cari dimana letak peron 9¾ yang sudah membuatnya berkeliling hampir dua kali di dalam stasiun besar itu.
"Paman," panggil Vivien untuk kesekian kalinya dengan helaan nafas panjang. "Diamlah dulu." Ia menarik baju Tony untuk berdiri di sebelahnya.
"Bukan salahku jika kau terlambat di hari pertamamu bersekolah." Tutur Tony tidak ingin disalahkan. Ia lalu berdiri menatap dinding di depannya dengan aneh. "Peron berapa tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TIMELINE
FanfictionAvengers x Harry Potter x Oc [BAHASA INDONESIA] What if.. Garis waktu yang sudah ditata perlahan hancur, Loki dengan kekuatannya berusaha untuk kembali merapikan garis waktu yang berantakan hingga tanpa sadar membawa dirinya dan dua orang anggota Av...