✧✧✧✧✧
Semua masih terdiam hanya ada suara bentakan dari seorang Rion dan hanya ada suara tamparan, siksaan dari seseorang yang sudah sangat kecewa
"Anjing Lo Caine, ga pernah gua mikir sampe sini bangsat" bentak Rion pada Caine sambil memukulinya
Caine hanya terdiam menahan rasa sakit ini dia sudah dilecehkan, di bentak, di siksa, namun dia melakukan ini demi keluarganya dia tidak ingin jika keluarganya harus mengalami rasa sakit yang sama.Rion menendang Caine dengan sangat keras sampai terpental, darah bercucuran dimana mana pada tubuh Caine, bekasan cambuk, bekasan cupang, bekasan tinjuan, bekasan tamparan, bekasan tendangan semua ia dapatkan dalam satu hari, sungguh hari yang sangat berat baginya
"Tai Lo Caine, gua rela relaan jaga rahasia depan mereka Caine, Lo bisa bisanya main geledah sama polisi anjing" amarah Rion sudah tak tertahan lagi
"Murah banget lagi, mau diperkosa gitu aja, tolol"
Rion menarik kerah baju Caine dan melihat semua bekasan cupang pada leher Caine
"Duh enak ya dimasukin? Murah banget jadi cowok" setelah berkata seperti itu Caine dilempar dibanting begitu sajaEchi yang melihat itu sontak mendekati Caine, sama halnya dengan selia dan juga aenon
"UDAH PI UDAH" Echi berteriak menangis pada Rion
"Udah pi kasian mami pi" selia ikut membuka suara gemetaran
"Gausah manggil dia mami lagi, najis gue dengernya" jawab Rion tidak suka
"Pak udah pak, kasian pak jangan berlebihan gini, key tau bapak emosi tapi ga sampe gini juga pak, mami juga keluarga kita" jelas key bergetar menangis
"Papi udah pi" pinta aenon sambil menangis sesenggukanSemua anak perempuan memeluk Caine dengan sangat erat, Caine hanya bisa tersenyum terdiam namun akhirnya membuka suara
"Udah, aku gapapa kok" Caine membuka sedikit suaranya dengan nada dah nafas yang tidak beraturan
"Gapapa dari mana mi? Mami darah udah dimana mana masih mau bilang gapapa?" Echi menangis sesenggukan dia tidak ingin jika mami tersayangnya harus mengalami ini semua, karna Echi, sudah mengetahui suatu hal yang semua orang tak ketahui"Keluar, keluar bangsat KELUAR" Rion menaikkan nadanya yang membuat semua orang disana terdiam, Caine hanya terdiam menunduk lalu pergi perlahan, anak anak perempuan sudah menahannya namun Caine tetap keluar agar anak anaknya tidak masuk ke dalam masalah ini lebih jauh lagi
"Udah ya? Nurut sama Rion, jangan pernah ngebantah perkataannya dia kepala keluarga kalian, jangan ikutin aku ya? Please" Caine berkata seperti itu sembari tersenyum sakit.◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕◕
Darah dan keringat bercucuran terdiam sendiri dalam kesepian, ia hanya seorang diri dalam ruang gelap sunyi tak ada sepatah suara sedikitpun hanya ada suara hujan turun dengan tambahan sambaran petir yang menggelegar, kini Caine hanya sebagai
ranting kayu yang rapuh dan mudah patah.Dirinya mulai terkurung dalam sepi, namun tugasnya berhasil untuk melindungi keluarga tersayangnya
Meski dia harus di lecehkan dan di siksa dia akan lakukan semuanya demi keluarganya apalagi teruntuk rion, dia paling menyayangi Rion sangat sayang bahkan lebih besar rasa sayang pada Rion dibandingkan keluarga kandungnya.Caine tidak membenci keluarga kandungnya namun ia tidak suka dengan suasana di keluarganya
Ayah? Ibu? Dia masih mempunyai keduanya namun merasa tidak punya orang tua sama sekali, dia lantarkan, di buang oleh kedua orangtuanya
Dia berusaha semaksimal mungkin untuk menafkahi keduanya, ayahnya pemabuk, ibunya juga adalah seorang pelacur, kedua orangtuanya selalu saja ribut ribut dan ribut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Kita Berbeda, Tapi Tujuan Kita Sama.
Fanfiction85% Fiksi Karangan Author!!! ⚠️ - Warn! •Fiksi •Rioncaine _Enjoy !