- 9 . Kehidupan yang baru

1.2K 84 0
                                    

✧✧✧✧✧

Matahari sudah bersinar terang pada pagi hari ini

Tnf yang sebelumnya memiliki suasana yang suram selama Caine tidak dirumah kini kembali ceria.

"MAMII WELCOME BACKK" Echi berlari ke arah Caine yang sedang dituntun oleh Rion
Semua yang mendengar bahwa caine sudah kembali segera pergi bergegas Melihatnya

"MAMII AKU KANGENN" Selia mendekati Caine dan Rion
"Udah sana, mami kecapekan nanti lagi kangen kangen nan nya" pinta Rion agar Caine bisa beristirahat terlebih dahulu
"Cieee manggil mami nich" Makoto meledek
"Diem lu siscon" Balas Rion
"COK GUE GA SISCON???" Jawab makoto sedikit tersinggung
"Ngapain lu emosi kalo bukan sat, ngerasa kah?" Krow ikut berbicara
"udah lah, bete aku" Makoto langsung pergi begitu saja karna obrolan tadi yang membuatnya sedikit kesal dan membuat moodnya turun.

Disisi lain anak-anak perempuan mendekati Caine dengan penuh hangat walaupun hanya menemuinya sebentar saja, mereka merasa bahwa kebahagiaan akan datang kembali di rumah ini

"Mami...." Perempuan berambut biru yang tinggi, serta cantik ini berdiri sedikit berjarak di depan Caine
"Key? kenapa?" tanya Caine yang melihat key seperti sudah kelelahan,
sontak key sedikit mendekat kearah Caine lalu menjatuhkan dirinya pelan di pinggir kursi Caine.

Caine yang melihat putri perempuan pertamanya ini berdiam diri di pinggirnya langsung dengan sigap membelai rambut biru cantik milik key,
"Mami, jangan pergi lagi ya? Key mau di belai gini terus sama mami..." Key mulai berbicara
"Aku usahain ya key.." Jawab Caine dengan lembut
"oh iya key, kamu lagi ga ada kerjaan apa apa kan Minggu depan?" lanjut Caine bertanya
"nggak kok mi, kenapa emang?" tanya key bingung
"ah nggak, cuma nanya aja" lanjut Caine lagi
"owalah, kirain ada apa mi" key sedikit menunjukkan ekspresi kecewa.

Caine yang melihat itu dengan penuh kasih sayang membelai key sekali lagi, dia tidak pernah menyangka bahwa anak perempuan pertamanya ini ternyata bisa se manja dan se menggemaskan itu, padahal selama ini yang ia lihat key sangat lah Badas, Pemberani, bahkan memiliki sifat keibuan yang sangat terpencar darinya.

beberapa anak perempuan yang melihat key dibelai merasa cemburu bahkan iri akan kedekatan Caine dan key, bukankah tadi papi mereka menyuruh mami untuk beristirahat? dan tidak banyak bergerak seperti ini? tetapi mengapa mami mereka malah bersikap protektif dan memancarkan rasa kasih sayangnya pada key?

semua pun ikut mengerubungi Caine karna melihat key yang menempel pada Caine sedari tadi

"enak banget ya bunda key, mepet mepet sama mami" Elya mulai berbicara dengan nada yang sedang menahan cemburu
"au tuhh, padahal harusnya mami tu istirahat" aenon ikut mengompori

Caine yang melihat itu sedikit tertawa kecil, melihat anak anaknya semakin menggemaskan jika mereka sedang iri
"udah udah, kalian juga sini dipinggir" titah Caine sambil menepuk kursi kosong sebelahnya
aenon dan Echi pun segera duduk disana, sedangkan selia, Elya, dan juga Mia duduk di dekat kaki Caine.

Rion yang melihat itu juga sedikit cemburu, karna anak anaknya sangatlah dekat dengan Caine
"kalian, ga liat apa Caine udah kecapekan gitu? udah sana mending kalian bikin apaan kek buat Caine" titah Rion dengan nada cemburu

key yang melihat itu sedikit tertawa
"pak, masa sama anak sendiri cemburu?" ledek key
Rion hanya terdiam sedikit kesal
"kagak Ade ye cemburu cemburu" jawab Rion dengan tegas
"udah udah, sana kalian bikin air buat Caine mandi terus siapin makanan" lanjut Rion sambil perlahan mendekati Caine
"iya iya, dasar bapak roblok" jawab Echi dengan ketus

mereka pun beranjak dari sana dan mulai menyiapkan semua yang di butuhkan oleh Caine, Rion yang masih terdiam disana segera menuntut Caine kembali untuk berjalan ke kamar dengan sangat perlahan

saat sudah sampai di kamar dan duduk di kasur, Rion melihat semua luka yang ada pada tubuh Caine
"ga mau ke rumah sakit aja Caine?" tanya Rion khawatir
Caine hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan
"kenapa ga mau? ini buat kesehatan kamu Caine, kamu juga ini anget banget badannya"
kata Rion sambil meraba dahi Caine
"gausah Rion, nanti nyusahin kamu lagi udah cukup aku nyusahin kamu terus" tegas Caine dengan sedikit letih
"kapan? kapan kamu nyusahin aku Caine? kapan? yang ada aku yang nyusahin kamu terus dari awal" Rion juga menegaskan itu sambil memegang kedua tangan milik Caine yang sudah hangat
"udah Rion, gapapa aku baik baik aja" pinta Caine karna tak enak jika Rion harus susah susah membawa Caine ke rumah sakit karna salahnya sendiri
"Caine.... please, ya? nurut" Rion membelai Caine dengan lembut, dan satu tangan yang memegang tangan Caine erat
"..." Caine hanya terdiam tak bisa membantah
"kerumah sakit ya?" tanya Rion sekali lagi
akhirnya Caine hanya mengangguk mengikuti apa kata ketuanya itu.

Saat Rion beranjak dari kasur karna ingin mengambil obat untuk Caine, seketika Caine menarik tangan Rion dengan pelan, Rion sontak berbalik badan saat Caine menarik tangannya
"ada apa Caine?" tanya Rion bingung
"maaf..." saut Caine lembut dengan sedikit tangisan
Rion yang melihat itu kembali duduk di pinggir Caine, mencoba menenangkannya
"sorry? for what?" tanya Rion dengan nada yang khawatir
"aku... banyak bikin kamu capek, bikin kamu banyak beban... dengan kondisi aku yang kaya gini, tapi tolong jangan kasih tau anak anak kalo aku...." kata kata Caine terpotong karna Caine tak sanggup untuk mengatakannya, namun Rion peka dan sadar akan hal itu
"Caine..., ini bukan salah kamu okay? kamu cuma berusaha jaga keluarga ini, kamu ga boleh ngomong kalo kamu bikin banyak beban buat aku, kamu berguna banget banget banget di hidupku Caine, kalo ga ada kamu ga mungkin aku bisa sampe di titik ini, di titik dimana aku udah hampir berhasil bikin keluarga dan bisa rasain rasa cinta lagi setelah masalah yang lalu" jelas Rion sedikit menahan tangisannya
"tenang Caine, aku ga sebodoh itu buat bicarain masalah ini, aku bisa jaga rahasia kita berdua, tapi aku juga mohon jangan sampe kamu bilang bahwa kamu tuh bikin aku banyak beban, malah aku yang banyak ngasih beban buat kamu Caine" Lanjut Rion sambil memegang kedua tangan milik Caine.

Caine yang melihat dan mendengar suara dan kata kata dari Rion yang sudah gemetaran dan dengan nada nafas yang tidak beraturan segera memeluknya
"Rion..., udah, malu kalo nanti diliatin anak anak" Caine membelai rambut ungu tua milik Rion dengan ditambah senyuman yang manis
"Caine" panggil Rion yang sedang di belai
"kenapa?" saut Caine lembut
"aku pengen, kalo kita mati nanti, kita harus mati barengan yaa?" tiba tiba saja Rion berbicara hal seperti itu yang membuat Caine terkejut
"kok ngomong gitu Rion? hidup kita masih panjang, jangan mikir kesana okay?" jawabnya
"tapi aku usahain, kita ada di akhir hayat sama sama" lanjut Caine.

keduanya hanya saling memberikan sebuah senyuman yang hangat.





























































✧✧✧

hallowrrrr, kangen author tidak? haha btw gimana ceritanya? gantung ga sih? ah iya yg waktu itu bilang apakah ini sudah tamat? belum ya guys author tidak mungkin memberi ending semudah itu hehe (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠), ceritanya agak gajelas ya? AHAHAHAH kasian ◉⁠‿⁠◉
bercanda guys xD, btw sedikit spoiler di bab berikutnya rioncaine bakal otw jalan jalan berdua lagi guys ehehehehe tpi buat kesananya yaa gtu la yaa mwehehehhe
so ya don't forget to vote sengg thank you for your support . ♡

Jalan Kita Berbeda, Tapi Tujuan Kita Sama.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang