Hera dan Helena memutuskan mencari kedai disekitar rumahnya, tapi setelah lama berjalan mereka tak menemukan kedai satupun.
"Ibu kita sudah berjalan cukup lama, tapi tak ada satupun kedai di desa ini"ucap Helen dengan raut wajah letihnya.
" Kau benar sayang, apa memang tidak ada kedai disini? "
Helen menatap ibunya dengan kerutan dikening "Lalu bagaimana cara mereka mendapatkan uang ibu? "
"Bisa jadi mereka bekerja sebagai petani, atau nelayan"
"Mungkin ibu benar, karena Helen lihat desa ini punya banyak sumber daya alam yang dapat di manfaatkan sebagai sumber penghasilan,yang akan bermanfaat bagi perkembangan ekonomi warga"
Jawaban Helena membuat Hera terdiam sejenak 'Ngak diragukan lagi gen nya si Duke, ni anak kecil kecil udah bisa berpikir kritis' Batin Hera.
"Wah, putri ibu pintar " Hera mengusap rambut putrinya.
"Tentu" Balas Helen bangga.
'Brakkk'
Hera dan putrinya menoleh ke sumber suara.
"Astaga! " Hera berlari ke arah nenek itu disusul Helena dibelakangnya.
Rupanya suara tadi berasal dari seorang nenek tua yang terjatuh dengan bakul yang isinya telah berserakan ditanah.
"Ya Tuhan, kau tak apa nek? Apa ada yang sakit" Ucap Hera mengecek keadaan nenek itu.
Helena membantu mengumpul barang sang nenek untuk ditata kembali kedalam bakul.
"Aku tidak apa apa, hanya terkejut saja" Ucap nenek itu dengan senyumnya.
"Ini nek barang barangnya" Ucap Helen dengan meletakkan bakul yang telah rapih.
Nenek itu tersenyum dan mengusap surai Helena "Terimakasih cu"
"Apa nenek yakin tidak apa apa? Lalu dimana rumahmu nek, kami akan mengantarkan mu pulang" Tanya Hera.
"Nenek baik baik saja, dan kau tak perlu mengantarku sebentar lagi putraku akan kemari menjemputku, juga terimakasih telah mengkhawatirkan ku." Nenek itu tersenyum tulus.
"Sama-sama nek" Balas Hera dan Helena bersamaan.
"Emm,nek bolehkah saya bertanya? " Panggil Hera.
"Ada apa anak cantik" Nenek itu menjawab dengan tersenyum ramah.
"Apa nenek tau kedai makan disini, kami penduduk baru jadi belum hafal Tempat-tempat disini"
"Kalian baru pindah? "
"Iya nek" Jawab Hera.
Nenek itu tersenyum dan bergumam pelan "Takdir mulai berubah"
"Ha?Apa nenek mengucapkan sesuatu? " Ucap Helen.
KAMU SEDANG MEMBACA
LADY HERANIA
FantasyZefanya Halmahera gadis desa dengan segala kesengsaraan di hidupnya, yang terlahir miskin hingga kini. Tertidur setelah membaca novel 'The empress of country X' dan setelah mensumpah serapahi sang authorlah ia mendapat karma yang membuatnya terbang...