ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
——
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤJake menghela nafas, Ia memasang sambuk pengaman sambil melirik Papa nya yang sedang bermain ponsel. Sadar bahwa anaknya sudah ada di dalam mobil, Tuan Shim mematikan ponselnya, lalu menyimpannya kembali di dalam saku.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Udah? Gimana tadi, lancar ga?" Tanya nya sembari menyalakan mesin.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jake mengangguk dengan semangat, "ga lancar lancar banget, sih. Tapi not bad lah, Jake bisa nyelesain tes nya sebelum batas waktunya abis"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tuan Shim mengangguk puas, sejujurnya ia tak terlalu antusias dengan tes yang Jake lakukan tadi, sebab ia tak menaruh ekspetasi apa apa akan kelas unggulan. Bagi nya, semua kelas sama aja, toh anaknya sudah pintar dari sana nya, mau diajak belajar di mana pun, Tuan Shim yakin Jake bisa unggul.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤKeduanya larut dalam perbincangan papa dan anak, Jake bercerita bagaimana Miss Jenn mengawasi nya, bagaimana ia menyelesaikan pertanyaan yang memakan banyak waktu, Jake bahkan bercerita tentang pertemuannya dengan seseorang dari ekskul ice skating.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tak hanya Jake, Tuan Shim turut menciptakan suasana perjalanan mereka terasa hangat. Ia mengatakan pada Jake mengenai beberapa hal tentang sekolah yang dikatakan oleh Kepala sekolah. Tuan Shim juga bercerita sedikit tentang masa mudanya di sekolah, memberikan Jake gambaran mengenai sekolah formal.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Guru yang ngajarin kamu nanti ga akan fokus sama kamu doang, soalnya murid yang harus dia ajar ada banyak" Ujar Tuan Shim, keduanya sudah sampai di gerbang perumahan, Tuan Shim membuka jendela mobil lalu tersenyum ramah pada satpam penjaga gerbang, diikuti oleh Jake.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Mengambil jeda sebentar, Tuan Shim kembali melanjutkan, "Beda kayak Sir Ramon yang fokus ngajarnya ke kamu aja"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jake mengangguk paham, jujur, jika papa nya sudah memberikannya wejangan seperti ini, tak ada yang bisa Jake katakan lagi selain, "iyaa, pa"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Kini mereka sudah sampai di halaman rumah mereka, Tuan Shim turun terlebih dahulu, lalu ia mengelilingi mobil dan membukakan pintu mobil untuk anaknya, well, prince(ss) treatment.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Langsung ke kamar, abis ini papa sama bundamu mau pergi dulu sebentar. Kalau mau main sama Ethan, kabarin papa atau bunda, can you?" Tuan Shim berpesan
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jake mengangguk, "Iya, kayaknya aku ga ke mana mana, ka Ethan lagi ada acara keluarga di rumahnya" Jawabnya setelah turun dari mobil.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tuan Shim menutup pintu mobil, lalu membulatkan mulutnya, "ooh, ya udah sana istirahat di kamar, sekalian panggil bunda kamu ya, Papa tunggu di sini"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Lagi lagi Jake hanya mengangguk, lalu pergi masuk ke dalam rumah, meninggalkan sang Papa yang masih berdiri di sisi mobil.—
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ"Kaka cape banget, asli dah. Rame banget buset"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤJake terkekeh, ia membenarkan posisi tidurnya menjadi tengkurap, dengan sebuah bantal yang ia taruh di bawah dada. Ponsel yang menampilkan panggilan video dengan Ethan ia sandarkan pada dashboard kasur.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear me out | HEEJAKE
FanfictionJake begitu muak ketika Ethan mulai memegang kedua pundaknya sambil menatapnya dengan tajam, lantas berkata, "Jake, dengerin kaka" - heejake fanfiction by bbwniess