13.00

768 91 97
                                    

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

"Jadi intinya dia emang nganggep lu adek doang"

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jake menganggukkan kepalanya dengan lesu, membenarkan perkataan Jay. Ketiganya masih bersantai di area taman, bel istirahat akan berbunyi kurang dari sepuluh menit lagi namu ketiganya sudah memakan banyak cemilan di sela sela dua puluh menit yang diberikan guru mereka.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Ya udah si, ga usah galau. Masih banyak orang yang bisa lu cintai secara ugal ugalan, yang pasti bukan Ethan" Kali ini Sabryan menimpali sembari menepuk pelan rambut Jake.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Kali ini Jake tidak mengangguk lesu seperti is merespon ucapan Jay, Jake justru menatap Sabryan dengan tatapan tak terima.

ㅤㅤㅤㅤ
"Ga bisa, sumpah. Selama ini gua hidup sama dia doang, gua tuh maunya, kalo dia nganggep gua adek, ya udah biasa aja. Ga usah tuh meluk gua sambil tidur, pasangin klip helm, beliin ini itu, bantuin rakit Lego, manggil sayang, sun di pipi sama kening, pangku sambil puk puk, terus banyak lagi" Ucapnya menggebu gebu.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jay yang mendengar itu tersedak ludah nya sendiri, okey, itu berlebihan, wajar bila Jake menyukai pemuda itu karna afeksi yang diberikan ternyata tidak main main.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Melihat Jay yang tersedak, Jake langsung menunjuk Jay dengan dramatis, "see!? Dia aja kaget, ga salah kan gua demen dia? Wajar ga si? Tapi kalo dia ga gitu gua ga bisaa, bryy. Ya Tuhan paksa Ethan biar suka sama Jake"  Lanjutnya semakin mendramatisir. Bukannya prihatin, Sabryan justru tertawa.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Kenapa ga bisa anjir? Kan dulu emang sama dia doang, wajar kalo lu demen nya sama dia. Sekarang lingkup sosial lu luas, ga cuma Ethan doang. Ngejauh sebentar ga bikin pertemanan lu sama Ethan rusak, Jake" Ucapan Jay segera diangguki oleh Sabryan, pemuda berkulit pucat itu semakin mendekatkan diri pada Jake lalu dengan jail merangkul pundak pemuda yang lebih pendek darinya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Bener, contoh nya gua, gua adalah manusia yang bisa lu cintai secara ugal ugalan. Ikkeu mau peluk? Sini pangku sekalian gua puk puk kayak Ethan"

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jay sontak menatap saudara kembarnya, Sabryan yang benar saja...

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tak hanya Jay yang terkejut, Jake pun sama. Sayangnya ia tak menganggap itu sebagai godaan, melainkan ejekan. Maka dengan kesal ia segera menepis tangan Sabryan di pundaknya, "Ga jelas, ga jelas, Sabryan ga jelas" Desis nya dengan geram, ia pun bangkit berdiri sembari menepuk pelan bagian bokongnnya, takut kotor.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Mau ke kelas?" Tanya Jay yang dengan cepat dibalas gelengan oleh Jake.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Engga, mau ke toilet, tapi abis ke toilet mau ke kelas, di sini panas"  Jawabnya sembaru mengibaskan tangannya di depan wajahnya sendiri.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Mendengar itu Sabryan mendengus, "mau kabur tuh, aslinya salting ngebayangin gua pangku" Ejeknya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Jay please, sumpel mulut sodara lo itu pake pot"

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jay tertawa, ia menunjukkan ibu jarinya pada Jake, "Gua mah amanah, sana ke toilet, gua sama Sabryan nanti langsung ke kelas."

Hear me out | HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang