08.00

679 83 5
                                    

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ

Hari pertama Jake di kelas cukup baik, di sela pergantian jam pelajaran terkadang ada beberapa siswa dan siswi yang menghampirinya untuk sekedar bertanya padanya, pertanyaan ringan, seperti, 'eh udah ada pacar belum?" , "nomor lu berapa? ", " Id line ada ga?" , "main ig atau x ga? Mau mutualan?" Dan sejenisnya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jake tak masalah, ia tak merasa risih sedikitpun. Sebaliknya, ia justru merasa senang, dadanya terasa berdebar-debar, ia suka dikelilingi banyak orang baru seperti ini.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Beberapa kali juga ia berbincang dengan Lily, seseorang yang ternyata adalah keponakan dari Ramon. Lily mengatakan bahwa sebenarnya ia memiliki teman sebangku, Lily juga mengatakan bahwa teman sebangkunya sedang ikut lomba antar sekolah.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Mendengar perihal lomba antar sekolah, ia jadi teringat oleh Sabryan, Ethan bilang Sabryan adalah atlet ice skating, mungkin pemuda itu juga sedang sibuk mengikuti lomba sehingga pesannya kemarin belum dibalas.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Saat ini belum lama sejak bel istirahat berbunyi, sebagian siswa dan siswi sudah pergi ke luar, entah ke kantin atau pergi bermain di lapangan. Sebagian lagi masih berada di kelas, termasuk Jake.

ㅤㅤㅤㅤ
"Jake, mau ikut ke kantin?"

ㅤㅤㅤㅤ
Jake yang sedari tadi sedang bertukar pesan dengan Ethan pun mendongak, di sampingnya sudah ada Lily dan juga Remi; teman sebangku Lily. Mengingat ia sudah memiliki janji dengan Ethan, maka Jake pun menggeleng, "Sorry, Ly. Kayaknya ga dulu deh, gue udah ada janji sama orang" Ujarnya sembari mengusap belakang lehernya dengan canggung, merasa tak enak pada Lily yang sudah berbaik hati untuk mengajak nya ke kantin.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Oh, ya udah gapapa Jake. Gua duluan ya"

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Setelahnya, Lily dan Remi pergi meninggalkannya di kelas. Suasana kelas sudah sepi, sekarang tinggal dia dengan satu orang siswa lainnya yang ada di dalam kelas. Menghela nafas, Jake kembali melirik ke arah ponselnya lalu berdecak sebal sebab Ethan belum memberinya kabar.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Terakhir mereka bertukar pesan, Ethan memintanya untuk menunggu sedikit lebih lama di dalam kelas sebab pemuda itu sedang ada keperluan, entah urusan apa itu Jake tidak bertanya lebih lanjut, mungkin jika nanti bertemu ia akan bertanya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sembari menunggu kabar dari Ethan, Jake memutuskan untuk bermain ponsel sebentar, sesekali ia tertawa sebab video lucu yang ia tonton di media sosial.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tak terasa sudah lebih dari lima menit namun ia tak kunjung mendapatkan kabar dari Ethan, sedangkan perutnya sudah berbunyi beberapa kali sejak tadi. Bisa saja jika ia ingin pergi ke kantin sendiri, hanya saja ia terlalu takut jika ia tersesat nantinya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Laper banget, apa ke kantin aja ya?" Gumamnya, tanpa sadar ia menggigit bibir bawahnya sendiri, matanya tak sengaja melihat ke arah pemuda yang duduk di barisan sebrang kananya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Haruskah ia meminta pemuda itu untuk mengantarnya ke kantin? Tapi bagaimana jika Ethan datang?

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Benar, bagaimana jika Ethan datang dan melihatnya tak ada di kelas? Jake yakin seratus persen jika pemuda itu akan marah, pemuda itu benci jika ada seseorang yang mengingkari janjinya. Mendengus sebal, Jake memutuskan untuk menunggu Ethan saja, ia tak ingin mengambil resiko dimarahin oleh Ethan. Namun, tiba tiba saja perutnya kembali berbunyi hingga membuatnya meringis.

Hear me out | HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang