06.00

817 96 10
                                    

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

——

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

     Hari ini adalah malam kedua Ethan menginap di rumah Jake setelah Tuan Shim pergi menyusul Nyonya Shim, dan di malam ini Ethan berencana mengajak Jake untuk pergi ke pasar malam. Ia berterimakasih pada teman sekolah nya yang membuat story pada akun sosial medianya, dengan begitu Ethan bisa tahu, bahwa ada pasar malam di sekitar daerah mereka.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Jake!" Serunya, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, posisinya berada di ruang tengah, ia melihat ke atas di mana kamar Jake terletak, siapa tau Jake keluar dari kamar sebab mendengar seruan nya. Namun nihil.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Masih mandi?" Gumamnya, ia melihat ke arah jam yang ada di ponselnya. Sudah dua puluh menit sejak Ia keluar dari kamar Jake, karena sang pemilik kamar pergi untuk mandi.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ethan memutuskan untuk pergi menyusul, takut kebiasaan buruk Jake terulang lagi. Jake punya kebiasaan buruk, setelah mandi ia tak buru-buru mengenakan pakaian, ia akan duduk diatas ranjang sambil melamun, hingga pada akhirnya ia akan tertidur sebab hawa dingin yang membelai tubuhnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Benar saja, setelah membuka kamar Jake, Ia melihat Jake yang tidur meringkuk diatas ranjang, dengan bathrobe yang menyelimuti tubuhnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ethan menghampiri, ia menaiki ranjang lalu menarik pipi Jake sedikit kuat.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Bangun, Jakey" Panggilnya, sang pemilik kamar hanya bergumam, ia bahkan membalikkan tubuhnya, memunggungi Ethan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tak kehabisan akal, Ethan kembali mendekat, memeluk Jake dari belakang, lalu tangannya terulur untuk mencubit hidung bengir si mungil. Dan berhasil, Jake membuka matanya sambil menarik tangan Ethan untuk melepaskan cubitannya, sial, dia tak bisa bernafas.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Iya, iya, ini banguun, lepasin!! Jake ga bisa nafas, aaaaaa" Jake merengek, tubuhnya tak bisa diam memberontak.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sedangkan si pelaku hanya tertawa terbahak-bahak, namun tetap melepaskan. Merasa beban di hidupnya sudah terlepas, Jake segera bangkit lalu menghirup udara dengan rakus.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Kalo aku mati gimana!?" Tanya Jake sedikit emosi, alisnya menukik tajam, hidung bengirnya pun memerah, sebab demi apapun, Ethan tak main main menyumbat saluran pernapasannya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Ya kubur" Ethan menyahut dengan entengnya. Sedangkan Jake menatap tak percaya ke arah Ethan yang kini sedang berjalan ke lemari pakaiannya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Keren lu begitu?" Semprotnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ethan berhenti pada pergerakannya, lalu menatap Jake dengan tajam. "Ngomong ke siapa kamu?" Tanya nya dengan dingin. Sadar akan apa yang barusan ia katakan, Jake segera mengatup bibirnya. Ethan tak pernah suka jika ia menggunakan bahasa lu-gua padanya, Jake tau itu.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Jake so sorry, efek ngantuk ka" Ujarnya sedikit memelas. Ethan tak menyahut, ia kembali melanjutkan kegiatannya. Membuka lemari pakaian milik Jake, lalu mengeluarkan beberapa pakaian.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Setelah menemukan apa yang dicari, ia kembali menghampiri Jake yang masih terdiam, Ia memberikian Jake celana jeans, kaos lengan pendek berwarna putih dan juga jaket denim.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Pake, abis itu tunggu di bawah. Kaka mau ambil kunci motor di rumah"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Setelahnya, Ethan pergi ke luar kamar, meninggalkan Jake yang masih mengerjapkan matanya. Sejujurnya Ia malas untuk pergi keluar, namun, jika perginya bersama Ethan, maka Jake rela pergi hingga berhari-hari, bahkan jika harus jalan kaki sekalipun. Jake pun meregangkan badannya sebelum akhirnya ia meraih setelan yang telah Ethan pilih untuknya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Hear me out | HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang