03

380 55 0
                                    


'Yahh entah kenapa aku merasa gadis kecil didepan ku seolah-olah memuji kehebatan pohon dunia' batin kaiden yang sweetdrop lalu mendengus malas.

'Padahal masih hebatkan aku, tapi.. Seberapa hebatnya kekuatan pohon dunia? '

Kaiden semakin penasaran tentang pohon dunia namun ia juga harus jaga batas untuk tidak membuat (name) risih dengannya.

"Opp—" ucapan (name) terpotong saat pintu kamar terbuka dan muncullah jiwo disana lalu berjalan mendekati mereka.

"Mau kemana jiwo? " tanya (name) bingung melihat jiwo berpakaian rapi.

"Mau keluar rumah dulu, aku mau beli makanan kucing" sembari berjongkok didepan kaiden yang menatapnya heran.

"Apa kamu juga mau ikut? " tanya jiwo pada kaiden yang menatapnya bingung.

"Hah? Kenapa aku harus ikut? " ujar kaiden dengan tatapan bingung.

Jiwo tersenyum manis kearah kaiden. "Jangan begitu, ikut ya? "

"Bagaimana kalau aku menceritakan tentang kaiden ke orang lain? Apa tidak takut? "

Kaiden sweetdrop, bahkan (name) pun juga ikut sweetdrop mendengar perkataan Jiwo.

"Oh? Iya juga, tapi... "

'Kenapa dia seperti mengatakan jangan percaya aku.. ' batin kaiden yang lanjutkan kata kata nya dalam hati.

"Baik, aku ikut. Aku ikut untuk mengawasi mu seperti yang kamu bilang tadi" ujar kaiden yang mengambil keputusan, serta sedikit tsundere( ͡≖ ل͜ ͡≖).

"Okee~"

(Name) diam diam tertawa pelan melihat interaktif mereka. Benar-benar sangat lucu dimatanya.

"Lalu (name)? Bagaimana dengan mu? "

Gadis yang memiliki mata biru permata tersentak kaget dan menunjuk ke dirinya. ".. Aku? "

Jiwo mengangguk pelan mendengar pertanyaan itu.

"Tentu. apa kau juga ingin ikut? "

Mendengar itu (name) pun berpose berpikir untuk memikirkan ajakan itu dan langsung menggeleng kepala.

"Tidak, Terimakasih Jiwo. Tapi aku diam di sini aja" ujar (name) dengan senyuman manis dibibir nya.

"Baiklah"

Setelah itu jiwo tanpa aba aba langsung menggendong kaiden yang terkejut dengan apa yang pemuda polos itu lakukan padanya.

"Apa yang kau lakukan?!! " teriak kaiden.

"Kaiden kan sedang terluka. Jadi aku menggendong mu"

Mendengar itu kaiden sontak memberontak dengan mencakar cakar jiwo. "Tidak perlu! Bagaimana bisa kamu memperlakukan ku seperti seekor kucing..! "

"Turunkan aku!! Sang kaiden tidak mungkin keluar dengan wujud seperti itu!!! "

Walaupun kaiden mengatakan itu dengan nada teriak, tapi Jiwo tetap tidak mempedulikan itu dan berpura-pura tidak mendengar hal itu.

"AKU BILANG TURUNKAN AKU!!!!! "

teriakan kaiden bergemang di kamar jiwo. Sedangkan (name) sudah tertawa keras melihat itu.

Gadis itu menggeleng kepalanya, tak habis pikir mengapa kaiden menolak itu.

Huftt..
(Name) menghela nafas lalu berdiri, setelah itu berjalan ke tempat tidur jiwo. Lalu menjatuhkan tubuhnya diatas kasur.

Iris biru permata yang sangat indah itu menatap langit langit rumah jiwo dan merasa aneh pada dirinya.

"Ngomong-ngomong.. Mengapa aku berekspresi seperti itu?, Bukankah aku biasanya mendatar wajahku? Untuk membangun batasan antara diriku dengan orang lain.. "

putri mahkota [Eleceedxreader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang