14

141 27 0
                                    

Sepasang mata biru permata menatap kearah kedepan dengan datar.

(Name) terus berjalan kaki dengan athi di sampingnya, tak lupa ada jiwo juga.

Iris biru permata melirik kearah pemuda yang bersurai cream tersebut.

"Oppa masih sedih karena tadi? " tanya (name) sambil menatap kembali kedepan dengan athi yang memegang tangan kirinya.

Jiwo mengangguk kecil dengan tatapan seduh nya.

(Name) menghela nafas pasrah saat itu juga. "Oppa.. Jisuk kuat karna dia dilatih dari kecil, sedangkan oppa baru saja berlatih dan tau kalau oppa mempunyai kekuatan yang sama seperti manusia awakened" jelas nya yang berharap jiwo mengerti akan apa yang dirinya katakan pada nya.

Jiwo diam, tidak menjawab itu dan malah semakin sedih.

'benar kata (name).. Aku baru saja mengetahui itu dan perbedaan antara ku dengan jisuk memang sangat beda jauh' batin jiwo yang perlahan mengerti apa yang (name) jelaskan padanya, tapi tetap saja dirinya merasa gagal dalam pertandingan tadinya.

"Kata pepatah bahwa kalau hari ini kau gagal maka masih ada esok hari untuk menjadi terkuat dan mengalahkan. Jadi semangat lah kembali oppa" ucap (name) lagi yang membuat jiwo mengangguk kecil.

"Terimakasih (name).. "

"No problem! " (name) tersenyum manis dengan athi yang senantiasa disamping ny— eh? Sejak kapan dia pindah ke samping jiwo?

"Kakak ku sangat cantik bukan? " bisik athi yang kini ia disamping jiwo yang tersentak kaget dan segera mengangguk setuju.

"Benar, tapi apa kau adiknya? Aku baru sadar bahwa kau begitu mirip dengannya" balas bisik jiwo pada athi yang terkekeh kecil.

"Tentu saja, kan aku kembaran kak (name) alias adik kembaran nya yang beda jam saja" bisik athi dengan senyuman tipis dibibirnya.

"Begitu ya.. "

"Uhm iya, oh ya.. apa kamu menyukai kakakku? "Bisik athi lagi pada jiwo yang mulai bingung dengan ucapan gadis kecil di samping nya.

Menyukai? Bukankah itu cuman untuk pasangan?

Jiwo segera menggelengkan kepalanya pelan. " aku tidak menyukai (name) cuman aku menyayangi nya sebagai seorang kakak pada adiknya" ujarnya yang terdengar kecil dan hanya athi lah yang dapat mendengar nya.

"Begitu ya! Aku paham! Kau beruntung kau melakukan itu! " ujar athi yang mendadak dan membuat (name) sontak menoleh kearah mereka.

"Ada apa athi? Apa yang terjadi? " tanya (name) pada athi yang cengir tanpa bersalah.

"Hehe tidak apa apa, cuman kak jiwo yang bilang bah— hmpppp! "

Athi ingin mengucapkan sesuatu tapi mulutnya didekap oleh tangan jiwo dengan cepat. Sedangkan pelakunya hanya tersenyum manis kearah (name) yang semakin bingung pada mereka.

"Kalian ini kenapa si? "

"A-ahaha tidak apa apa kok (name)! Abaikan saja apa yang adikmu bilang tadi" ucap jiwo sambil melepaskan tangannya pada mulut athi.

Athi cemberut kecil mendengar itu. "Kak jiwo ga asik ah"

(Name) menggeleng kepala melihat tingkah mereka yang begitu akrab, padahal mereka berdua belum kenalan.

Ada ada saja atuh teh

Setelah itu, tak terasa akhirnya mereka bertiga sampai dirumah jiwo.

(Name), athi dan jiwo mulai memasuki rumah dan berjalan menghampiri kaiden yang tengah dikerumuni oleh para kucing kucing milik jiwo.

putri mahkota [Eleceedxreader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang