*sudut pandang protagonis utama.
"Menurutmu... Kau yang seperti ini pantas bersama putri kecil ku?"
Aku membuka mata, merasakan cahaya silau yang membuat mataku terasa sakit.
Ada dimana aku sekarang?
Aku berusaha untuk duduk, namun tubuhku terasa begitu lemas. Tapi setidaknya aku harus tahu dimana diriku sekarang. Ku tolekan kepalaku ke kanan dan kiri, melihat sekitar dan memastikan apa yang terjadi.
Aku tidak mendapati siapapun di ruangan ini. Bau ruangan ini penuh bau obat, aku sangat yakin sepertinya ini rumah sakit. Aku begitu familiar dengan rumah sakit sejak dahalu.
Kubuka mulutku untu sekedar berbicara mengeluarkan suara, tapi... Tidak bisa. Tak ada suara yang dapat keluar. Lebih tepatnya aku begitu lemas Hingga bahkan untuk berbicara pun aku tidak bisa.
Disaat seperti aku malah mengingat sebuah kenangan lama yang sangat kurindukan.
"Sialan... "
Mataku terasa panas, aku dapat merasakan bahwa kini pandanganku telah memburam. Hatiku saat ini terasa begitu sesak.
Krekk..
Kudengar pintu terbuka, menampilkan sosok yang ku kenal berjalan masuk.
"M/n, kau sudah sadar?" sosok itu langsung belari mendekat. Aku dapat melihat wajahnya yang begitu lega melihat diriku sekarang. Dan ini semakin membuatku merasa bingung dengan apa yang terjadi.
Memangnya kenapa aku bisa ada di rumah sakit? Kepalaku terasa sakit. Aku menyentuh keningku, berubah mengingat apa yang terjadi sebelumnya.
"Kau demam lalu pingsan, Jadi Kaiser dan Ness membawa mu kesini." aku mendengar penjelasan itu mulai mengingat semua nya.
Aku mengingat diriku yang belari di bawah hujan menuju mobil, dan kemudian menghancurkan kamarku sendiri dengan melempar berbagai barang.
Ahh, saat itu pikiranku beneran kacau dan membuatku tidak bisa mengendalikan diri. Seketika emosi menguasai diriku.
Melihatku terdiam, sosok surai ungu itu langsung terlihat khawatir."M/n, apa kau masih merasa sakit?"
Aku menggeleng dengan cepat. Aku benar-benar lemas untuk berbicara."aku... Tidak.. Apa, Reo.. " ucapku begitu pelan padanya.
Ya, dia Reo yang kini duduk di kursi samping ranjangku. Aku tersenyum padanya, berusaha meyakinkan bahwa diriku kini baik-baik saja. Sekarang aku malah memikirkan BlueLock, apakah mereka masih lanjut pertandingan atau beristirahat sementara.
"Ah ya, Ego mengatakan bahwa kau mendapat istirahat sampai kau merasa sehat kembali." seolah mengetaui pikiranku, Reo memberiku jawaban.
Tapi aku benar-benar ingin bermain bola rasanya. Aku benar-benar..... ingin melahap semuanya.
Reo menyentuh kepalaku secara tiba-tiba, dan mengusapnya pelan."jadi kau tidak perlu memikirkan bola untuk sekarang, kau bisa istirahat semaumu."
Ahh, manis sekali, Reo.
•
•
•Pagi ini terasa begitu berbeda, ruanganku begitu ramai. Kulirik ke arah Ness dan Kaiser yang duduk di kursi ujung dengan sebuah ipad di pangkuannya. Kutolehkan kepalaku lagi melihat Isagi yang duduk tepat di sampingku.
Entah kenapa dia kesini, aku tidak mengerti. Menurutku hubunganku dan Isagi tidak sedekat itu sampai ia datang untuk menjengukku. Dan terakhir, Reo yang memegang sebuah buah tengah di kupas, bersama Nagi yang memegang piring nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YA KARMA [BL X Male, readers]
Fiksi Penggemar𝐢𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐚𝐢𝐧 𝐡𝐞𝐛𝐚𝐭 𝐚𝐬𝐚𝐥 𝐣𝐞𝐩𝐚𝐧𝐠. 𝐝𝐢 𝐠𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠-𝐠𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐚𝐢𝐧 𝐡𝐞𝐛𝐚𝐭. 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐤𝐞𝐩𝐫𝐢𝐛𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐫𝐮𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐢𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢 �...