Kalandra menepih kan motornya di sebuah taman yang selalu menjadi tempat mereka menghabiskan waktu bersama setelah pulang sekolah.
" Adem banget di sini "ucap Lanna mendongakkan kepalanya keatas merasa kan udara yang segar di taman itu.
Melihat itu kalandra tersenyum sembari berjalan mendekati Lanna yang terduduk Sembari memejamkan matanya.
" Adem ya, awas kamu ketiduran" ucap kalandra saat lanna menyadarkan kepalanya di bahu dirinya.
Lanna membuka matanya menoleh melihat kalandra yang sendari tadi menatap dirinya.
" Kenapa gitu banget liatin nya" tanya Lanna
" Jangan lupain aku ya " bukan memberi jawaban yang pas dari pertanyaan Lanna, kalandra justru mengucapkan kalimat lain.
Lanna mengerutkan keningnya
" Gak akan pernah, kamu juga jangan pernah lupain aku ya" ucap gemas Lanna mencubit pipi kalandra.Kalandra tertawa dalam dekapan kedua tangan Lanna yang mencubit pipinya
Brrr...
Lanna langsung melepaskan cubitannya pada pipi kalandra dan beralih memegang perut nya dengan ekspresi wajahnya yang kaget.
Kalandra menaiki sebelah alisnya menatap Lanna yang diam membeku memegangin perutnya.
" Laper " tebak kalandra dengan tatapan usilnya." Laper Dikit "cicit Lanna terdengar malu-malu.
Kalandra terkekeh pelan melihat tingkah pacarnya itu " Tapi cacing kamu laper berat, ayo kita cari makanan dulu "ucap kalandra bangkit dari duduknya mengulurkan tangannya pada Lanna.
Lanna tersenyum lalu bangkit dari duduknya" ayo! " Ucapnya semangat lalu menggandeng tangan kalandra.
" Pak,mau bakso nya dua " ucap kalandra pada penjual bakso gerobak yang mereka temukan tak jauh dari taman tadi.
" Makasih ya" ucap Lanna tersenyum melihat kalandra
Kalandra tersenyum mengangguk sembari mengelus lembut surai rambut Lanna. Satu hal ini yang kalandra suka dari Lanna dia selalu berterima kasih pada kalandra dalam hal apapun.
" Besok kita jalan ke pantai selesai pengumuman kelulusan mau?"
Lanna berhenti mengunyah baksonya sejenak " mau, mana mungkin aku nolak " ucap nya dengan mulut yang penuh bakso.
" Kunyah dulu baksonya yang bener, besok aku jemput kerumah ya."
Lanna mengangguk " besok aku bakalan masak buat kamu "
" Request boleh? "
" kamu mau apa emang? "
" Simpel, aku mau kamu doang "
" Mulai deh gombal! " Cetus Lanna pipinya memerah.
••
Di tempat yang berbeda Zergan membaringkan tubuhnya di atas kasur sambil menatap langit-langit kamarnya.
" Besok udah pengumuman kelulusan dan hari terakhir gua bisa liat dia. "
Drtt...drtt...
Getaran dari ponsel miliknya membuat dia langsung bangkit dari tidurnya, meraih ponsel tersebut tertera nama seseorang yang sangat iya kenali.
" Halo pa " ucap Zergan pada telepon genggamnya.
" Kamu sudah persiapkan semuanya Arka? " Balas seorang pria dari dalam telepon itu yang tak lain adalah ayah Zergan yang menetap di Australia.
" Belum semua pah, Masi ada beberapa hal yang belum Arka siap kan "
" Kalo gitu kamu harus beres-beres sekarang, terutama persiapkan diri kamu untuk beradaptasi disini selama beberapa tahun. "
" Iya pah, Arka paham kapan Arka harus berangkat? "
" Satu hari setelah kamu lulus boy, sudah dulu ya ada yang harus papa kerjakan "
" Iya pah "
Pip..
Zergan membuang nafas panjang saat mengakhiri sambungan telepon dengan sang ayah, dirinya cukup siap jika harus pergi kesana untuk beberapa tahun yang tak dia tau kapan dia akan kembali kesini.
Namun,satu hal yang mengganggu pikirannya. Sosok Atlanna yang tak akan pernah iya lihat lagi nantinya.
" Apa gua bilang langsung ke lanna kalau gue suka dia....tapi dia punya kalandra. Tapi gue gak mungkin pergi gitu aja kan?, aisss! Bodoh amat gua harus ngomong 4 mata sama lanna " oceh Zergan yang mungkin bisa dibilang gila jika seseorang melihatnya.
Ting..
Lagi dan lagi Zergan meraih ponselnya melihat notifikasi dari teman yang cukup berbeda karakter dari yang lainya."Sandy"
Gan
Lo udah punya dress code buat besok?Anda
Udah beres semua guaTemenin gua dong cari baju nya
Anda
MagerBodoh amat gua otw rumah Lo ni
Anda
Gua kunci" O gan!,Zergan!,Main yok! " Teriak sandy yang menggelegar di dalam rumah yang cukup besar milik Zergan.
Zergan mengkerut kan keningnya sembari menuruni anak tangga dan melihat kearah Sandy.
" Kok Lo bisa masuk? "Tanya Zergan heran padahal dia sudah mengunci pagar rumah nya yang tinggi itu, tapi dia lupa siapa temannya yang satu ini.
" Lo kunci pintu pagar doang gua Masi bisa lompat, untung gue jago kalau nggak Potek ini kaki gua "
" Ada-ada aja lo,Ya udah ayo buruan "
" Nah gitu dong, gas bro!"
•
•
•
'Continued'
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatukrama[On Going ]
Teen Fiction" mustahil untuk mendapatkan cinta dari seseorang yang tidak mencintai kita, tapi semua bisa saja terjadi jika semesta berpihak pada takdirnya "