Tangis Lanna pecah saat memasuki ruang rawat Kalandra di pagi tiba, Lanna tak kuasa menahan air matanya untuk mengalir sembari meremas kuat tangan kalandra dan menciumnya.
" kenapa gak jujur dari awal draa.. hisk..."
" pasti sakit banget ya sayang...kamu tahan semuanya diam-diam. "
" Sayang..hisk.. jangan tinggalin aku, aku gak mau kehilangan cahaya aku lagi. "
Lanna hanya bisa menangis dengan matanya yang membengkak menatap kalandra.
Pandangan Lanna teralihkan saat seorang wanita dan dokter Sam masuk secara bersamaan ke kamar rawat Kalandra.
" Ha... andra "wanita itu langsung berlari menghampiri Kalandra.
" Tuhan.... tolong kasih keajaiban mu pada putra hamba.." lirih Diandra memeluk kalandra yang tak sadarkan diri itu.
" Maaf sayang.. mama gagal menjadi ibu yang baik buat kamu nak. " Ucap tangis Diandra mengelus surai lembut rambut putra nya.
Diandra menghela nafas sambil terduduk lemas, dan beralih menatap seorang gadis di hadapannya yang terlihat acak-acakan dengan mata yang sembam.
" Siapa kamu? "
" S.. saya,- "
" Dia Lanna Tante, pacar kalandra" ucap Sam
" Jadi kamu gadis itu, gadis yang lebih kalandra sayangi dari pada saya. "
" Terimakasih ya ,setidaknya kalandra merasa dicintai oleh seseorang yang dia cintai. "
" Tante.. "
" Saya gagal menjadi cinta pertama untuk kalandra Lanna " ucap Diandra menangis menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Melihat itu Lanna tak tinggal diam dia langsung memeluk Diandra yang menahan Isak tangisnya.
••
Saat sore tiba Lanna melangkah memasuki rumah setelah semalaman tidak pulang dan tidak sempat memberi kabar orang rumahnya.
" Ya ampun Sila, kemana kamu semalam gak pulang! "
" Maaf Oma " ucap Lanna menatap lekat Oma nya.
Lola tersentak kala melihat wajah cucunya yang sembab " kenapa ini, apa yang terjadi Sila!? "Ucap panik sang oma Sembari memegang wajah cucunya itu.
Lanna menangis " Oma, Kalandra sakit...dia punya penyakit kanker otak "
Lola menggeleng kepala " gak mungkin Sila, itu pasti gak bener selama ini kalandra kan baik baik aja. "
" Sila liat sendiri Oma...sila takut kalandra kenapa kenapa Oma..hisk " ucap lirih Lanna menangis di pundak sang oma.
Lola terdiam, mungkin saja yang Lanna katakan itu benar. "Sudah jangan nangis lagi ,kamu harus selalu berdoa untuk kesembuhan kalandra nak. " Ucap Lola mengelus punggung Lanna dalam pelukannya.
" Ya udah kamu mandi dulu, Oma siap kan makanan untuk kamu. "
" Tapi sila mau kerumah sakit lagi Oma, nemenin Kalandra. "
" Ya sudah Oma siap makanan untuk kalian di sana "
" Makasih Oma "
••
Lanna kembali kerumah sakit setelah berganti pakaian dan membawa makanan yang sudah disiapkan sang oma.
Lanna berjalan di koridor rumah sakit menuju ruangan rawat Kalandra, namun langkahnya terhenti saat beberapa langkah lagi sampai di pintu kamar rawat Kalandra.
" Kamu boleh ngak cinta sama aku selama bertahun tahun kita menjalin hubungan ini, tapi jangan pernah kamu tidak menyukai anak kita. " Dipta hanya menatap dengan wajah datarnya, yang terlihat acuh tak acuh itu.
" Kita sama-sama bersalah untuk semua ini Diandra. Harusnya saya ceraikan kamu dari lama. " Ketua dipta
" Baik kalau kamu ingin berpisah, Aku terima semua itu. " Ucap Diandra
Dipta langsung pergi tanpa ada rasa penyesalan atas sikapnya selama ini. Diandra terduduk lemas di kursi koridor rumah sakit sembari memijat pelan kepalanya.
" Tante " Diandra melihat seseorang yang memanggilnya.
" Maaf Tante Lanna gak sengaja dengar pembicaraan Tante tadi. "
" Tidak apa-apa Lanna "
" Beliau tadi papa Kalandra ya Tante, mereka berdua sangat mirip. "
" Kamu benar, tapi Tante berharap sikap nya tidak seperti dia. "
" Apa yang salah dari beliau "
" Pria egois, tidak ada hal lain dalam hidupnya selain harta dan tahtanya."
" Bahkan cinta? " Tanya Lanna Diandra menatap Lanna.
" Jangan menyukai seseorang jika dia tidak mencintai mu, jangan menikah tanpa adanya cinta. "
Lanna terdiam, dia paham maksud dari ucapan Diandra itu.
" Maaf Tante "
" Tidak apa-apa, apa yang kamu bawa?"
" Beberapa makanan, Tante mau mencobanya? "
Diandra tersenyum " boleh kah "
" Tentu " ucap Lanna tertawa pelan.
••
Beberapa jam berlalu Kalandra tersadar, matanya perlahan terbuka secara pelan melihat langit langit kamar rawatnya.
Kalandra meringis pelan saat merasakan sesuai di tangannya, matanya menoleh melihat seorang gadis yang tertidur pulas di samping nya sembari memegang erat tangannya.
Kalandra tersenyum melihat itu sambil menjulurkan tangan kanannya untuk meraih surai rambut Lanna dan mengelusnya. Namun Lanna terbangun saat merasakan suatu pergerakan di kepalanya.
" Kenapa bangun? " ucap Kalandra dengan Suara khas nya
Lanna berkaca kaca melihat Kalandra yang sudah sadar dari koma nya.
" Kamu udah tahu semuanya "
Lanna mengangguk sesenggukan
" kenapa gak pernah cerita soal ini "" Aku cuma gak pengen kasih kesedihan sama kamu, karena aku cuma pengen kamu selalu dapat kebahagiaan dari aku."
" aku juga mau selalu ada buat kamu, tapi kenapa kamu gak jujur aja sama aku tentang penyakit kamu."Lirih Lanna
" iya maaf ya sayang ku, ayo sekarang kamu marahin aku biar lebih enakan "
" Gak mau, sekarang aku mau kamu janji sama diri kamu sendiri kalau kamu bisa sembuh dari penyakit ini. "
" Aku gak bisa sayang, janji aku yang akan selalu ada buat kamu kapan pun aku rasa gak akan bisa aku tepati. "
" Hisk .... Draa "
" Maaf sayang... tolong jangan nangis kayak gini, aku kelihatan gagal pengen buat kamu bahagia. "
~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatukrama[On Going ]
Roman pour Adolescents" mustahil untuk mendapatkan cinta dari seseorang yang tidak mencintai kita, tapi semua bisa saja terjadi jika semesta berpihak pada takdirnya "