05. jaga dia

62 36 12
                                    

Tepat pada sore hari ini Zergan harus berangkat ke Australia melajukan kehidupannya di sana, Zergan menatap lama sekeliling kamarnya sebelum menutup pintu kamarnya untuk yang terakhir.

" Pak mobil udah siap?"tanya Zergan saat tiba di luar.

" Udah den, kita langsung berangkat Sekarang den? " Saut pak Toyo

" Ayo pak, tapi kita ke cafe racer bentar Masi ada waktu sebelum waktu penerbangan. "

" Siap den "

Mobil range rover itu melaju menuju tempat yang di tetapkan Zergan,bukan untuk menunggu waktu terbangnya tiba. Namun, menemui kalandra yang ingin mengatakan sesuatu pada dirinya.

Sebelumnya mereka tak pernah langsung berbicara empat mata, mereka hanya saling mengenali nama dan wajah masing-masing.

" Sorry gua telat " ucap Zergan pada kalandra yang tengah duduk sambil bermain dengan ponselnya.

" Ngak papa Santai, gua juga baru beberapa menit disini. " Tutur kalandra dengan bibirnya yang terlihat pucat itu.

Bibir kalandra yang terlihat pucat itu sedikit mengganggu pandangan Zergan, namun iya berusaha untuk mengabaikan nya.

" Langsung aja apa yang mau Lo bilang ke gua? "

" Sebenarnya gua dengar pembicaraan Lo sama Lanna waktu itu. " Ucap kalandra melihat wajah Zergan tanpa ekspresi apapun.

" Trus masalahnya dimana? "

" Seberapa suka Lo sama Lanna gan? " Tanya kalandra

Zergan menyeringai " Lo pengen tahu Banget?, harusnya kalo Lo dengar semua pembicaraan gua sama Lanna. Lo udah paham sama apa yang gua ucap."

Kalandra tertawa pelan" jadi Lo sesuka itu sama Lanna dan bisa gua bilang rasa suka Lo ke Lanna lebih besar dari pada rasa cinta gua ke Lanna. "

Zergan langsung duduk tegak dengan tatapan tajam melihat kalandra.

" Apa maksud ucapan Lo " ucap Zergan dengan penuh penekanan. " Jangan sampai Lo sakiti dia dra, apa lagi Lo buat dia nangis dan gak pernah bahagia lagi. Kalo Sampai itu terjadi gua bakalan hajar Lo habis habisan." Ucap Zergan

" Silahkan, tapi sebelum Lo bertindak gua udah pergi jauh. Gua pastiin Lo gak bisa hajar gua habis habisan, tapi tolong jangan benci gua dan jaga Lanna lebih baik dari gua."

Zergan mengepalkan tangannya kuat, ingin menghajar kalandra namun maksud dari ucapan yang dilontarkannya kalandra itu penuh teka-teki yang Zergan tidak dapat mengerti.

" Den, 5 menit lagi kita harus berangkat. Tuan bilang jangan sampai telat."

Zergan langsung bangkit dari duduknya hendak meninggalkan Kalandra begitu saja

" Lo mau kemana gan, justru kalo Lo pergi Lanna gak punya tempat buat bersandar lagi! " Teriak Kalandra mampu membuat Zergan berhenti sejenak.

" Gua mau pergi jauh, Hapus semua omong kosong Lo itu. Gua minta Lo jaga Lanna sebaik mungkin." Ucap Zergan tanpa menoleh menghadap Kalandra lalu pergi begitu saja.

Kalandra diam sambil menarik nafas panjang melihat kepergian Zergan.

" Seandainya bisa gan, gua pasti jagain Lanna tanpa Lo minta " ucap kalandra membatin.

••

Di suatu kamar minimalis dengan nuansa elegan itu terdapat Lanna yang melamun dengan tatapan kosong melihat kearah jendela kamarnya.

" Arsila " tutur lembut seorang wanita tua menghampiri Lanna.

Mendengar itu Lanna menoleh ke sumber suara. " Oma, kenapa Oma? " Sautnya.

" Ayo makan tadi siang kamu belum makan apa pun,nanti kamu sakit. "Tutur lola sang oma

" Iya Oma, oma temenin cila ya ," ucap Lanna tersenyum.

Atlanna merupakan anak yatim-piatu, kedua orangtuanya telah meninggal dalam tragedi kecelakaan saat usianya 13 tahun menginjak SMP.

Hari itu menjadi hari yang paling menyedihkan baginya, saat disekolah beberapa temen temennya enggan mengganggu nya untuk sementara waktu, tapi tidak dengan Zergan yang kala itu terus mengganggu Lanna, dan berusaha mengukir tawa pada Lanna agar tidak larut dalam kesedihannya.

Kini Lanna hanya tinggal bersama Oma, ibu dari sang ayah dan adik perempuannya yang berusia 10 tahun.

"  Laila mana Oma? "Tanya lanna saat tiba di meja makan.

" Pergi main tadi di lapangan"

" Ouh " saut Lanna, lalu tangan sibuk mengambil makanan.

" Jadi, sekarang kamu mau melanjut ke universitas sila? " Tanya Lola

" Sila mutusin buat gak lanjut Oma, sila mau jaga Oma sama laila aja. " Ucap nya

" Oma tahu kamu khawatir soal
biaya kan? "

Lanna berhenti sejenak mengunyah makanan nya.

" Oma Masi sanggup biaya kamu, warisan kedua orang tua kamu lebih dari cukup untuk biaya kuliah kamu. "

Lanna tersenyum " Oma sila gak mau kuliah, kalau Oma setuju sila mau punya usaha sendiri aja. " Ucap Lanna meyakinkan Omanya.

Lola menghela nafas panjang sembari mengulum senyuman melihat cucunya
" Oke, kalau itu mau kamu Oma dukung." Ucap nya.

" Aaa makasih Oma sayang! " Pekik Lanna lalu bangkit dari kursinya menghampiri sang oma dan memeluknya erat.

Tbc

Jatukrama[On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang