Jam 12 malam seorang pria berdiri di balkon kamarnya menatap langit malam Australia yang dihiasi oleh ribuan bintang yang berkilau. Hembusan angin menerpa wajahnya yang sedang menghembuskan asap terakhir dari rokoknya.
Zergan berjalan mendekati sebuah meja kecil yang ada di balkon kamarnya, iya meraih sebuah map coklat yang tak tahu apa isi di dalamnya, Minggu lalu map itu dikirimkan pada nya dari seseorang yang terakhir kali iya temuin sebelum meninggal Indonesia.
Kalandra merobek map coklat itu dan melihat isinya yang berupa lembaran kertas penyataan dan hasil foto rontgen di bagian kepala. Zergan menatap serius sebuah kertas pernyataan dari seorang dokter yang tertulis jika sang pasien, Kalandra Dipta Arjuna divonis memiliki kanker otak stadium akhir.
Zergan tertegun sembari meremas lembaran kertas itu, nafasnya memburu seakan ingin berteriak sekuat mungkin. Bayang-bayang ucapan Kalandra waktu itu terlintas kembali di benak Zergan, kini iya mengerti maksud dari ucapan kalandra waktu itu.
" Lemah, gua nggak mungkin lagi ada buat dia "
••
Di tempat yang berbeda Lanna terlihat sibuk menyiapkan beberapa makanan yang nantinya akan iya bawa untuk Kalandra, malam ini Lanna berniat kerumah Kalandra tanpa memberi tahu lebih dulu seperti kalandra yang datang tiba-tiba ke tokonya.
" Kalandra pasti suka ini "ucap nya
" Wah kakak masak apa itu " ucap Layla
" Layla mau? Itu ada di meja udah Kakak siapin. "
" Terus ini "
" Itu buat kak kalan spesial "
" Ciee..ciee.."
" Udah ih sana kamu makan nanti dingin gak enak Lo "
" Iya deh Layla titip salam buat kakak ganteng ya kak "
" Iya Layla "
" Mau pergi malam ini juga? " Tanya Lola
" Iya Oma, Sila izin ya Oma. "
" Ya udah hati-hati ya, titip salam sama Kalandra. Kamu juga cepat pulang jangan kemalaman ya." Tutur Lola.
" Yaudah Oma Sila pamit ya "ucap sila sambil menyalami sang oma.
••
Di dalam kamar Kalandra menggelinjak menahan rasa sakit yang cukup luar biasa, bibirnya pucat suhu badannya panas gemetaran.
" Khok ...khok..akk... " Batuk nya di sambung dengan gumpalan darah yang keluar dari dalam mulutnya.
Kalandra terlihat bener bener kacau dengan noda noda darah yang ada di bagian bangian tubuhnya.
" Ah......akkk.... " Erangnya tak kuasa menahan rasa sakit di kepalanya.
" Tahan dra... Jangan mati konyol gini " ucap nya membatin sembari memegangi kepalanya frustasi
"tuan!, tolong bertahan tuan bibi hubungi dokter Sam. " Histeris sang bibi saat memasuki kamar Kalandra kerena mendengar suara-suara yang sulit dia artikan.
" Bi...cepat..... " Ucap Kalandra gemetar dengan tatapan sayupnya.
Tak butuh beberapa lama sam tiba dengan perasaan panik, iya langsung membopong Kalandra yang sudah setengah sadar itu kerumah sakit.
Saat itu juga Lanna tiba di pintu gerbang kediaman Kalandra dengan senyuman, namun iya mendapati beberapa orang terlihat panik, Lanna mendekat tepat saat Kalandra keluar dari rumah di bopong seorang pria.
bekal makanan yang di bawa Lanna terjatuh begitu saja saat dirinya melihat kondisi kalandra " kalandra! "Ucap Lanna dengan mata berkaca-kaca melihat hal itu.
Sayup sayup kalandra melihat wajah seorang yang memanggil namanya. Tak sempat mengeluarkan sepatah kata kalandra kini sepenuhnya hilang kesadaran.
" Kenapa ini? Kenapa kalandra berdarah kaya gini!! " Teriak Lanna.
" Nanti saya jelaskan sekarang kita harus bawa dia secepatnya kerumah sakit!." tegas Sam
Sepanjang jalan Lanna terus nangis dengan perasaan bingung, hingga tiba dirumah sakit Lanna tak henti hentinya terus menangis.
" bi sebenarnya apa yang terjadi, kenapa kalandra bisa berdarah hisk.." Isak Tangis Lanna
" Maaf nak Lanna bibi gak bisa bicara soal ini, bibi juga gak tahu pasti apa yang dialami tuan Kalandra. " Tutur sang bibi
Selang beberapa jam Sam keluar dari ruangan UGD membuat Lanna langsung bangkit dari duduknya mendekatin Sam.
" Kalandra dia baik baik aja kan dok? "
Sam diam kemudian menggeleng" Bi, sudah kabari mereka? " Tanya Sam pada bik Mia pembantu kediaman rumah Kalandra.
" Sudah, tapi gak di angkat dok. " Ucap bik Mia sesenggukan.
" Dokter anda belum jelasin ke saya, kalandra baik baik aja kan?!, kalandra kenapa dok! "
" Kamu bener-bener Ingin tahu semuanya Lanna? " Tanya Sam pada gadis yang selama ini hanya iya Kenalin nama nya saja.
" Jelasin semuanya dokter! " Ucap Lanna. Penuh penekanan dengan mata berkaca-kaca melihat Sam.
" Dia punya penyakit kanker otak stadium akhir "
Lanna terdiam tak percaya" gak...gak mungkin!, kenapa tiba-tiba kalandra punya penyakit! Dia baik baik aja dok selama ini hisk... " Ucap lirih lanna dalam tangisnya.
" Itu yang ingin kalandra tunjukan selama ini, dia ingin terlihat baik-baik saja di hadapan semua orang terutama kamu " cetus Sam.
Lanna tak tahu harus berkata apa lagi sekarang, iya hanya bisa menangis sejadi jadinya di hadapan Sam.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatukrama[On Going ]
Novela Juvenil" mustahil untuk mendapatkan cinta dari seseorang yang tidak mencintai kita, tapi semua bisa saja terjadi jika semesta berpihak pada takdirnya "